Rosa Budiasri profile icon
PlatinumPlatinum

Rosa Budiasri, Indonesia

Kontributor

About Rosa Budiasri

Dream's never getting old

My Orders
Posts(9)
Replies(19)
Articles(0)

KELAHIRAN

"Sudah 39 minggu mi, kangen ma ketemu anakku", kata suami malam itu sebelum tidur. Entah apa yg merasukiku (hahaha, jgn baca dgn nada & gaya yg lg trend..xixi), setelah itu keluar kamar & melakukan senam maryam. Sebelumnya, di malamhari? Belum pernah sama sekali. Jelang tidur, terasa sakit. Eh tambah sakit. 22.30 WIB, ada lendir. Yg semula suami sdg main game, beranjak dr kasur. "Mungkin sdh mau lahiran" "Tunggu dulu, bi. Ingat kata bidan" Tambah sakit, "Bi, sakit lagi. Tambah sakit, semakin dekat. Kuhitung ini, kulihat jam (dinding)" Saat itu sdh di ruang tamu. 23.00 WIB "Biiiii, ada darah!" "Ayo mi ke bidan, ganti baju ka" "Bi, ada lagi darah!" "Ganti baju, mi" Let's gooooo 23.30 WIB Tiba di depan klinik bidan, suami blm parkir mobil dgn baik, turun, tekan bel. Langsung masuk. Nanya ke si Bpk (sy curi pandang ke kamar di belakangnya), "mana stafnya pak?" Sdh sambil sakit, Bpknya "sdh hubungi bidan bu? Stafnya sdg tidur kayaknya" "Sudah pak, td di jalan sdh telpon bidan" langsung bergegas ke belakang, gedor kamar. "Bu bidan...bu bidan...mau lahiran" Dituntun ke kamar, lihat westafel, langsung #gerakanryam. Baru sekali, nyerah, berasa kepala anak sdh mau nyungsep (boso Jowo) turun, teriak "bu bidaan!!!" Pasrah, disuruh baring, cek, nelpon bidan utama "Sdh hampir lengkap bu" 00.05 WIB Alhamdulillah, rindu pun bs terlepaskan. IMD. Dan eh teringat msh ada satu tugas, plasenta. Hingga akhirnya disuruh ngeden lagi, keluar sudah. Lalu tau taunya...eng ing eng. Jahit. Ba'da subuh "Bagaimana, mi? Masih mau ji lahiran kan?" "Iye, masih mau lah. Insya Allah" *** Qadarullah diberi kemudahan. Aktivitas seharian itu lancar, bahkan tidak tidur siang. Sore hari kami masih memberikan les kpd anak2 di rumah. Makan malam dgn santainya bersama. Saat kontraksi di rmh, muntah euy. Keluar semua makan malam. Plus dlm perjalanan ngantuk. Tp suami betul2 menjalankan janji, bercanda terussss. Pas bersalin, suami ingatkan utk buka mata - buka mata. We did it! Tos, bi.. Tidak ada tips & trik. But #sharingiscaring Masuk usia kehamilan 36w, sering jalan pagi. Minimal sekali sehari melakukan #gerakanMaryam, tp pohon mangga 😂 +62 Semangat calon ibu #momtobe Foto : ss dari akun IG bidan Mugi Rahayu

Read more
KELAHIRAN
VIP Member
 profile icon
Write a reply

KENAPA BIDAN?

