Triyani Sitepu profile icon
PlatinumPlatinum

Triyani Sitepu, Indonesia

Kontributor

About Triyani Sitepu

Menantikan saat menjadi ibu

My Orders
Posts(9)
Replies(101)
Articles(0)
Tidak selalu Tp dianataranya karna Ini 1. Usia saat hamil Wanita berusia di bawah 16 tahun dan mereka yang berusia lebih dari 35 tahun saat hamil memiliki peningkatan peluang 2-4 persen dari kelahiran bayi prematur, dibandingkan mereka yang berada di rentang usia 21-24 tahun saat hamil. 2. Jarak antar kehamilan Periode antar dua kehamilan yang berjarak hanya enam sampai sembilan bulan antara kelahiran satu bayi dengan awal kehamilan berikutnya diketahui meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur. 3. Riwayat kelahiran prematur Risiko kelahiran bayi prematur meningkat pada wanita yang memiliki riwayat melahirkan prematur sebelumnya. 4. Kehamilan kembar Diperkirakan 50 persen dari kehamilan kembar dua berakhir dalam kelahiran prematur dan hampir semua kejadian kembar kelipatan yang lebih tinggi (90 persen) dilahirkan prematur. 5. Infeksi ibu Infeksi dan peradangan terkait adalah inisiator penting dari jalur kelahiran prematur. Infeksi yang mempengaruhi vagina, ginjal, kandung kemih, dan saluran kencing dapat meningkatkan risiko Anda melahirkan bayi prematur. Begitu pula dengan infeksi umum yang disertai dengan demam tinggi (lebih dari 38ºC) pada ibu hamil. 6. Kondisi kronis yang diidap ibu Ibu hamil yang memiliki diabetes, hipertensi, anemia, asma, peradangan usus besar (IBS), penyakit ginjal, lupus, gangguan tiroid, pre-eklamsia, atau sindrom antifosfolipid/APS (gangguan autoimun di mana antibodi tubuh justru balik menyerang dan merusak jaringan atau sel tubuh sehat) misalnya, memiliki peningkatan risiko terhadap kelahiran bayi prematur. 7. Abnormalitas leher rahim Inkompentensi serviks adalah dilatasi dan pengangkatan leher rahim sebelum waktu persalinan, yang berkontribusi pada hilangnya kehamilan sehat. 8. Berat badan saat hamil yang tidak memenuhi standar 9. Stres fisik Polusi. Enam belas ribu kelahiran prematur telah dikaitkan dengan polusi udara di AS, menurut sebuah studi oleh NYU Langone Medical Center. Daerah-daerah yang paling terpengaruh adalah kabupaten kota. Kelelahan fisik di tempat kerja. Dengan meningkatnya jumlah ibu yang terus bekerja hingga usia lanjut kehamilan mereka, stres kerja dihipotesiskan menjadi kontributor penting untuk hasil reproduksi yang merugikan, baik bagi ibu dan bayi. 10. Gaya hidup (alkohol, rokok, dan penyalahgunaan zat) 11. Kesehatan mental ibu (depresi dan trauma)
Read more
 profile icon
Write a reply