Momen mengajarkan anak toilet training memang hal yang mendebarkan. Setelah maju mundur akhirnya saya meyakinkan diri bahwa inilah saatnya mengajarkan anak saya toilet training dan alhamdulillah berjalan dengan lancar. Prosesnya sendiri memang nggak mudah, apalagi melihat anak saya yang sempat tidak mau duduk di closet.. Tapi ada beberapa tips yang saya jalani. Tips ini saya dapatkan dari membaca buku, konsultasi kepada dokter anak serta teman yang berpengalaman dan menggunakan naluri saya sendiri. Berikut tipsnya, semoga membantu ya :
1. NIAT
ini adalah tahapan awal ketika ingin melakukan toilet training ke anak. ketika sudah mantap insyaallah mudah dijalani. ketika anak saya umur 2 tahun 6 bulan, memang saya sudah mantap dengan pilihan saya dan resiko yang nanti akan saya hadapi..
2. MENYEDIAKAN PERLENGKAPAN TOILET TRAINING
karena anak saya menolak duduk di closet dengan berbagai alasan, bahkan tetap menolak walaupun sudah dibelikan dudukan tambahan dengan karakter kartun kesayangannya.. akhirnya saya membeli potty training merk safety safe. harganya murah meriah, dan gampang dibongkar pasang. Potty training ini saya letakkan di samping kasur jika sudah malam, sehingga ketika pagi saya bisa langsung mengajak anak saya pipis. lalu seharian diletakkan di dekat anak.
3. TAWARKAN ANAK ATAU AJAK ANAK BUANG AIR
karena anak saya perempuan, saya menawarkan pipis / pup 15-30 menit sekali. ketika di awal toilet training, malam hari tetap saya pakaikan diapers. setelah pagi hari saya menggunakan celana saja, supaya mengenalkan anak tentang basah dan kering, bersih dan jorok.
4. BERIKAN TAYANGAN ANIMASI atau BUKU CERITA atau GAME TENTANG TOILET TRAINING
temani anak selama menonton atau bermain game sambil berikan penjelasan dari video tersebut. saya sendiri sampai mendownload di youtube kagu2 bertemakan toilet training, begitu juga dengan game tentang toilet training.
5. SABAR
untuk melakukan tahapan di atas tentu hal ini adalah yang paling penting. menurut yang saya dapatkan setelah konsultasi tujuan toilet training adalah untuk melatih kedisiplinan anak dan mengajarkan kebersihan. Ketika kita melakukan hal ini ke anak tentu tidak selalu berjalan mulus. jujur di awal2 toilet training ke anak saya, hasilnya juga gagal. Kadang anak saya baru mengatakan pup/pipis setelah keluar.. tapi dari situ lah kita latih untuk membuat simpul memori ke anak tentang Hal2 yang berkaitan dengan toilet training. Biarkan anak mengenal pup dan pipis. ajarkan kenapa harus dibersihkan. Dimana tempat jika ingin pup dan pipis.. nanti lama2 akan terekam di otaknya. Selain itu berusaha untuk tidak memaksakan anak. jika anak tidak mau ke toilet jangan dipaksa, nanti takut anak mengalami trauma. Tawarkan saya lagi nanti saat anak terlihat santai, lalu bujuk anak dengan sikap lemah lembut.
6. KONSISTEN
intinya adalah harus konsisten. jangan setengah2 melakukan toilet training ke anak. ingat, jika kita yakin anak pun akan yakin.. tidak apa-apa proses belajarnya lama, asal tetap konsisten
semoga berhasil ?
linda