Rizky Kharisma profile icon
PlatinumPlatinum

Rizky Kharisma, Indonesia

Anggota VIP

About Rizky Kharisma

Mom of 2 ❤️

My Orders
Posts(21)
Replies(178)
Articles(0)

Liburan Akhir Tahun? Staycation Aja..

Akhir tahun pasti deh banyak yg berencana liburan.. Tapi melihat kondisi pandemi yang masih seperti sekarang, rasanya dirumah adalah pilihan terbaik.. Sebenarnya setelah melahirkan anak kedua, saya blm pernah liburan yang jauh-jauh.. terakhir liburan jauh waktu masih hamil anak kedua, yaitu pulang kampung ke jogja.. Padahal pengen jg sih liburan, mengingat sudah cukup lama jg ga liburan.. Hmmm.. mungkin kalo udah bosen bgt sm suasana rumah, staycation kayak nginep di hotel bisa jd rekomendasi ya bun, yang penting tetap sesuai protokol kesehatan yah.. Berikut list barang2 yang mesti dibawa ketika staycation dengan 2 bocil yaitu balita dan bayi. Tapi ttp yang agak simpel ya, karena sy orgnya ga mw yg terlalu ribet 😁 UNTUK BALITA : ➡️ 3 atasan ( kaos krn anak sy suka gerahan jd cari bahan yg adem2 aja) ➡️ 2 celana pendek, 1 celana panjang ➡️ Baju renang (kalo liat kolam pasti anak sy pgn nyebur) ➡️ Piyama ➡️ Jaket ➡️ Sepatu dan sendal ➡️ Mainan favorit anak ➡️ Cemilan (paling penting karena kalo anak laper pasti cranky) ➡️ Peralatan mandi + handuk UNTUK BAYI (anak sy 3 bln jd blm mpasi) : ➡️ 1 setelan baju pergi ➡️ 2 Sleepsuit ➡️ 3 Jumpsuit/romper (sy paling suka pakein anak sy jumpsuit/romper krn praktis) ➡️ 10 Pampers ➡️ 2 Bib ➡️ Kaos kaki ➡️ Topi ➡️ Selimut ➡️ Perlengkapan mandi termasuk minyak telon, dan baby cologne ➡️ washlap ➡️ Tisu basah, tisu kering ➡️ Theeter ➡️ Gendongan ➡️ Stroller (boleh tidak dibawa kalo berencana di hotel saja) UNTUK BUNDA : ➡️ Apron ➡️ Kamera (penting bgt untuk mengabadikan momen seru selama liburan) List ini dibuat untuk staycation di hotel yg biasanya hanya 1 hari sampe besoknya ya bun.. dan biasanya jg ga kemana2 😁 Kan yang penting suasananya beda 🤣 Kalo bunda gmn nih list nya? #LiburanSikecilTAP

Read more
Liburan Akhir Tahun? Staycation Aja..
VIP Member
undefined profile icon
Write a reply

Setiap Ibu adalah #ibujuara

#ibujuara Kata-kata itu emang paling pas disematkan buat seluruh ibu-ibu di dunia. Gimana nggak? Dari awal kehamilan aja udah ada drama mual, pusing, dan muntah. Di akhir kehamilan harus ngerasain pula badan pegel-pegel, kaki bengkak, nafas sesak, belum lagi hormon kehamilan suka bikin jerawatan, sensitif, dan segudang perasaan lainnya. Setelah itu masih berjuang hidup dan mati untuk menjalani proses melahirkan yang sama-masa amazing rasanya, baik itu persalinan normal (pervaginam) maupun sectio caesarian. Begitupun aku yang 2 bulan lalu baru melahirkan anak keduaku. Drama kehamilan anak kedua di rantau, sembari mengurus anak pertama yang berusia 3 tahun yang sedang aktif-aktifnya tanpa ART, sungguh bener-bener menguras tenaga. Ditambah lagi kerjaan rumah yang rasanya tiada habisnya. Sekarang dengan adanya 2 anak, semakin bertambah extra tenaga yg perlu dikeluarkan. Plus dengan keadaan rumah yg tidak pernah rapi, cucian piring yg sering menumpuk, serta setrikaan yg selalu menggunung. Bukan... bukan sedang mengeluh, hanya saja justru itulah yang akan jadi cerita kelak. Begitulah kodrat wanita. Meskipun orang tuaku menyuruhku untuk bekerja lagi, karena udah sekolah tinggi-tinggi, sayang ijazahnya. Tapi dengan seijin suami akhirnya kuputuskan untuk menjadi ibu rumah tangga saja. Pekerjaan mulia ini kupilih karena aku tak mau kehilangan setiap momentum perkembangan anak yang nggak bisa terulang. Mungkin ada masanya ketika kangen pas masih kerja, tapi kurasa itu manusiawi kok. Meskipun seringkali merasakan lelah, namun nyatanya dipenghujung hari, aku tak pernah menyesalkan keputusanku ini. Semoga aku selalu bisa jadi ibu yang terbaik versi diriku sendiri.. Untuk anak-anakku...

