Halo bunda-bunda, mommy-mommy semua ! Ini cerita suka duka saya selama menjadi ibu untuk putri kecil saya yang masyaallah, alhamdulillah menguras emosi dan air mata hehe. Putri saya lahir diusia 37weeks 3days dengan berat 2.650 gram melalui prosedur sc eracs. Seminggu sebelum lahiran obgyn saya memberi tau saya kalau saya harus makan banyak untuk meningkatkan BB Janin, saya yang dari awal kehamilan sudah dihimbau untuk kurangi manis dan es-esan oleh dokter kandungan saya yang lain (saya ada 3 dokter kandungan 🥹) jd kelabakan waktu seminggu sebelum tindakan disuruh naikin BB, gmn caranya kan. Alhasil yah putri saya terbilang kecil lah untuk bayi yang lahir dengan tindakan SC. Sehari dua hari setelah melahirkan saya masih tidak yakin apakah ASI saya keluar atau tidak, saya susukan dan terus coba sampai berderai air mata karena ternyata sakit banget ya bund menyusui itu 😭. Dengan tetap ragu saya susui putri saya, sempat papa mertua saya bertanya “kalo ASInya gak keluar gapapa kah? kita aja lemes kalo puasa dua tiga hari?” duh disitu saya kaya disambar gledek dan bercucuran air mata, ternyata di hari ketiga ketika perawat datang ke kamar saya, saya tanya soal keraguan saya dan ternyata oleh perawat di cek, alhamdulillah ASI saya sudah keluar ternyata, hanya saya yang tidak tahu. Disitu sambil nahan malu saya biarin puting saya ditekan oleh perawat dan ternyata ASI saya mengalir meskipun belum bercucuran. Singkat cerita saya menyusui putri saya dengan DBF, nah mulai muncul permasalahan ketika ASI saya terlalu deras mengucur sementara putri saya masih kenyang, alhasil saya pumping ASI saya dan bekukan. Jadi stock ASI masih tidak terpakai krn putri saya (masih) DBF. Sewaktu usia putri saya 2 minggu, saya sakit dan ASI saya seret, saya harus ranap sementara bayi saya dirumah krena saya takut bawa ke RS ya apalagi nginap, alhasil bayi saya minum ASI melalui botol. Pasca ranap saya pulang dan pelan-pelan ASI saya mulai deras lagi. Sampai diusia kurang lebih 2 bulan, saya ternyata HAID untuk pertama kali pasca nifas, dan disini PUTRI SAYA TIDAK MAU DBF, mungkin karena hormon yang berubah rasa asi dan aroma tubuh saya juga berubah, akhirnya daripada tidak minum ASI saya pumping dan putri saya minum ASIP. Lepas dari haid, saya coba DBF lagi tapi bayi saya menolak karena ASI saya menyemprot seperti pompa air, dan dia marah bila tersedak, berawal dari sini dia jadi lebih sering pakai dot. Saya coba berkali-kali untuk DBF lagi tapi dia tidak mau dan menangis terus menerus bila dipaksa DBF. Karena hanya mengandalkan pumping, tanpa ada ramgsangan air liur si bayi, perlahan produksi ASI saya menurun dan saya harus terima kenyataan BB anak saya tidak naik adekuat saat saya paksakan hanya minum ASI, stock ASIP habis dan pada akhirnya saya harus pasrah anak saya mix sufor. Dengan catatan saya tetap harus memberikan ASI yang ada, DSA saya akhirnya meresepkan sufor dan menargetkan jumlah susu yang dikonsumsi bayi saya, karena selama beberapa bulan ini dia bergantung sama ASI saya yg seret akhirnya kebiasaan minumnya jadi sedikit. Diusia 2 bln utk minum 500ml sehari itu berat sekali, sekarang di usia 4 bln bayi saya ditarget minum 900ml, terasa bgt perjuangan bayi saya untuk belajar minum banyak, makasih ya nak, anak mommy hebat sekali! Sehat-sehat ya syg, tumbuh jd anak yang bahagia ya 🖤 Sekian curhat saya, semangat bunda-bunda semua ! #firstmom #firstbaby
Read moreMy Orders