Sampai saat ini masih belum menyangka kalau berprofesi sebagai bidan. Ya, bidan! Profesi yang pernah aku cita-citakan saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat memasuki sekolah menengah pertama, cita-citaku berubah yaitu ingin menjadi seorang pengacara, lalu saat sekolah menengah atas, aku ingin menjadi guru bahasa inggris dan psikolog. Namun tidak tercapai karena aku tidak masuk di universitas yang aku inginkan. Orang tuaku menyarankan sekaligus mengancam jika aku tidak masuk universitas negeri, lebih baik aku bekerja dulu dan mencoba tahun depan. Karena itulah aku mencari perguruan tinggi negeri yang dekat dengan rumahku. Dan, ya! Jadilah aku mahasiswi akademi kebidanan dan sekarang menjadi bidan. Aku tidak pernah menyesal dengan apa yang terjadi. Terlepas dari suka dukanya saat menjadi mahasiswi kebidanan dan bekerja sebagai bidan dengan upah yang tidak bisa dibandingkan dengan biaya kuliah. Aku bersyukur menjadi bidan, karena bisa menolong persalinan dan melihat banyak malaikat kecil lahir. Serta ilmu yang telah aku dapat bisa aku amalkan untuk mengurus anakku sendiri. #Cita-citaTAP
Read moreTeman pondokku menjadi papanya anakku
Dari judul yang sudah aku tuliskan pasti bunsay sudah tau isi dari cerita yang akan bunsay baca ini. Ya. Suamiku, papa dari anakku adalah teman pondokku dulu. Saat itu aku masih berdomisili di bogor. Setelah aku lulus sekolah dasar, aku memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren di daerah Magelang. Namanya anak ABG walaupun di pesantren juga tetap suka cuci mata lihatin santri putra. Jangan dicontoh ya bunsay hehe... Waktu itu papa Keenan masih tampan, imut, putih, dan terkenal pintar, cerdas, kreatif, jago gambar di kalangan santri putri. Bahkan banyak yang naksir juga, salah satunya ya aku hehe. Kami belum sempat kenal dekat waktu itu, karena satu dan lain hal. Kami mondok cuma 3 tahun, setelah lulus MTs (setara SMP) kami pulang ke rumah masing-masing. Aku di Bogor dan papa Keenan di Semarang. Sampai akhirnya kami mulai dekat saat kamu berdua masih berkuliah. Aku masih tetap di Bogor, beliau di Yogyakarta. Alasan kami jadi dekat karena kami sama-sama ditinggalkan oleh pasangan kami. Dari situlah kami bisa saling mengenal dan mengerti satu sama lain. Pada tahun 2016, beliau bela-belain ke bogor untuk menyatakan perasaannya. Dan kamipun resmi berpacaran. Sekitar 8 bulan kemudian, beliau membawa keluarganya untuk "mengikat" aku. Dan 3 tahun kemudian tepatnya tahun 2019, kami berdua resmi menikah. Tahun 2020, lahirlah malaikat kecil pelengkap hidup kami berdua. Semoga keluarga selalu sehat, diberikan rejeki yg halal dan kami bisa bertahan hingga berpuluh-puluh tahun mendatang. Aamiin... Begitulah cerita perjalanan cintaku dan papanya Keenan. #MyLoveStoryTAP
Read more