Read more
Setiap Ibu adalah #ibujuara
undefined profile icon
Write a reply

Kesehatan Mental : Maafkan Aku Anak Sulungku

Anak pertama saya berusia 4 tahun, dan sekitar sebulan yang lalu saya melahirkan anak kedua. Ketika hamil, anak pertama saya antusias sekali menantikan adiknya lahir, walaupun saat itu saya rasa dia juga belum memahami sepenuhnya akan ada adik itu seperti apa. Setelah lahir, seperti ibu baru melahirkan pada umumnya, perhatian saya tercurahkan pada si kecil. Video call, dan hadiah pun berdatangan untuk si kecil. Si sulung mulai sedikit terabaikan. Saya menyadari si sulung kini suka mencari-cari perhatian. Dia sering meminta ditemani main disaat saya sedang menyusui adiknya. Dia sering harus menunggu terlebih dahulu. Kadang setelah saya selesai dengan si kecil, waktu bermain dengan si sulung pun harus sering terpotong karena saya harus menyusui adiknya lagi. Apalagi ditambah pekerjaan rumah lainnya yang sudah menunggu. Ketika saya sedang merasa ribet, akhirnya yang terjadi adalah saya membentak anak sulung saya. Saya jadi merasa sering tidak sabar terhadap anak sulung saya. Saya sering memarahinya, sering menyuruhnya sabar menunggu, dan mengalah. Namun ketika dia tidur, melihat wajahnya yang innocent, hati saya terluka. Saya menyalahkan diri saya sendiri. Kenapa saya tidak bisa lebih sabar lagi pada anak sulung saya. Bahkan dia hanya meminta keberadaan saya disisinya. Itu saja. Pernah suatu malam dia tiba-tiba terbangun dari tidurnya dan berkata "aku nggak punya teman" sambil menangis sesenggukan. Ya Allah.. Disitu saya langsung merasa tertohok. Saya tak bisa berkata apa-apa, dada saya sesak, saya menangis, sebegitu kesepiannya dia. Dia harus beradaptasi dari semenjak pandemi, jadi jarang main bersama teman, bahkan hampir tidak pernah keluar rumah, sekarang harus beradaptasi lagi dengan kehadiran adiknya yang menyita perhatian semua orang. Sejak saat itu, saya pun mulai lebih banyak memberikan waktu bermain bersama anak saya. Pekerjaan rumah bisa menunggu, tapi momen kebersamaan bersama anak saya bisa terlewati. Dia akan semakin besar, sehingga suatu saat akan punya kesibukan sendiri. Alhamdulillah juga, suami mensupport dengan ikut membantu mengurus si kecil maupun melakukan pekerjaan rumah. Maafkan kesalahan mama yang lalu ya anak sulungku, Insya Allah mama akan berusaha memberikan perhatian yang lebih lagi padamu. Memberikan waktu, dan keberadaan mama untuk menemanimu. Semoga mama bisa menjadi ibu yang membuat memori masa kecilmu indah. #KesehatanMentalTAP

Read more
Kesehatan Mental : Maafkan Aku Anak Sulungku
undefined profile icon
Write a reply