Sesuai dengan judul tulisan ini, saya akan ungkapkan alasan dan tips dalam mempersiapkan persalinan. Kenapa bidan? Karena ingin melahirkan normal & sesuai budget. Makanya, judulnya bukan Klinik vs Rumah Sakit 😁 Memang nyaman lahiran sama bidan? Alhamdulillah nyaman & aman. Ini tentunya jg hasil dr pencarian kita, klinik mana, bidan siapa. Berapa sih biayanya? Pengalaman anak pertama, kami membayar 2,9jt. Serius? Apa saja fasilitasnya? Bisa dilihat di gambar yg tertaut ya 😉 Periksa kehamilan di bidan jg? Iya, tapi.... 9 bulan kehamilan, tepatnya 38 pekan, hanya 4 kali periksa sama dokter. 2x periksa di RSIA bersama dokter spesialis kandungan (SpOG), 2x periksa di klinik bidan tp ini jg sama dokter kandungan (4D). Plus 2x bertemu bidan yg membantu persalinan. Pertemuan pertama utk melihat seperti apa bidannya, masya Allah enak diajak ngobrol. Pertemuan kedua, utk memastikan sj. Bahwa kami akan bersalin di kliniknya. Tentu semua pertemuan itu disertai dgn pemeriksaan. Ada catatan diberikan oleh bidan, cek foto yg tertaut 😃 Berarti gak tiap bulan ya periksa kehamilan? Tidak. Periksa lebih intens justru saat trimester akhir. Apa sj yg biasa ditanyakan saat periksa kehamilan? Sy paling sering tanyakan jumlah air ketuban (cari di google ya), apakah masih dlm ambang batas normal. Kemudian posisi janin, walau ini satu dr sekian yg slalu dokter jelaskan. Nah, sekarang tips nya utk bumil & pakmil (eh 😅) 1. MENABUNG Jd bagi yg memilih bersalin sama bidan, maka setidaknya 400rb ditabung selama 9 bulan. I know what you feel guys, khususnya pasangan yg bersama menuju kemapanan. Karena itu, setidaknya 400rb, bs jd bulan ini hanya bs 200rb. Bulan berikutnya bs smpe 500rb. Silakan ditakar sendiri. 2. TENTUKAN (KLINIK) BIDAN Sy sarankan mencari informasi selama 7 bulan, maksimal 8 bulan. Mau bersalin di klinik mana, sama bidan siapa. Pastikan lokasi mudah dijangkau dr tempat tinggal. Bagi yg muslim, pastikan bidan ramah. Dalam arti, semisal Anda & pasangan memilih anak utk ditahnik, bu bidannya tdk mempermasalahkan. Pokoknya bertanya sejelas2nya ttg jasa mereka. Karena, jangan salah. Ada loh bidan yg "oh jangan pak/bu, msh bayi anaknya, jgn digituin (baca : tahnik)" 3. METODE PERSALINAN Ini tidak kalah penting. Banyak metode saat ini yg ditawarkan para bidan. Sy tdk bs sebut satu2 istilahnya, silakan dicari sendiri ya...hehe Klo sy, saat itu sdh sampaikan ke bidan klo mau metode Maryam, walau alhasil ngikutin sj instruksi. Krn semakin dilakukan gerakan Maryam, semakin terasa anak mau meluncur turun (perosotan kali 😅) Kisah ini sdh pernah sy tuliskan, bs dibaca "KELAHIRAN" (mau scroll down silakan 😁) 4. PRA BERSALIN Trimester akhir. "Rajin jalan kaki, klo ngepel pake pel kain (posisi ngepel jadinya merangkak)", ini petuah yg biasa kita dengar dan memang bermanfaat. Plus masuk 36w kehamilan, latihan gerakan Maryam. Semakin sering ajak ngobrol anak. Dan siapkan tas persalinan! Jd saat sdh waktunya ke bidan, langsung go!!! 5. BELI KEBUTUHAN BAYI Ada yg belinya awal2, ada yg belinya akhir2. Terserah. NO PAMALI. Makanya, muslim mengenal QADARULLAH. Utk kami, belinya akhir. Masuk 9 bulan, itupun hanya yg prioritas dlm jumlah yg ditentukan...haha Kenapa perlu beli? Nah ini dicatat ya para calon ayah.. Karena istri mengharapkan setelah bersalin, Anda menenaminya, bersamanya & anak. Baik saat di klinik maupun saat kembali ke rumah. Dukungan saat berarti, & dukungan itu berarti kehadiranmu Pak 😉 Klo belinya setelah bersalin, tidak efektif. Suami sibuk cari, beli sana sini, istri & anak mau didampingi. 6. BERANI KATAKAN "TIDAK", "MAAF", "TOLONG" Kalimat seperti apa itu? Beberapa contoh, "Kami TIDAK perlu taruh peniti bawang di baju anak", "MAAF, ibunya sedang tidur", "MAAF, mohon tunggu, anaknya sedang disusui", "TOLONG cuci tangan dulu Pak/Bu"... Ini adalah REFLEKSI diri. Bahwa TAUHID SANGAT PENTING ditanamkan pd anak sejak dini. Mungkin kalian tau itu seperti hal sepele. Tapi tdk ada yg sepele di mata Allah! Kita diamanahkan. Dan kewajiban kita menjaganya. Terserah orangtua lain menjaga anaknya seperti apa. Allah hanya akan menanyakan penjagaan kita kepada anak kita. Kita dihisab masing2 😊 Demikian tulisan ini disampaikan dengan sesadar-sadarnya sesuai pengalaman pribadi 😁 Bila ada yg ingin ditanyakan, maupun saran & kritik, silakan tulis di kolom komentar 😉 Dini hari, 03.27 WIB - Micha -

Read more
KENAPA BIDAN?
 profile icon
Write a reply

KIMI

Alhamdulillah grup WA Komunitas Ibu Malasia Indonesia (KIMI) sudah terbentuk. Mohon bantuan kepada teman2, khususnya yg berprofesi tenaga medis. Bila menemui orangtua yg anaknya menderita LM atau jenis malasia lain, silakan untuk kontak saya (https://wa.me/6285242701928) agar bisa mendapatkan dukungan dan pengalaman dari ibu2 di KIMI. Insya Allah, bukan hanya tempat berbagi cerita maupun pengalaman. Semoga kedepannya, bisa berbagi donasi dlm bentuk paket (ada yg butuh alat dll). Oh ya, Malasia bukan hanya LM, ada trakeomalasia, ada bronkomalasia.... KIMI, senyum tiada henti - Micha -

