Baby

Tanda bayi terkena ummu sibyan..

22 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

Adapun hadits Al-Hasan bin Ali yang menyebutkan Ummu Shibyan, maka hadits ini diriwayatkan oleh Yahya ibnul Ala’ dari Marwan bin Salim dari Tholhah bin Ubaidillah dari Al-Hasan bin Ali, ia berkata, Rasulullah –Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, مَنْ وُلِدَ لَهُ فَأَذَّنَ فِيْ أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَأَقَامَ فِيْ أُذُنِهِ الْيُسْرَى لَمْ تَضُرَّهُ أُمُّ الصِّبْيَانِ “Barang siapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia mengadzani pada telinga kanannya dan beriqomat pada telinga kirinya, niscaya anak itu tak akan dimudhorotkan (dibahayakan) oleh Ummu Shibyan”. [HR. Abu Ya’la dalam Al-Musnad (6780), Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (390) , Ibnus Sunni dalam Amal Al-Yaum wa Al-Lailah (623), dan lainnya]. Hadits ini dibawakan oleh Al-Haitsami dalam Al-Majma’  (4/59) seraya berkata, “Diriwayatkan oleh Abu Ya’la, di dalamnya terdapat seorang rawi yang bernama Marwan bin Salim Al-Ghifary, sedang ia itu matruk (ditinggalkan karena kedustaannya)”. Muhaqqiq Musnad Abu Ya’la berkata, “Isnadnya rusak. Yahya Ibnul Ala’ tertuduh dusta…” [Lihat Takhrij Musnad Abu Ya’la (12/151)] Ahli Hadits Negeri Syam, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albaniy –rahimahullah– berkata, “قلت: وهذا سند موضوع، يحيى بن العلاء ومروان بن سالم يضعان الحديث. ” اهـ من سلسلة الأحاديث الضعيفة والموضوعة وأثرها السيئ في الأمة (1/ 491). “Aku katakan, (sanad) hadits ini adalah maudhu’ (palsu). Yahya bin Al-Alaa’ dan Marwan bin Salim, keduanya telah memalsukan hadits ini.” [Lihat Adh-Dho’ifah (1/491/ no. 321)]

Baca lagi