Azizah Idris profile icon
GoldGold

Azizah Idris, Indonesia

Anggota VIP

About Azizah Idris

Moms dari Haura dan Harun

My Orders
Posts(5)
Replies(71)
Articles(0)

Sayang Anak, Tidak Harus memenuhi semua keinginannya

Dalam tahap perkembangan anak, akan ada fase terutama saat usia 1-3 tahun, dimana anak cenderung egois dan memaksakan kehendaknya. Segala sesuatu yang diinginkan harus mom berikan. Apalagi anak saat usia tersebut sudah bisa melihat dan memilih sendiri apa yang dia inginkan. Nah, saat seperti inilah sangat beresiko jika memberikan semua yang diinginkan, akan berdampak buruk hingga dewasa nanti. Saya sering melihat anak anak di Mall, toko mainan, ataupun tempat perbelanjaan yang di bawa pulang oleh orangtuanya dalam keadaan menangis dan berteriak seolah menginginkan sesuatu, dan ini sering saya lihat, terkadang membawa anak ke tempat bermain atau Mall menjadi momok yang menakutkan buat orangtuanya sendiri, terkadang anak menginginkan sesuatu yang dilihatnya, tetapi orangtuanya tidak memberikan dan akhirnya anak harus dibawa pulang dengan menangis dan teriak teriak, dan itu yang membuat orangtua menjadi takut dan malah berpikir lebih baik tidak membawa anak daripada harus pulang dengan menangis. Kebiasaan anak seperi itu tidak bisa dibiarkan yah moms. Itu tidak akan baik untuk tumbuh kembangnya. Sekali kali tidak masalah memberikan yang anak inginkan, tetapi jika terlalu sering itu juga tidak akan baik apalagi saat anak menangis dan meminta sesuatu langsung diberi, justru itu yang akan membentuk kebiasaan anak, jika nanti tidak di turuti keinginannya dia akan kembali melakukan hal yang sama agar keinginannya di turuti oleh orangtuanya. Saya sendiri tidak membiasakan anak saya, bukannya tidak mau memberikan, hanya saja anak harus diajarkan bahwa segala sesuatu tidak semuanya bisa kita miliki, dan ini sih, luar biasa kebaikan saya ajarkan ini sejak dini, Anak saya saat diajak ke toko mainan, ke babyshop pun tidak pernah merengak ataupun menangis apalagi sampai mengamuk minta dibelikan sesuatu, kadang cuma lihat lihat dan dipegang pegang saja, itupun kalo memang sudah waktunya beli mainan , dia gak pernah minta, harus kita tawarkan dulu. Saat ditanya "Kk mau mainan ini? Mau beli ini?, anak saya jawabnya "memang boleh ma' kalo boleh iyya, kk mau", kalo dibilangin nanti aja yah nak, anak saya cuma ngomong " Iyya, nanti kalo ada rezeki" Karena saya memang mengajarkan kebiasaan ini ke anak dan menjadwalkan kapan waktunya untuk membeli mainan, biar anak juga disiplin dan menghargai barang atau apapun yang dia miliki. Tidak memberikan apa yang diinginkan anak itu bukan berarti gak sayang kan mom. Karakter anak dibentuk sedari dini, jangan sampai bentuk kasih sayang moms yang kurang tepat penempatannya malah akan memberikan dampak buruk untuk perkembangan anak kita. Mengajarkan sedari dini gak masalah, anak pasti akan mengerti selama moms memberikan pengertian dan dijelaskan baik baik. Semoga bermanfaat

Read more
Sayang Anak, Tidak Harus memenuhi semua keinginannya
undefined profile icon
Write a reply

