#ibujuara perjuanganku menjadi seorang ibu
Aku adalah ibu dari 2 anak cantik husna dan shaqilla husna adalah anak pertama ku dia anak yg kuat anak surgaku lahir pada 15 juni 2019 dengan keadaan premature 26 weeks karena KPD (ketuban pecah dini) saat itu selepas pulang mudik madiun-jakarta 17 jam menggunakan bis untungnya aku sudah dijakarta pagi aku terbangun karena ada yg mengalir dr miss V ku seperti pipis tp tak bisa ditahan seisi rumah panik karena belum waktunya aku lahiran saat itu 11 juni 2019 aku langsung di bawa ke RS disana dokter langsung usg aku dinyatakan bayiku masih terlalu kecil untuk dilahirkan tp masih coba untuk dipertahankan saat cek darah HB ku rendah hanya 6,3 disitu aku benar2 tidak boleh keluar dari tempat tidur jadilah aku dipasang selang pipis,selang oksigen,dan infus aku yg ga pernah masuk RS sekalinya masuk RS aku cobain semua transfusi darah disuruh cari 5 kantong darah karrna persediaaan RS habis disuruh ke PMI dan PMI pun habis kami disuruh cari pendonor sendiri jadilah semua keluarga kelimpungan cari donor darah yg kebetulan darahku A+ dan harus dapet malam itu jg karena keadaanku yg menurut dokter kritis dan alhamdulillah dapet semua dr teman suami langsung transfusi darah tp ketuban tetap rembes dan pembukaan satu kata dokter aku disuntik pematang paru oleh dokter banyak tak terhitung sampai pada hari sabtu 15 juni 2019 dokter usg ku kembali dokter menyarankan harus dilahirkan sekarang atau istri dan anak bapak meninggal kata dokter jelas suamiku langsung pilih yaa dok lahirkan sekarang karena melihat aku yg sudah ga berdaya diranjang RS aku nangis sejadi jadinya ini anak pertamaku yg aku impikan dan dokter memvonis setelah dilahirkan anakku akan meninggal disitu aku mulai terpuruk duniaku hancur dan suster memasang induksi supaya anakku lahir tak berselang lama aku merasa sangat mulas dan darah mulai keluar karena air ketubanku sudah habis saat itu jg perjuanganku dimulai mengedan 3x dan keluarlah putriku dan langsung dibawa ke dokter yaa sangat kecil sekali dia lahir dgn berat 815g dan panjang 36 cm aku lega sudah tidak merasakan sakit perutku dan anakku masih bisa bertahan saat itu setiap hari kami menengoknya dia yg selalu memberikan senyum cantinya untuk kami dan aku jg masih sempat memberi asi meskipun harus lewat selang aku dia anak yg kuat sampai dokter pun berkata ibu anaknya kuat sekali disini banyak yg premature tp hanya bertahan hitungan jam tp anak ibu kuat sampai sekarang dia masih bertahan (usia 2 minggu) sampai tiba saat tanggal 3 juli kami masih menjenguknya dan dia memang seperti menunggu kedatangan kami dia melihat ke arah kami sambil tersenyum kupegang tangannya dan seperti biasa aku selalu berbicara dan mendoakan dia supaya cepat pulang kondisinya masih baik hingga saat kami pulang setibanya dirumah kami di telpon pihak RS kalau keadaan anak kami memburuk bagaimana bisa td kami lihat dia baik2 saja kita langsung bergegas ke RS suamiku ngebut sekebut kebutnya naik motor tp sesampainya kami disana kami mendapati anak kami sudah meninggal dunia aku seperti tersambar petir di malam itu menangis sejadi jadinya hingga setelah meninggalnya anakku emosi mulai tak terkontrol sering menangis sendiri bagaimana tidak sakit ku blm hilang jahitanku belum kering nifasku jg belum selesai anakku sudah tiada aku mulai enggan keluar aku sedih melihat orang hamil melihat anak kecil aku tak sanggup melihatnya hingga pada bulan oktober tetangga sebelah rumah menggelar acara salapanan anaknya yg lahirnya seharusnya sama dengan anakku menangis lg sejadi jadinya mengingat kalau anakku masih hidup pastilah seperti dia dan aku berdoa pada allah aku ingin menjadi ibu kembali aku ingin hamil kembali siapa sangka doaku dimalam yg dibanjiri air mata itu allah kabul di bulan november aku telat haid 5 hari setelah di tp aku hamil kembali terharu allah benar2 kabul doaku malam itu begitu bahagianya aku dan suamiku aku yg mabuk parah saat hamil kedua sampai harus di opname di trimester pertama aku tak bisa apa2 tapi alhamdulillah masih bisa aku lewati suamiku lah yg merawatku menyiapkan makananku menyuapiku menggosok punggung ku saat ku muntah dia yg selalu ada untukku dia yg buat aku kuat menjalani kehamilanku saat itu dokter spog ku sempat memvonis aku tidak bisa melahirkan normal karna badanku yg terlihat kurus takut ga kuat ngeden katanyaa yaa bb ku hanya mentok di 45 sampai 9 bulan dgn tinggi 160 aku yg sudah mulai cemas tp suamiku ttp support bagimanapun prosesnya yg penting kamu dan dede sehat selamat smpai di tanggal 6 juli hpl ku 22 juli di tanggal 6 juli pukul 00.01 aku mendapat suprise dr suamiku karena itu hari ulang tahunku aku berdoa semoga aku lahiran lancar dan semua mendoakan ku seperti itu setelah itu aku ajak berbicara si dede "nak hari ini mama ulang tahun kamu mau keluar kapan ?? Bareng sama mama ulang tahunnya seru yaa nak" paginya aku mulas seperti ingin haid langsung cek ke puskesmas ternyata sudah pembukaan 6 aku pun kaget dan dokternya pun kaget kok bisa ibu sudah pembukaan 6 tp masih biasa aja aku pun di rapid dan hasil rapid ku reaktif jadilah aku di rujuk ke RS covid menggunakan ambulance tanpa didampingi siapapun karena keadaanku yg reaktif sampai di RS aku di cek dan sudah pembukaan lengkap dokter dan suster pun kaget dan langsung buru2 menyiapkan perlengkapannya aku disuruh mengedan dan lahirlah anakku tp aku bisa lihat langsung dibawa dan aku hanya bisa mendengar suara tangisnya saja selama di RS aku 5x di swab 3x aku dinyatakan positif dan 2x aku negatif baru bisa pulang aku dikarantina selama 1 bulan di RS menjalani nifas sakit sehabis lahiran sendiri dan anakku dia hanya 5 hari di RS karena hasil swab nya negatif setelah pulang aku melihat anakku sudah besar bukan bayi lg dia sudah 1 bulan aku bersyukur allah kasih anakku yg kedua ini sehat cantik dan kuat alhamdulillah meskipun melalui perjalanan yg tak indah Begitulah perjalanan ku menjadi seorang ibu dari 2 anak cantikku kk husna yg sudah di surga dan dd qilla yg jaga mama papah #ibujuara #justsharing
Read more