Siapa sih yang tidak ingin pernikahan nya akur akur saja? Pasti semua menginginkan pernikahan yang indah, karena pernikahan adalah sebuah ikatan yang sakral.
Saya dan suami berawal dari persahabatan, SAHABAT JADI MANTEN.
Kami rekan kerja yang tidak pernah akur, apa saja bisa jadi masalah jika kami di pertemukan.
Qodarullah, berawal dari hobi yang sama "suka jalan jalan" kami berfikir kalau kami memiliki banyak persamaan.
Kami hanya beberapa bulan saja menjalin proses pendekatan kemudian menikah.
Para sahabat dan rekan kerja lain nya terheran heran.
"Yakin Lo? Lo berdua itu udah kaya Tom dan Jerry. Mudah mudah langgeng langgeng ya."
Kami berdua hanya tersenyum menanggapi nya.
Tahun pertama pernikahan kami, cukup sulit untuk kami. Saya adalah tulang punggung keluarga dimana ibu saya single parent dan saya memiliki dua adik yang masih sekolah.
Dan dimana saya harus ikut bekerja membantu ibu saya.
Selepas dua bulan pernikahan, saya hamil.
Bukan suatu yang mudah buat saya terlebih pekerjaan saya yang harus di tuntut berdiri lama dan berjalan dengan cepat.
Saya pun jatuh sakit dan harus di larikan ke RS JAKARTA. HB saya cukup rendah dan harus memutuskan untuk badrest dari profesi yang hampir 4 tahun saya geluti.
Kacau? Stres? Bingung.
Saya bingung, nanti ibu saya siapa yang bantu?
Sedangkan suami masih bekerja di sebuah restauran yang salary nya masih di bawah salary saya.
Saya minta maaf kepada ibu saya, karena saya sudah tidak sanggup untuk bekerja lagi.
Ibu saya pun mengikhlaskan nya.
Suami?
Dia hanya minta saya untuk istirahat dan banyak berdoa,
Kebutuhan kami semakin hari semakin mendesak.
Saya hanya bisa berdoa yang terbaik untuk suami.
Dan.
Alhamdulillah, setelah seminggu saya resign dari pekerjaan. Suami di panggil untuk bekerja di salah satu hotel di Jakarta dengan gaji yang cukup lumayan lebih besar dari gaji saya dulu.
Ucap syukur tiada henti henti nya, percayalah...
Doa seorang istri sangat mempengaruhi rezeki sang suami...
To be continued ?