Cerpen : Kau selalu cantik dimataku
Pagi itu selepas mandi, aku menghadap cermin dan memperhatikan tubuhku tanpa pakaian. Perut membuncit, guratan2 halus sudah mulai terlihat, paha dan bokong membesar, puting dan beberapa bagian tubuh menghitam, garis perut semakin gelap, wajah yang kusam, dan bagian2 tubuh lain yang berubah tak seperti saat gadis dulu. Kesedihan dan kecemasan mulai menyerang hatiku. Ku tatap lagi cermin dihadapanku dan tak mempercayai tubuh yang terpantul adalah tubuhku. Sejak saat itu, cermin adalah musuhku. Tak pernah aku bercermin terlalu lama lagi, hanya seperlunya saja saat aku mengulaskan lipstik atau menyisir rambut. Setiap ku melihat perutku yang mulai dihiasi guratan2 halus stretchmark, kesedihan itu kembali menggores hatiku sampai akhirnya aku tak kuasa menahan tangis. Ya, aku menangis di hadapan suamiku karna bentuk tubuhku sudah tak seindah dulu. Aku takut dan khawatir jika perubahan ini akan membuat rasa cinta suamiku hilang dan ia mencari yang lain. Aku menangis dan memeluk suamiku, menceritakan kekhawatiranku atas tubuh ku. Tanpa ku duga, suamiku memelukku erat sembari menciumku dengan lembut. Ia berkata "Kamu adalah wanita yang paling cantik dan akan selalu paling cantik dimataku. Jangan khawatirkan bentuk tubuhmu, aku mencintaimu bukan karna fisikmu. Aku justru sangat berterimakasih karna kamu mau berkorban untuk mengandung anakku. Anak kita. Aku janji akan membantumu mengembalikan tubuhmu seperti dulu, jika kamu mau." Mendengar perkataannya membuatku menangis dan tersadar untuk selalu bersyukur memiliki suami yang mengerti kekhawatiran diriku. Suamiku mengusap air mataku dan mengecup dahiku pelan. Kemudian ia membaringkanku di tempat tidur dan menyelimutiku. Ia berkata "Jangan menangis, kasihan anak di kandunganmu mendengar ibunya menangis. Ayo kita tidur." Dan ia memelukku sambil tertidur sampai pagi menjelang... #isengbuatcerpen #jangandibully π