Ummu zakariyya profile icon
PlatinumPlatinum

Ummu zakariyya, Indonesia

Kontributor

About Ummu zakariyya

ibunda zakariyya

My Orders
Posts(69)
Replies(614)
Articles(0)

Hati Hati untuk bunda yang suka posting foto anak, foto perut buncit, foto berdua dengan suami, foto hasil USG

? SILSILAH PERTANYAAN ? ❓Bismillah.. Ana mau tanya.. Seperti apa penyakit 'ain itu.. Jazakallahu khairan penjelasannya.. ?Dijawab oleh Al-Ustadz Abul Asady - Sufyan Al-Fadanji Hafidzhohulloh : ?Penyakit 'Ain adalah penyakit yang timbul dikarnakan pandangan seseorang terhadap yang lainnya dengan penuh rasa kebencian atau kedengkian dan terkadang bisa juga disebabkan kekaguman seseorang yang berlebihan terhadap yang lainnya. Sehingga mengakibatkan bahaya atau sakit menimpa seseorang yang dipandangnya atas izin Allah Ta'aala. ☝️Dan 'ain itu benar adanya berdasarkan dalil dari Al-Qur'an dan Sunnah serta fakta yang membuktikan. ?Allah Ta'aala berfirman : وَإِن يَكَادُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَيُزۡلِقُونَكَ بِأَبۡصَٰرِهِم “Dan hampir saja orang-orang kafir itu menggelincirkanmu dengan pandangan mereka.” (Al-Qalam: 51) ☝️Dan para ulama tafsir menjelaskan bahwa yang dimaksud didalam ayat ini adalah 'ain. ✍Dan Rasulullah Shollallahu'alaihi wa Sallam bersabda : الْعَيْنُ حَقٌّ وَلَوْ كَانَ شَيْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ وَإِذَا اسْتَغْسَلْتُمْ فَاغْسِلُوا “‘Ain itu benar adanya. Dan seandainya jikalau ada sesuatu yang dapat mendahului takdir, maka yang akan mendahuluinya adalah ‘ain. Apabila kalian diminta untuk mandi, maka mandilah kalian.” (HR. Muslim) ☝️Dalam hadits diatas menyebutkan bahwa 'ain itu terjadi atas izinnya Allah Ta'aala. Tidak akan terjadi sesuatu yang bisa membahayakan bagi seseorang kecuali dengan takdirnya Allah Ta'aala. ?Dan hadits diatas menjelaskan bahwa jika diketahui seseorang yang melakukan 'ain tersebut maka dia diminta untuk mandi atau berwudhu' kemudian air bekas mandinya atau wudhu'nya dituangkan kepada orang yang terkena 'ain. Dan ini cara pengobatannya jika diketahui orang yang melakukan 'ain tersebut. Sebagaimana hadits tentang kisah Sahl bin Hunaif Rodhiyallahu 'anhu : مَرَّ عَامِرُ بْنُ رَبِيْعَةَ بِسَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ فَقَالَ: لَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ وَلاَ جِلْدَ مُخَبَّأَةٍ. فَمَا لَبِثَ أَنْ لُبِطَ بِهِ فَأُتِيَ بِهِ النَّبِيُّ فَقِيْلَ لَهُ: أَدْرَكَ سَهْلاً صَرِيْعًا. قَالَ: مَنْ تَتَّهِمُوْنَ بِهِ؟ قَالُوا: عَامِرُ بْنُ رَبِيْعَةَ. قَالَ: عَلاَمَ يَقْتُلُ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ، إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيْهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيَدْعُ لَهُ بِالْبَرَكَةِ. ثُمَّ دَعَا بِمَاءٍ فَأَمَرَ عَامِرًا أَنْ يَتَوَضَّأَ فَيَغْسِلُ وَجْهَهُ وَيَِدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ وَرُكْبَتَيْهِ وَدَاخِلَةَ إِزَارِهِ وَأَمَرَ أَنْ يَصُبَّ عَلَيْهِ “‘Amir bin Rabi’ah pernah melewati Sahl bin Hunaif (yang sedang mandi), lalu dia berkata, : "Aku tidak pernah melihat seperti hari ini dan aku tak pernah melihat kulit seperti kulit wanita yang dipingit." Lalu berapa waktu kemudian, Sahl terjatuh. Kemudian dia dibawa ke hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, dan dikatakan kepadanya : "(Wahai Rasulullah), segera selamatkan Sahl." Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bertanya : "Siapa yang kalian tuduh melakukan ini?" Mereka menjawab : ‘Amir bin Rabi’ah.’ Beliau pun berkata : "Atas dasar apa salah seorang di antara kalian hendak membunuh saudaranya? Apabila seseorang melihat sesuatu yang menakjubkan dari diri saudaranya, hendaknya ia mendoakan kebaikan padanya." Kemudian beliau meminta air dan memerintahkan ‘Amir untuk berwudhu’, maka ‘Amir pun membasuh wajahnya, kedua tangan hingga sikunya, kedua kaki hingga lututnya, serta bagian dalam sarungnya. Lalu beliau memerintahkan untuk menuangkan air bekasnya itu pada Sahl.” (HR. Ibnu Majah dan disahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami') ☝️Maka dalam hadits ini juga menunjukkan bahwa jika seseorang kagum atau takjub kepada seseorang yang dipandangnya hendaknya dia mengucapkan kebaikan dengan ucapan seperti didalam surat Al-Kahfi ayat 39 : "ما شاء الله لا قوة إلا بالله" "Sungguh kekuasaan Allah, tidak ada daya kecuali dengan izin Allah" ?Dan jikalau tidak diketahui pelakunya maka hendaknya diobati dengan cara ruqyah. Yaitu dengan membacakan Al-Qur'an kepadanya atau dzikir-dzikir yang lainnya. ✍Sebagaimana Rasulullah Shollallahu'alaihi wa Sallam memerintahkan itu kepada istrinya 'Aisyah Rodhiyallahu 'anha : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ كَانَ يَأْمُرُهَا أَنْ تَسْتَرْقِيَ مِنَ الْعَيْنِ “Bahwa Rasulullah Shollallahu'alaih wa Sallam memerintahkannya untuk melakukan ruqyah dari penyakit ‘ain.” (HR.Bukhari dan Muslim) ?Oleh sebab itu hendaknya kita berhati-hati dalam memandang seseorang atau dipandang seseorang dengan kebencian ataupun kekaguman. Terlebih-lebih lagi anak-anak yang rentan terkena 'ain. Dan senantiasa kita memohon perlindungan kepada Allah Ta'aala dari bahaya 'ain ini dengan do'a-do'a atau dzikir-dzikir meminta perlindungan seperti hadist : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يَتَعَوَّذُ مِنَ الْجَانِّ وَعَيْنِ الْإِنْسَانِ حَتَّى نَزَلَتِ الْمُعَوِّذَتَانِ، فَلَمَّا نَزَلَتَا أَخَذَ بِهِمَا وَتَرَكَ مَا سِوَاهُمَا “Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam senantiasa berlindung dari jin dan pandangan manusia, sampai turun dua surat meminta perlindungan (Al-Falaq dan An-Naas). Ketika keduanya telah turun, beliau menggunakan keduanya dan meninggalkan yang lainnya.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dan disohihkan oleh Syaikh Al-Albani) Wallahu a'lam ➖➖➖➖➖➖➖➖➖ Ayo join channel telegramnya • Khusus Akhwat : t.me/fawaid_muslimah WAG : Hubungi @YA_Created • Khusus Ikhwan : t.me/fawaid_muslimiin WAG : Di info channel.

Read more
 profile icon
Write a reply