Sepak Tekong, Permainan Outdoor Favorit
Permainan jadul yang jauh dari teknologi dan hanya menggunakan barang seadanya bisa membuat aku dan teman-teman bermain dengan sangat seru di masa kecil. Salah satu permainan outdoor kesukaanku adalah Sepak Tekong. Yuk moms sama-sama mengenang masa kecil, siapa nih yang di daerahnya ada permainan sejenis? Mungkin namanya berbeda di daerah lain, kebetulan aku berasal dari Riau yang bersebelahan dengan tanah Minang jadilah permainan "Sipak Tekong" ini berubah nama sedikit menjadi "Sepak Tekong". Tekong sendiri berarti kaleng, tapi jika tidak ada kaleng biasanya kami mengganti dengan batu. Menurutku ini modifikasi dari permainan petak umpet, yang mana si penjaga harus menyusun batu-batu tersebut ke dalam lingkarang sementara pemain lainnya bersembunyi. Berbeda dengan main petak umpet yang harus menutup mata, kalau sepak tekong boleh saja membuka mata bahkan melihat ke arah mana pemain lain bersembunyi. Pemain yang bersembunyi berpacu dengan waktu sampai si penjaga berhasil menyusun batu-batunya. Kalau batunya sudah tersusun rapi baru deh si penjaga mulai mencari teman-teman lain yang bersembunyi. Si penjaga akan kembali menyetuh batu setiap berhasil menangkap temannya sambil menyebutkan nama yang tertangkap, begitu seterusnya sampai semua tertangkap. Nah, cerita uniknya aku paling sering menjadi si penjaga karena aku selalu bermain dengan anak yang lebih besar, dan tentu saja jadi mudah kalah. Belum sempat menangkap semua pemain, batu yang kususun sudah tumbang ditendang pemain lainnya. Alhasil susun ulang lagi deh. Walau begitu, aku tetap bersemangat dan senang. Sampai terkadang aku menang karena dikasihani oleh pemain lainnya. Hehe. Mereka gak tega kalau aku yang paling kecil ini selalu jadi penjaga. Belum lagi kalau saking serunya bermain kita gak sadar bikin ribut komplek perumahan dan paling sering diteriakin sama ibu-ibu, dikejar dan dimarahi. Dasar anak kecil gak tau takut, gak ada yang kapok dan tetap main sampai yang memanggil ibu masing-masing baru deh pada bubar gak berani lanjut. #MainanFavoritTAP
Read moreStatak, Mainan Outdoor Favorit
Sambil mengenang kembali masa kecil, aku jadi teringat permainan outdoor yang lumayan sering aku mainkan. Permainan ini mengadu kemampuan gerakan meloncat dan keseimbangan badan kita. Pasti generasi 90-an pada tahu permainan yang biasa disebut statak, yaitu mainan yang hanya terdiri dari kumpulan gambar kotak-kotak yang harus kita lompati. Biasanya dimainkan ditanah atau bisa dijalan yang digambar menggunakan kapur. Kita baru bisa bermain jika berhasil melempar "ucak" kedalam kotak. Sedikit sulit menjelaskannya tapi moms yang seangkatan denganku pasti paham apa itu statak. Setiap pemain pasti punya "ucak" terbaiknya sendiri. Seperti ucakku yang berupa batu ceper. Semakin ceper semakin bagus karena tidak mudah terpantul sehingga bisa masuk tepat di kotak sasaran. Ucak sudah seperti jimat keberuntungan bagiku, karena jika sudah menemukan ucak yang tepat, tanganku seperti bersahabat dengannya. Teman-temanku pun juga memiliki ucak andalan masing-masing. Tak kalah seru dengan permainan lainnya, statak sering diperlombakan saat 17 Agustus. Beberapa kali aku mendapat juara dan membawa hadiah buku yang dibungkus sampul padi sebagai pemenang lomba statak. Sayangnya permainan ini juga mulai jarang terlihat. Tapi jika anakku sudah cukup usia, aku pasti akan mengenalkan mainan ini kepada mereka untuk melatih motoriknya. #MainanFavoritTAP
Read moreBerbagi cerita masa kecilku nih moms. Sama seperti kebanyakan kawan lain di perumahan, aku termasuk anak yang dibebaskan bermain oleh ibuku. Tapi rumahku paling sering dijadikan tempat berkumpul anak-anak. Aku punya banyak mainan, salah satu yang ku suka adalah bola bekel yang menjadi mainan andalan saat menunggu waktu magrib bersama teman-teman. Generasi 90-an pasti tahu mainan bola bekel ini. Dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian saat memainkannya karena kita berpacu dengan pantulan bola. Rasanya kinerja antara tangan, mata dan otak harus benar-benar seimbang dan fokus jika ingin menang. Mainan ini memiliki banyak level yang tingkat kesulitannya makin bertambah. Bagi yang mahir pasti sudah lihai dan mudah untuk menang. Nah, aku termasuk yang mahir saat itu. Biasanya kami menggunakan bola golf atau bola karet, dan cangkang keong atau kerang yang berjumlah 6 buah. Kalau sudah keasikan bermain, kami sering lupa waktu dan sering kulihat teman-temanku dijemput paksa oleh ibunya untuk pulang. Hahaha. Selama permainan berlangsung, tak jarang kami tertawa bersama, tapi ada juga yang menangis dan marah. Jika diperhatikan lingkungan saat ini, aku belum pernah melihat anak kecil yang bermain bola bekel, sepertinya mainan ini sudah hilang, pedahal menurutku permainan seperti ini bagus jika bisa dilestarikan. #MainanFavoritTAP
