Peluuk ๐ค๐ค
Bun, saya juga IRT, tanpa penghasilan. Sudah hampir 10 tahun menjadi IRT.
Sebelumnya juga saya berkarir sekitar 10 tahun, berpenghasilan, sebelum akhirnya resign sepenuhnya dan nggak kembali berkarir sampai sekarang.
Anak kami 2 dan kebetulan anak ke 2 juga lahir istimewa dengan banyak kelainan. Otomatis biaya yang dibutuhkan juga berkali lipat. Bukan hanya biaya, tapi juga tenaga, waktu, pikiran, terkuras lebih banyak ๐
Suami sering berjauhan.
Sesungguhnya kalau mau pakai kalkulator manusia, menurut saya hampir mustahil kami bisa berkecukupan harta, tapi alhamdulillah kalkulator Allah tuh beda banget. Dia janjikan kelimpahan harta, atau kecukupan, bukan kekurangan.
Namun, apakah kita merasa cukup atau tidak, itu dipengaruhi persepsi kita sendiri.
Menurut saya, kuncinya adalah menjaga dan menambah rasa syukur, serta menikmati apa yang kita miliki saat ini.
Kan katanya bersyukur lah, maka Allah akan menambahkan.
Menurut saya menambahkan bisa benar-benar berwujud tambahan harta, atau hartanya tetap sama, tapi Dia tambahkan nikmat sehingga rasanya tetap cukup ๐
Saya pikir juga meski IRT tanpa penghasilan terkesan tidak menghasilkan harta, sesungguhnya kita menghasilkan kok. Karena melalui suami yang pergi mencari rezeki, Allah titipkan rezeki untuk istri dan anak.
Namun, bagaimana caranya agar Allah turunkan rezeki hak kita tersebut? Menurut saya bisa dengan perilaku, perkataan, perbuatan kita yang baik, plus tentu saja doa, syukur, sabar.
Rezeki juga bentuknya nggak cuma harta, tapi bisa juga berupa teman yang baik, kesehatan, pertolongan yang datang di saat tepat, dll dll.
Coba belajar berprasangka baik pada Allah dan mengandalkan Dia.
Allah yang menjamin rezeki dan kecukupan semua makhluk-Nya, bukan perusahaan atau gaji.
Rezeki nggak akan salah alamat kok.
Belajar mengubah mindset gaji suami kecil dan kurang, menjadi alhamdulillah gajinya cukup.
Saya kalau dikasih uang sama suami, biasanya dia akan tanya cukup atau tidak. Hampir selalu saya akan bilang cukup, berapa pun yang dia berikan.
Mudah?
Tentu saja tidak ๐
Namun itu yang saya rasakan selama ini.
Saya juga bukannya selalu punya harta atau berlimpah harta, tapi alhamdulillah saya tetap merasa cukup.
Semangat yah Bun.
Bunda juga bisa coba ngobrol sama suami. Bicarakan baik-baik dengan suami, minta pendapat beliau.
Misal Bunda mau coba mencari penghasilan, baik dengan cara di luar rumah, atau di rumah saja (misal dengan berdagang), minta pendapat dan izin beliau dulu, biar jadi berkah.
Julie Apriani