Perjuangan Melahirkan Normal Anak Pertama dengan Lilitan Tali pusat #IBUJUARA

Menjadi seorang ibu adalah pencapaian yang luar biasa. Impian semua wanita adalah bisa menjadi seorang ibu. Semua ibu memiliki perjuangan dan pengalaman yang berbeda beda. Dan semua ibu di dunia ini adalah ibu yang hebat. Menjalani proses kehamilan, melahirkan dan membesarkan anak, saya mendapatkan banyak sekali pengalaman, bahagia tentunya dan ada juga pengalaman yang membuat sedih, takut dan kecewa. Seperti kejadian saat melahirkan anak pertama ku, yang penuh dengan tangis dan kekhawatiran. Melahirkan pertama dengan Kehamilan kedua yang aku jalani ini cukup membuat hati gelisah. Saya merasakan tanda tanda melahirkan dan kontraksi itu selama 2 hari, dan itu luar biasa kontraksi nya. Karena masih pertama, jadi rasanya luar biasa bagi saya. Saya sudah tidak bisa makan dan tidur karena merasakan kontraksi. Saya berusaha tenang dan selalu berpikir positif agar tetap bisa melahirkan secara normal. Proses kontraksi yang begitu panjang membuat keluarga juga khawatir. Tepat tanggal 27 April, saya mulai merasakan sakit yang luar biasa dan pembukaan sudah hampir lengkap. Karena kondisi saya yang kurang tidur membuat saya mengantuk saat menjelang waktu persalinan, akhirnya saya diinfus untuk tetap mempertahankan kontraksi dan memberikan tenaga. Nah disinilah keluarga semua khawatir karena ternyata anak saya mengalami lilitan tali pusat 2x dileher sampai lilitan di kaki, jadi saat lahir bidan yang membantu saya melahirkan juga panik karena bayiku tidak langsung menangis. Saya pun heran , kenapa anakku tidak menangis waktu itu. Tetapi keluarga mencoba menenangkan saya. Saya melihat bidan mencoba menyelamatkan anak saya, tetapi belum menangis juga. Sekitar 10 menit kejadian itu terjadi. Orangtua dan keluarga yang ada disitu mulai menangis. Bidan pun menyarankan untuk membawa bayiku ke Rumah Sakit terdekat untuk penanganan yang lebih cepat. Saya tidak berhenti berdoa. Selang beberapa menit kemudian keluar suara mungil bayiku. Pelan tapi pasti tubuhnya yang sempat membiru mulai bergerak dan menangis. Waktu itu aku langsung menangis dan bersyukur, kekhawatiran berubah menjadi haru bahagia. Anakku menangis tiada henti dan memberikan senyuman buat saya , suami dan keluarga. Alhamdulillah saya bisa melahirkan secara normal, dan anakku sehat dan selamat. Buat para ibu hebat, menjadi seorang ibu memang butuh perjuangan. #ibujuara

Read more
Perjuangan Melahirkan Normal  Anak Pertama dengan Lilitan Tali pusat #IBUJUARA
undefined profile icon
Write a reply

Blighted Ovum yang aku alami di kehamilan pertama #IBUJUARA

Sebagai manusia, kita hanya bisa berencana. Di kehamilan pertamaku, saat usia kandungan memasuki 10 Minggu, tiba tiba keluar bercak darah. Tanpa adanya kram perut ataupun kontraksi. Tentu membuat saya sangat shock dan bingung serta diselimuti dengan ketakutan. Takut akan kehilangan bayi. Saat itu saya memutuskan untuk periksa ke dokter kandungan, untjk memastikan kondisi saya. Dari hasil pemeriksaan dokter, saya mengalami Blighted Ovum ( kehamilan kosong ) yang mengharuskan saya untuk menjalani kuretase. Sedih dan kecewa tentunya, dikehamilan pertama saya harus mengakhiri kehamilan saya dengan kuretase. Saya mencoba kuat dan pasrah dengan semuanya. Sore harinya dokter meminta saya datang ke klinik untuk pemasangan laminaria atau obat yang digunakan untuk melebarkan leher rahim guna mempermudah proses kuretase. Rasanya yah, bisa dibilang sakit yah moms, karena dokter memasukkan alat yang biasa disebut cocor bebek agar obat tersebut bisa dimasukkan, dan setelah itu dokter meminta saya untuk puasa 8 jam sebelum kuretase. Setalah pemasangan laminaria, perut saya mulai merasakan kontraksi, saya merasakan sakit yang luar biasa, dan ini wajar saja karena kontraksi ini dibutuhkan untuk membantu pelebaran leher rahim. Sepanjang malam saya merasa sakit, dan terus keluar darah, sampai sebuah gumpalan keluar dan perut saya mulai berkurang sakitnya. Di pagi hari saya kembali ke klinik untuk menjalani kuretase. Awalnya seorang perawat mulai bercerita dan menanyakan nama saya, sampai saya pun mulai tidak sadar, saya di bius dan mulai tertidur. Yang saya lihat hanya bayangan dimensi yang terus berputar putar, saya mendengarkan suara suara dengan samar dan lambat. Saya mendengar suara saya sedang mengeluh sakit tapi rasanya mulut saya tidak berbicara. Saya hanya terus berdoa sampai saya mulai merasakan kehadiran suami saya disamping saya lagi. Saya mulai membuka mata secara perlahan, awalnya sangat pusing rasanya, tetapi lama kelamaan pusing yang saya alami mulai hilang dan perlahan mulai sadar. Ternyata proses kuretase hanya 20 menit kata suami saya. Prosesnya cepat dan saya tidak terlalu merasakan prosesnya, karena pengarus obat bius. Setelah proses kuretase, saya tidak merasakan sakit lagi. Rasanya seperti sebelum hamil. Kuretase berjalan lancar dan dokter memberikan obat untuk anti nyeri dan asam folat. Saya selalu ingat dokter mengatakan, jangan sedih, saya doakan bulan depan segera hamil lagi. Buat ibu yang lain, yang mengalami hal yang sama, jangan patah semangat, jalani setiap prosesnya. Karena dibalik proses ada banyak pelajaran dan hikmah dibalik ujian yang diberikan. Alhamdulillah pasca kuret bulan depan saya sudah diberi kepercayaan lagi di kehamilan kedua, dan kehamilanku aman dan minim keluhan sampai lahiran semua berjalan lancar. Anakku tumbuh sehat dan bahagia #ibujuara