Read moreHalo moms.. mungkin banyak moms yang seangkatan denganku lahir di tahun 90-an. Generasi yang masih jauh dari gadget seperti sekarang. Kalau kembali mengingat masa kecil, ada saja mainan sederhana yang selalu bikin aku senang. Salah satunya binder, mainan yang lagi trend saat aku masih duduk di bangku SD. Gak cuma sekedar bermain, aku juga bisa dapat uang jajan dari sana. Sebenarnya binder itu hanya lembaran kertas bergambar, bahkan dari pabriknya sengaja dibuat kode pertanda kertas itu memiliki seri motif yang berbeda-beda. Tapi jangan salah, koleksi binder menjadi mainan bergengsi saat itu. "Bindermu menentukan tingkat sosial dan kepopuleranmu" hahaha begitu kira-kira. Saat usia ku 8 tahun, lembaran kertas bergambar dengan motif lucu ini selalu kubawa kemana-mana. Awalnya aku hanya suka mengoleksi sendiri, mengumpulkan setiap seri binder, dan bertukar dengan teman-teman lain. Tapi aku melihat peluang ketika salah satu temanku menawar binder incarannya dengan harga Rp 50 yang kebetulan aku punya. Akhirnya aku berinisiatif membeli beberapa pack seri binder yang unik untuk aku jual kembali. Dengan semangat aku membawanya ke sekolah, ke tempat les dan ke rumah teman-temanku. Siapa sangka binder terjual dengan harga 2-3 kali lipat perlembarnya. Uang yang terkumpulpun bisa kugunakan untuk membeli barang kesukaanku. Sampai saat ini binder-binder itu masih tersimpan di kampungku. Lembaran kertas sederhana itu menjadi kenangan indah di masa kecil, bersamanya aku belajar berteman, berjualan, dan menabung. Hal yang hampir hilang di masa kanak-kanak saat ini. #MainanFavoritTAP
Read moreBercerita tentang mainan masa kecil, rasanya aku termasuk salah satu anak yang beruntung karena bisa memiliki banyak mainan. Bahkan tak jarang mainan yang belum dijual di kotaku sudah aku miliki. Aku punya berbagai macam mainan yang didatangkan dari luar negeri, namun satu yang menjadi favoritku adalah macam-macam flash card dan tempelan alfabet untuk belajar bahasa Inggris. Pedahal saat itu aku belum bisa membaca bahkan tidak tahu bahwa bahasa Inggris itu ada. Flash cardnya justru dijadikan mainan jual-jualan bersama teman-temanku. Teman-teman sebaya senang bermain denganku karena memiliki banyak mainan, bahkan sering meledekku seperti toko mainan. Ya, semenarik itu bagi mereka. Tapi, isi hati siapa yang tau. Beberapa kali paket mainanku datang tertulis dari Taiwan, Thailand, China beserta isi lainnya. Sepertinya hebat sekali mainan itu datang dari tempat yang jauh. Namun ternyata aku kecil selalu menangis setiap paket mainannya datang. Mainan-mainan itu selalu datang bersama sepucuk surat, beberapa hadiah kecil dan foto yang dikirim oleh ayahku. Ya, saat itu ayahku seorang pelaut yang hanya pulang setidaknya dalam 2 atau 3 tahun. Ia sangat mengerti ketika teman-teman lain bisa bermain dengan ayahnya di sore hari sepulang kerja, aku hanya bisa melihat kebahagiaan mereka. Makanya setiap kali ayah berlayar dan singgah di beberapa negara ia selalu mengumpulkan mainan unik untuk dikirim. Mainan-mainan itu membutuhkan waktu lama agar bisa sampai di tanganku. Setiap dibacakan surat dan melihat foto ayah air mata selalu mengalir, namun mainan itu kembali membuatku senang dan semangat seperti pengobat rindu. Mainan bagi anak adalah seorang sahabat. Bisa ku lihat saat ini, bagaimana dua anakku menjadikan mobil-mobilannya teman bercerita. Tatapan bahagia mereka ketika diberikan mainan mengingatkan ku saat kecil, betapa mainan itu menyenangkan. Seperti di masa kecil mainan mampu meghibur hari-hariku. Kini mainanku sudah tersimpan di gudang bahkan beberapa lainnya sudah hilang, namun kenangannya masih bisa kuingat. Ini kisahku tentang mainan. Bagaimana kisah mom lainnya? #MainanFavoritTAP
Read moreHalo moms, saya mau nanya apa anak mom pernah imunisasi campak/varisela namun setelahnya anak mengalami KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)? Jika pernah bagaimana gejala dan penanganannya? Saya merasa khawatir karena sebelumnya saat imunisasi MR di usia 9 bulan anak saya kena KIPI, 24 jam setelah vaksinasi muncul bercak merah dan demam tinggi bikin saya balik lg ke dokter dan dokter bilang anak saya kena KIPI dari MR. #bantusharing #Nanya
Read more