kekerasan dalam rumah tangga

Skrng punya 1 anak dan hamil anak ke 2 sudah memasuki 6bulan, waktu hamil anak pertama hubangan baik baik saja tetapi selang ank saya lahir mungkin karena anakku seorang perempuan dan suami saya mempunyai saudara yg semuanya laki laki. Suami memerintahkan agar sering banyaknya menginap dirumah orang tuanya karena ibu dan ayahnya tidak pernah merasakan anak perempuan, tapi ibu dan ayah suami saya merasa saya selalu menghalangi dia pdhal tidak disitulah awal mula suami saya kdrt semua karena orang tuanya. Hamil anak pertama waktu itu banting tulang begadang kebetulan saya bisnis online jadi saya mati matian menghidupi anak saya nanti tapi suami saya hanya santai malah minta uang dan mengira hasil jeripayah ku uang dia juga. Dan sekarang hamil anak ke2 penghasilan saya jualan online saya selama ini habis karena dia santai dan tidak berkerja. Saya bisa apa? Cerai? Sangat tidak mungkin saya takut anak saya diambil oleh suami saya atau hak asu ada pada dia apa lagi putri kecilku. Suamiku sering mengancam seperti itu! Akan ku ambil anakku atau putriku saya akan bawa lari dia dan kau tidak bisa melihatnya lagi katanya dan sekarang pun suami saya masih begitu ntah kapan dia akan berubah sudah cukup sabar saya dan agak capek sebenarnya Ibu dan ayah saya tau klo saya sering disiksa dan tidak bahagia bahkan sampai dipukul tapi ibu saya hanya bisa menangis dan diam melihat anaknya dipukul , saat ini ibu dan suami saya tidak baik bisa dibilang bermusuhan karena pd saat beberapa bulan yg lalu ibu memisahkan saya dan suami saya waktu bertengkar karena suami saya sudah menginjak saya dibawah ibu saya hanya menepuk pundaknya tapi suami saya berkata pada keluarganya bahwa dia dipukul Sekarang pun suami masih kdrt kepada saya pada tanggal 22 05 2019 saya bertengkar lagi dan suami mencekek saya memukul saya menarik rambut saya padahal posisi saya sedang hamil dan menidurkan anak pertama saya. Sungguh malang yang saya alami badan memar kesakitan tapi didepan orang atau ibu saya, harus merasakan sakit bertahan demi anak itu lebih baik :)