Merasa Menjadi Koki Handal #MainanFavoritTAP
Saat kecil dulu saya senang bermain pasaran, bersama teman, saudara, maupun sendiri. Pasaran disini bisa juga diartikan dengan masak-masakan. Kami bermain menggunakan miniatur peralatan masak yang dibelikan orang tua. Kalaupun tidak ada mainan masak-masakan itu, kami bisa menggunakan benda apapun di sekitar kami untuk dijadikan pendukung permainan. Saya ingat pernah bermain dengan sepupu saya menggunakan botol bekas susu fermentasi yang dipotong dan diberi gagang sebagai gayung pengambil air, yang air itu kami anggap minyak tanah. Air yang diberi teres (pewarna) populer digunakan saat berjualan es dalam pasaran. Bebungaan kami gunakan sebagai bahan masak, begitupun dengan dedaunan, yang juga dipakai sebagai uang. Untuk membuat kue, pasirlah yang menjadi favorit, tinggal diberi air dan dibentuk semau kita. Tempurung kelapa kami anggap wajan. Pecahan batu bata kami parut ke pecahan genteng, seperti memarut kelapa, menghasilkan butiran halus berwarna merah untuk pelengkap masakan kami. Dan banyak lagi imajinasi kami dalam memanfaatkan benda-benda di sekitar untuk main pasaran. Ingat pula saya pernah agak betulan dalam memasak ini, yaitu saat jalan-jalan ke sawah kami mengumpulkan keong. Keong itu kami kupas, dan kami sate di atas nyala api lilin. Selain itu pernah pula kami berbasah-basahan di pantai mencari kerang, sampai saat pulang dari pantai banyak mata memandang kami yang kuyup. Kerang itu kami rebus dalam kaleng di atas tungku kecil. Saat bermain pasaran, #MainanFavoritTAP saya itu, saya merasa menjadi koki handal yang bisa memasak apa saja. Sumber gambar: 123rf.com