Read more
Blighted Ovum yang aku alami di kehamilan pertama #IBUJUARA
undefined profile icon
Write a reply

Pengalamanku Menjadi Ibu #IBUJUARA dengan 2 Balita

Halo moms, Aku Ibu dengan 2 Anak, yang pertama sekarang Usianya 4 thn 7 bulan dan yang kedua usianya 3 thn 1 bulan. Jaraknya lumayan dekat yaitu 18 bulan. Ada keseruan dibalik mengasuh 2 balita dengan jarak dekat. Menjadi seorang ibu adalah hal yang luar biasa, bisa merasakan hamil, melahirkan dan mengasuh serta merawat anak anak kita. Setiap ibu memiliki pengalamannya tersendiri dan menurutku semua ibu itu hebat. Waktu itu, anak pertama saya usianya 11 bulan dan masih menyusu , saya juga tidak pernah menyangka akan diberi kepercayaan secepat itu. Karena haid saya teratur, jadi waktu itu saya sudah telat haid selama 2 bulan, dan ASI ku agak berkurang dan saya mencoba untuk melakukan test kehamilan, dan ternyata saya Positif hamil. Wah rasanya nano nano, bingung harus bagaimana. Saya berusaha untuk selalu berfikir positif dan yakin saya bisa menjalani Kehamilan ku sambil mengurus dan menyusui si Kk yang usianya masih 11 bulan. Kehamilanku berjalan dengan lancar, berasa jadi kuat banget, dan saya bisa tetap menjalankan peran saya sebagai ibu untuk anak saya yang memang masih sangat bergantung. Dan selama kehamilan itu si Kk juga semakin pintar dan mulai mengerti sedikit demi sedikit. Ketika si adik sudah lahir saya berusaha untuk membagi waktu dengan baik, antara mengurus baby, nyusuin, beres rumah dan lain lain. Karena mau tidak mau itu harus aku jalani. Sebisa mungkin saya tetap memberikan waktu yang banyak buat si Kakak yang masih harus beradabtasi dengan rutinitas baru saya mengurus dedek bayi nya. Menjalani segala sesuatu itu membutuhkan energi dan pikiran positif agar kita bisa melalui itu dengan mudah. Awalnya saya pun ragu, apa saya bisa menjalani itu dengan baik, apa saya bisa menjadi ibu yang adil, tetapi setelah menjalani nya ternyata tidak sesulit yang saya bayangkan, banyak keseruan, rumah jadi lebih rame dan anak bisa belajar untuk saling berbagi. Semangat buat para ibu hebat. Tetaplah bahagia, karena anak anak membutuhkan seorang ibu yang bahagia. #ibujuara

Read more
Pengalamanku Menjadi Ibu #IBUJUARA dengan 2 Balita
undefined profile icon
Write a reply