Assalamualaikum bun, mungkin bunda" ada yang merasakan pengalaman seperti saya. Saya sedang hamil dan beberapa kali pendarahan serta flek dan dokter katakan kandungan lemah. Saya di berikan resep obat penguat kandungan tapi karena tidak cukup uang saya dan suami tdk tebus obatnya. Dokter katakan badrest dulu,jangan banyak fikiran dan banyak lagi. Tapi saya tinggal di rumah mertua, awalnya kita ngontrak tapi qodarullah suami dan saya saat itu bergantian masuk rumah sakit jadi 1 bulan tidak bekerja. Akhirnya kita tidak mampu bayar uang kontrakan, mau gak mau ke mertua. Dan saya punya mertua perempuan sulit dipahami. Benci terlihat dimatanya, setiap saya bantu saya sapa ataupun kebaikan apapun tak ada respon baik. Saya cuci piring dia adukan ke kakak ipar dan keluarga kalau saya cuci piring berantakan, selalu makan pakai piring besar, pemalas dan banyak lagi. Padahal saya sudah berupaya menjadi menantu yang baik. Akhirnya suami amanahkan untuk selalu di kamar atas jangan ini itu karena suami saya yang selalu tau sakitnya saya, waktu itu saya flek lagi karena tau dari kakak ipar aduan mertua. Astaghfirullah sakit sekali. Saya sering tahan lapar bersama suami karena mereka hampir tidak pernah sisakan kami makanan, walaupun saya masak mereka tidak makan sedikit pun. Sekiranya nasi lah mereka sisakan tetap habis, walaupun suami saya sering masak nasi, sayapun blm makan saat kita mau makan selalu habis. Malam ini suami saya sudah hilang kesabaran, dia ajak saya pindah kos. Tapi saya berfikir mampukah kita bertahan di kos sedangkan blm bayar hutang dan sebagainya. Sedangkan di rumah ini sungguh penjara bagi saya dan suami. Menurut bunda haruskah saya pindah? Saya sudah nasehati suami sabar tapi seperti itu semuanya hilang dan habis. Banyak hal yang terjadi di rumah ini baik makanan selalu di sembunyikan ataupun pakaian kami di ambil dan paling sedihnya tidak ada yang mau sapa saya. Semua keluarga pandangan sudah buruk terhadap saya tanpa mereka ketahui alasan saya selalu istirahat di atas kamar
Fulanah