Granuloma Umbikalis
Sedikit berbagi pengalaman, Alhamdulillah aku ibu baru dengan Putri sehat lahir 10 Juni 2020. Singkat cerita puput tali pusat bayiku dihari ke 10 , itu dianggap lama oleh orang-orang sekitar ku. Nah seusai Puput tali pusat , di udelnya Ai ada daging bulat. Aku tanya ke bidan yang mandikan katanya ngga apa-apa, nanti hilang sendiri, tak perlu di apa-apakan cukup biarkan kering tanpa diberi apapun.Oke aku turuti nasehat nya. Hari berlalu, akhirnya jadwal Ai untuk imunisasi BCG tapi , ditolak karna ada granuloma nya dikhawatirkan akan infeksi. Lalu saya dipanggil dokter umum di PKM tersebut, diomelin lah saya gimana ngerawat nya kok udah usia sebulan belum kering juga. Ya Allah deg hatiku, bukan karna diomelinnya tapi karna berpikir apa iya selama ini aku salah? Apa karena perawatan ku jadinya sampai sebulan tak kunjung sembuh? Jujur mau nangis tapi ku tahan sambil gendong Ai Akhirnya aku disuruh untuk rutin kasih Betadine, seminggu kemudian disuruh balik ke PKM . Ku lakuin tuh yang diminta dokter , seminggu kemudian tak kunjung pulih , tetap sama. Aku balik ke PKM , akhirnya diresepkan salep Gentacimin dan 3 hari lagi di suruh kontrol balik. Dihari ketiga setelah diresepkan salep , granuloma nya justru membesar dan berair meskipun udah aku usahakan kering. Lalu dirujuk lah bayiku ke RS utk bertemu DSA. Oiya kenapa aku ngga langsung ke DSA , kenapa aku milih ke PKM . Pertama adalah waktu, aku cuma berdua Ai dari pagi-malam , suamiku pulang malam hari sedangkan praktek DSA hanya jam 3-5 sore saja bahkan beberapa DSA tutup praktek karena pandemi ini itupun aku ngga tau berapa biayanya karena disini praktek DSA tidak tercover bpjs. Kalo ke RS langsung pun , jauh , antri , dan ngga ada yg anterin aku, kedua jarak RS ataupun praktek DSA itu jauh maklum tempat ku jauh dari kota hanya PKM itu yang terdekat dari rumah. Singkatnya aku udah bertemu DSA di RS rujukan, itu pun untuk kunjungan ke 3x baru ada DSA nya. Disana aku kira akan ditangani seperti apa , ternyata cuma nasehat untuk selalu dijaga kebersihannya. Aku tanya "kapan granuloma ini akan hilang?" dan DSA nya bilang bisa sampai berbulan-bulan. Deg. Gimana imunisasi nya , itu pikiran utamaku. Akhirnya aku pulang, setiap hari sambil kubersihkan aku selalu bilang "Yuk dek granuloma nya cepet sembuh ya" sambil baper juga si , soalnya hampir setiap hari tetangga nanyain terus tapi dengan ending menyindir. Seakan aku itu ibu baru yang sembrono , seakan granuloma itu akulah penyebabnya ,dan semua tingkah ku ngga ada benarnya sebagai ibu. Hingga akhirnya aku coba metode garam yang aku dapat dari YouTube , sempet adu pendapat dengan suami. Walaupun akhirnya suami ngikutin mau ku. Dan Alhamdulillah😭 dihari pertama pemakaian langsung ada perubahan total. Granuloma nya menghitam dan kering. Masya Allah kemana saja aku selama ini , saking bapernya di sindir tetangga " itu tuh emaknya gak jaga makan jadinya udel bayinya gitu" dan sindiran pedas lainnya Alhamdulillah sekarang tinggal nunggu granuloma nya copot sendiri , sekarang ukuran nya sisa sebesar biji merica dan itu sudah kering, sebelumnya ukurannya besar dan berair. Benar ya jadi ibu itu kudu kuat batin , bismillah sehat terus Ai ku❤❤ maafkan Mama yang masih terus belajar jadi orang tua ❤ Edit : ini saya sertakan foto granuloma nya (sebelum metode garam). sesudah metode garam belum sempet kefoto, karena ngga nyangka bakal cepet copot dan pas granuloma nya copot dicari2 ngga nemu.
mom of 3