Dian Yulia profile icon
PlatinumPlatinum

Dian Yulia, Indonesia

Anggota VIP

About Dian Yulia

Instagram @dianysoetjipto

My Orders
Posts(5)
Replies(337)
Articles(0)

Kenali Tanda Batuk Pilek Yang Berbahaya

Siapa yang lingkungan atau anaknya sedang bapil atau batuk pilek? Fenomena bapil mulai menjamur di sekitar kita belakangan ini, tak terlepas pada anak, bayi dan dewasa. Abi 11th dan Satria 8th awalnya baik-baik saja, kala satu per satu kawan sekolahnya ijin bergantian karena demam, batuk dan pilek. Belum lagi anak-anak tetangga yang masuk RS karena DBD. Saya langsung meningkatkan kewaspadaan. Perbanyak buah, sayur, vitamin. Untuk vitamin saya pilih sari lemon peras siap konsumsi sebagai booster, hasilnya lumayan. Namun namanya virus nakal saat lemon habis dan sebelumnya beberapa hari mereka telat makan karena saya teler berat, akhirnya mulai bersin-bersin. Oke flu juga akhirnya. Bapil penyakit umum yang disebabkan oleh virus dan bakteri (batuk) dan bisa membahayakan apabila disertai tanda-tanda di bawah ini : 1. Gejala berlangsung lebih dari 2 minggu 2. Disertai dengan demam diatas suhu normal 37 derajat selama lebih dari 2 hari pada anak, 1 hari pada bayi, dan 3 hari pada orang dewasa. Ingat demam adalah alarm alami tubuh tanda melawan infeksi. 3. Batuk berdahak disertai pilek, lendir yang tercipta mulai mengganggu pernapasan. 4. Timbul sesak napas, tarikan otot dada berlebihan terutama pada bayi. 5. Mulai tidak napsu makan dan minum 6. Persendian ngilu, lemas dan tak berdaya 7. Mata gatal berair disertai sakit kepala yang cukup mengganggu. Pada anak dan bayi disertai rewel karena mereka sulit mengungkapkan apa yang terjadi. Biasanya jika terjadi flu biasa yang disebabkan oleh virus, kita cukup makan makanan bergizi, banyak berjemur matahari, dan istirahat cukup, maka gejala flu bisa membaik sendiri. Namun apabila disertai tanda-tanda di atas sudah minum vitamin atau obat flu tidak membaik segera kunjungi dokter. Terutama pada anak dan bayi, jangan pernah menunda ketika gejala mulai berkurang, apabila feeling kita sebagai seorang ibu merasa ada yang tidak beres segera larikan ke klinik atau RS. Jika perlu langsung ke DSA. Minggu ini sudah genap lebih dari 4 cerita anak kawan, sahabat dan ponakan semua sakit, dirawat di RS karena batuk pilek. Berujung pada pneumonia, bronkitis, infeksi virus. Mendengar penyakit tersebut seketika saya teringat Kai, bayi saya 2 tahun lalu yang wafat akibat Pneumonia. Sejak saat itu saya rajin memantau grup Pneumonia Anak Indonesia, bahkan diminta bantu menjadi admin. Sekaligus banyak membaca tentang bahaya penyakit paru yang menjadi pembunuh nomor 2 di dunia bagi bayi dan anak-anak. Apa beda Pneumonia dengan Brokithis? Pada Brokithis infeksi terjadi di saluran bronko, saluran yang mirip seperti cabang pohon di paru-paru. Jika pneumonia berarti infeksi atau radang sudah masuk lebih dalam lagi ke jaringan. Hingga alveolus (bulir kecil di paru-paru tempat menyimpan O2) dalam kasus Kai dulu paru-parunya sampai bocor, alveolus pecah sehingga O2 merembes keluar di bawah permukaan kulit. Hal ini terjadi jika kondisi sudah akut. Apa gejalanya? Saya hanya bercerita dari pengalaman pribadi, karena sudah banyak literasi yang bisa Mommies pelajari di Google dari banyak sumber terpercaya. Berawal dari demam tinggi, (infeksi yes), batuk seperti ada lendirnya, dan telat penanganan ke dokter, serta usia di bawah 3 bulan sudah saya ajak ke banyak tempat (mall, pasar, hotel), terpapar oleh perokok aktif, dan berada di dekat orang dewasa batuk tanpa masker. Bahkan belum sempat vaksin PCV. Catatan Kai tumbuh pesat, dengan full ASI, tidak pernah sakit berat sebelumnya, sering tersedak dan gumoh karena rakus minum ASI. Penanganannya : di nebu di UGD, lanjut di kamar rawat inap, lalu berlanjut di PICU. Sehari 2x nebu, rotgen entah sudah berapa kali, cek lab bolak balik. Ganti antibiotik hingga yg paling kuat untuk bayi. Pasang ventilator untuk membantu pernapasan. Durasi di RS : 14 hari hingga wafat. Total 11 hari di PICU 2x, 3 hari di ruang rawat inap. Hasil lab : penyebabnya adalah bakteri. Pneumonia umumnya disebabkan oleh 3 faktor, virus, bakteri dan jamur. Hasil lab terakhir menunjukkan Kai positif TBC namun hasilnya baru keluar setelah Kai wafat sehari sebelumnya. Jadi karena sudah kompleks, saya dan suami menyakini bahwa dipanggilnya Kai kembali oleh Allah adalah hal terbaik. Apakah pneumonia bisa disembuhkan? Bisa. Dengan rawat jalan dan terapi obat teratur. Apakah pneumonia sifatnya kambuhan? Iya. Beberapa penderita hasil sharing di grup Fb mengeluhkan hal serupa. Bahkan senior kuliah saya terkena pneumonia usia dewasa saat mahasiswa, selama 2 tahun setelah sakit, fisiknya lebih ringkih. Setiap lelah ia mudah sesak napas. Padahal tidak punya asma. Faktor apa saja yang mempengaruhi kambuhnya Pneumonia? 1. Kebersihan lingkungan sekitar penderita 2. Paparan asap, knalpot, rokok (bahkan yang menempel di baju, kulit dan rambut) 3. Riwayat alergi 4. Riwayat turunan, apabila orangtua ada yang memiliki riwayat asma hal ini memacu penderita lebih mudah kambuh 5. Aktivitas ekstrim yang memacu kerja paru-paru berlebihan. Terutama 1 tahun setelah sakit. 6. Gaya hidup apakah sehat atau tidak, berada dalam lingkungan perokok atau tidak, dsb. Selain dari penyakit paru-paru, batuk pilek berkepanjangan juga bisa memicu infeksi telinga, seperti yang dialami oleh anak dari salah seorang selebgram. Ia kena batuk pilek kurun seminggu kemudian berlanjut ke infeksi telinga. Intinya jangan remehkan batuk pilek yang disertai demam. Apalagi sampai menurunnya napsu makan dan minum. Semoga kita semua diberikan nikmat sehat, nikmat termahal yang kadangkala lupa untuk kita syukuri setiap hari. Dibandingkan sibuk mencari materi, bahwa ada hal yang termahal dari itu semua. Yaitu sehat. Salam sehat, Dian Yulia.

Read more
 profile icon
Write a reply