PERLUKAH MEMERAH RUTIN SEJAK AWAL KELAHIRAN?
Nah, ini salah satu situasi yang akhir2 ini sering kita temui di lapangan. Ibu sudah aktif memerah atau memompa ASI sejak awal kelahiran, terlepas sang ibu bekerja atau tidak. Alasannya, dari mulai ingin punya stok sampai ingin memastikan ASI yg dihasilkan cukup untuk bayi. Mungkin karena payudara kita nggak ada petunjuk ukurannya ya, jadi tentu banyak yg khawatir. Khawatir tidak tahu berapa yang dihasilkan dan berapa yg dikonsumsi bayi. Pertanyaannya: perlukah kita memerah rutin sejak awal kelahiran (terlepas dr sang ibu bekerja atau tidak)? Jawabannya, tidak :) Lho kok tidak? Minggu-minggu awal kelahiran adalah masa pemantapan proses menyusui. Waktu ini sebaiknya digunakan ibu untuk terus berada bersama bayi dan menyusui semaksimal dan sesering mungkin. Tidak perlu menjadwalkan memerah ya :) Belajar memerah, terutama dengan tangan boleh. Tapi sebaiknya TIDAK menjadwalkan memerah. Jangan kepikiran soal stok ASIP dulu. Apalagi dengan alasan ingin memperbanyak produksi. Cara efektif memperbanyak produksi adalah MENYUSUI LANGSUNG sesering mungkin dengan pelekatan yang benar. Seringkali proses mencapai pelekatan yg benar itu bisa makan waktu berhari hari bahkan berminggu minggu lho. Makanya perlu dilatih dan dibiasakan. Nah, biar bisa menyusui sesering mungkin berarti mesti rawat gabung, mesti tidur barengan dengan bayi, mesti selalu dekat dengan bayi. Lho, jadi ibunya nggak bisa ngapa ngapain dong? Memang tugas ibu di hari hari awal kelahiran hanya dua: memastikan asupan bayi tercukupi dan memulihkan kesehatan diri. Urusan lain? Serahkan sama suami :) Atur rencana bareng suami dan keluarga terkait urusan rumah atau jika ada kakak si bayi. Lagipula, sekarang sudah banyak kok jenis2 sling atau gendongan yg nyaman. Jadi ibu bisa tetap beraktifitas dengan tetap membawa si kecil dalam dekapan agar dia bisa menyusu kapan saja dia mau. Ingat, tidak ada yg bisa mengalahkan hisapan bayi. Pompa secanggih apapun tidak akan bisa menggantikan hisapan bayi. Jadi kalau mau produksi ASI sesuai dengan kecukupan bayi, kuncinya biarkan bayi sering2 menyusu. Memerah boleh dilakukan jika payudara terasa mulai penuh sementara si kecil masih lelap tertidur dan tidak bisa dibangunkan. Tapi sebisa mungkin jika payudara mulai penuh, tawarkan dulu bayi untuk menyusu. Lalu bagaimana dengan latihan memberikan ASIP dengan media selain dot? itu juga sebetulnya tidak perlu dilakukan sejak hari hari awal kelahiran. Mantapkan dulu proses belajar menyusui langsung. Jika prosesnya sudah lancar, baru memulai simulasi latihan memberikan ASIP jika Anda adalah ibu bekerja. Nah, jadi apa moral story-nya? Nggak perlu heboh memerah dari hari-hari pertama kelahiran yaaa. Kecuali memang bayi Anda belum bisa menyusu langsung secara optimal. Misal: harus fototerapi dan dokter tidak mengijinkan menyusui langsung (itupun banyak nakes mengijinkan ibu tetap menyusui langsung). Contoh lain bayi prematur yg belum bisa menyusu langsung. Jika bayi Anda sehat, optimalkan menyusui langsung. Simpan dulu pompa ASInya, simpan dulu gelas sloki, cup feeder, pipet dsb. Kalau dot bukan disimpen ya, tapi dibuang saja, hehehe. :) Keluarkan baby sling-nya atau kain gendongannya, agar Anda bisa memperbanyak waktu bersama bayi. Mempersering skin to skin atau kontak kulit juga bisa membantu proses pemantapan menyusui. Nggak usah takut bau tangan, nggak usah takut bayi jadi manja. Sembilan bulan lebih bayi dibawa ibu ke mana mana, dia butuh waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Bonding yang tercipta antara ibu dan bayi akan sangat membantu proses pemantapan menyusui. Happy breatsfeeding moms! Ingat, menyusui lebih dari sekedar memberikan ASI :) *admin, KL AIMI* https://m.facebook.com/groups/10676814777?view=permalink&id=10155008947604778
Website : hestidinnio.com