Read more
 profile icon
Write a reply

MINGKEM

Lawannya mingkem, apa hayo??? Yup, mangap! Ini yg diharapkan oleh sy & para ibu lainnya kepada anak tiap responsive feeding alias menyuapi. Menjelang usia 7 bulan, dia mingkem (baca: GTM - gerakan tutup mulut). Siapa lagi? Sulung kami, Izza panggilannya. Sy mau berbagi ikhtiar yg bisa jadi tips maupun trik utk para ibu : 1. Memberi 3 suap makan, 1 suap minum 😁 Ini sy lakukan krn Izza suka & sudah mahir menyeruput minuman. Dia tdk mau ngedot. Makanya awal mingkem, ini triknya. Walau tetap sj, hanya bbrp suap, tidak habis. 2. MPASI homemade (buatan rumah) Jujur saja, saya ini belum pintar2 amat masak. Apalagi perbuburan. Jd awal MPASI ngasih instan. Krn mingkem, beralih ke buatan sendiri. Siapatau ya bisa mangap. Masih sama. Hanya bbrp suap. 3. Tekstur Nah ini sy dpt saran & coba. Jadwal snack/cemilannya dgn biskuit. Mau, walau mulutnya hanya terbuka sedikit. Jadi sekali sendok tergigit, buat mulut terbuka, masuk. Ini yg dia suka. Dan memang rasa biskuit enak...hehe Lumayan lah ya ada yg masuk. 4. Finger food (pegang sendiri makanan) Kepikiran ini, sekalian melatih. Cemilannya buah. Suka dia. Resiko : cemong, kotor. Tetap disuapi loh ya.. 5. Ganti rasa/bahan makanan Apa mungkin bosan ya? Gonta ganti. Masih sama. Mingkem. 6. Buat lapar Ok, sy coba agar lebih perhatikan tanda lapar alami dari dia. Sy jg dpt tips agar tdk menyusui barang sejam sebelum jadwal makan. Iya, makan. Tp msh sama. Mingkem. Tp biskuit, buah, mau. Jd ya itu2. Itupun 1-2 biskuit sj. 7. Intensitas makan Karena anak mingkem, maka intensitas makan HARUS ditambah. Ini sy lakukan bbrp hari. Makan sedikit, tp sering. 8. Say cheese!!! Eh, bukan mau difoto ya. Tapi....ya, cheese! Keju! Sebelum momen ini, sy sampai terlontar lisan "ya Allah, Hifza ya Allah. Sdh coba bla bla bla, msh susah makan. Ya Allah bagaimana supaya bs lahap lagi" 😁😅 Esoknya, terpikir naruh keju (pas ada jg). Alhamdulillah dr Jum'at lalu smpe hari ini, mangap! Senangnya... Khusus pagi ini mulai ganti menu, tdk pake keju & alhamdulillah habis. Tiap anak spesial, unik. Tp mungkin pengalaman sy di atas bs jd ikhtiar. Tetap semangat para ibu ✊ 20 Mei, 10.15 WIB Sesaat setelah si sulung mangap lalu merem 😆 - Micha -

Read more
 profile icon
Write a reply

"Beruntung", kata orang..

Ingin berbagi pengalaman kehamilan & persalinan pertama kepada parents.. Yup, kata orang beruntung. Kontraksi mulai terasa pukul 22.30, ada lendir. Pukul 23.00 ada darah & langsung berangkat ke klinik bidan. Tiba 23.30, anak kami lahir 00.05 WIB. Anak keberapa? Anak pertama, alhamdulillah. Perempuan. Kami hanya bertiga di rantau. Tidak sangka jg secepat itu. Tiba di praktik bidan, sy langsung pencet tombol, bangunkan stafnya. Masuk kamar, ketemu westafel, langsung senam maryam, tdk tahan. Terasa kepalanya seperti sudah diujung, mana bidan2nya sdg bersiap di luar. Jd berhenti deh...hehehe Ikuti kata staf/bidannya sj. Disuruh baring, ya baring...dicek dulu katanya. Eh eng ing eng...stafnya nelpon bidan utama, "sudah hampir lengkap bu" Ada yg nanya gimana bisa? Ikhtiar sy...jalan pagi, senam maryam, & walau kehamilan masuk 9 bulan sempat berhubungan suami istri. Sejak 36w, baca status teman tentang persalinan maryam. Dan sy amalkan gerakannya, minimal sekali sehari. Nah pas di malam persalinan, sebelum tidur, entah kenapa, tumben jg sih setelah diingat2.. Wktu itu sekitar 21.30, malah senam maryam. Saat tau ttg persalinan maryam, pengennya melahirkan dgn cara tsb. Jd sd sampaikan ke bidan, tp alhasil tidak dilakukan...hahaha Karena saat itu dgn rasa kontraksi, pikirnya hanya atur nafas & ikuti sj instruksi bidan. Walau sdh pernah bicarakan dgn bidan, tapi mereka blm ada pengalaman juga. Oh ya, dan konsumsi kurma. Ini juga sy lakukan. Kita tidak tau yg mana jd penyebab. Wallahu a'lam. Qadarullah, persalinan pertama sy ini normal & minim trauma. Alhamdulillah. Tetap do'a, minta yg terbaik. Semangat utk para bumil... Semoga dimudahkan kehamilan hingga persalinannya ?

Read more
 profile icon
Write a reply