Halo bunda, Bayi kuning terjadi karena adanya penumpukan bilirubin pada darah bayi. Bilirubin sendiri merupakan zat kuning yang dihasilkan dari proses penghancuran sel darah merah secara alami. Kondisi ini sering menyerang bayi baru lahir, karena fungsi hatinya belum berfungsi secara maksimal. Sebenarnya, bayi telah memiliki bilirubin sejak ia berada dalam kandungan yang dihasilkan oleh plasenta. Setelah lahir, bilirubin dari aliran darah bayi akan melalui proses penyaringan oleh hati dan dilepaskan ke saluran usus. Penyakit kuning pada bayi baru lahir biasanya tidak memerlukan perawatan khusus karena dapat hilang dalam 10–14 hari. Namun, jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kadar bilirubin tinggi dalam darah bayi, diperlukan penanganan khusus dari dokter. Apakah sudah pernah uji lab untuk kadar birubilin pada bayi bunda? Bunda bisa mencegah kenaikan bilirubin yang dapat menyebabkan bayi kuning dengan memberinya asupan makanan yang cukup. Bayi yang mengonsumsi ASI harus menyusu 8–12 kali dalam sehari selama beberapa hari pertama kehidupannya. Pada bayi yang mengonsumsi susu formula, bunda harus memberikan 30–60 ml susu setiap 2–3 jam selama minggu pertama setelah dilahirkan untuk mencegah kenaikan kadar bilirubin dalam darah bayi. Jika Si Kecil mengalami bayi kuning, Bunda harus memeriksakan kondisinya secara berkala, terutama di bagian putih bola mata dan kulit. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan sebanyak 2 kali sehari untuk melihat apakah kondisinya sudah kembali normal atau justru bertambah parah. Apabila kondisi bayi kuning tidak membaik setelah 14 hari, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Semoga membantu.. Love, Saras