35 Tanggapan

Rajin-rajin cari sumber berita yang terpercaya, ya, Bunda. Karena sekarang ini memang marak sekali berita bohong tentang imunisasi. Ini satu cuplikan yang meng-counter hoax ttg imunisasi: ------------------------------------------------------ "Salah satu yang menyebabkan cakupan imunisasi rendah, adalah maraknya kabar bohong dan sesat yang menuduh bahwa imunisasi berbahaya bagi kesehatan anak. Sudjatmiko dari IDAI, mengatakan, bahwa kabar bohong tentang imunisasi beredar di awal 2000. Narasi yang berkembang saat itu bahwa vaksin mengandung racun dan berbahaya. Dampaknya, banyak keluarga di awal tahun 2000 menolak imunisasi, kemudian pada 2005 terjadi kejadian luar biasa (KLB) polio. ''Saat ini dari 170 negara, kasus campak meningkat 3 kali lipat, di Afrika 7 kali lipat, Eropa 5 kali lipat,'' katanya.  Informasi sesat lainnya mengenai vaksin yang dianggap haram bagi orang Muslim. Terkait ini, Komisi Fatwa MUI telah mengeluarkan sertifikat halal untuk tiga vaksin yang beredar di Indonesia yaitu vaksin polio, rotavirus dan meningitis. MUI juga telah mengeluarkan Fatwa No. 4 tahun 2016 yang membolehkan imunisasi sebagai bentuk ikhtiar atau upaya untuk memberikan kekebalan tubuh dan mencegah penyakit tertentu. Ketua Komisi Fatwa MUI, Prof. Hasanuddin AF, mengatakan fatwa itu dikeluarkan karena banyak masyarakat yang menolak vaksinasi. "Bahkan kalau tidak divaksinasi menimbulkan penyakit berat, kecacatan, bahkan menimbulkan kematian maka imunisasi hukumnya wajib, tetapi vaksinasi itu harus menggunakan vaksin yang (bersertifikat) halal dan suci, " jelas Hasanuddin.  Namun, menurut Hassanudin, dalam keadaan darurat—misalnya akan menimbulkan wabah atau kematian—imunisasi dapat dilakukan meski belum ada vaksin yang halal. Dia mencontohkan jemaah yang harus divaksin meningitis sebelum ada vaksin bersertifikat halal, karena situasinya dianggap darurat." ------------------------------------------------------ Nah, Bunda, supaya nggak ragu, silahkan browsing2 laman WHO, atau IDAI ttg imunisasi. Beberapa dokter anak sekaligus edukator kesehatan masyarakan seperti dr. Arifianto (dr. Apin) juga aktif menyuarakan pentingnya imunisasi di media sosial. Sila cek IG @dokterapin. Pada akhirnya, keputusan mau imunisasi atau tidak itu di tangan Bunda. Tapi mohon diingat, imunisasi itu hak anak Bunda. Dengan mengimunisasi anak, Bunda gak cuma melindungi masa depannya, tapi juga masa depan satu generasi karena salah satu tujuan utama imunisasi adalah untuk membentuk kekebalan bersama.

Masalah ini sudah sering ditanyakan di aplikasi ini. Mungkin Ibu bisa cek lagi posting2 terdahulu dengan topik yang sama. Yang jelas, demam itu reaksi alamiah tubuh setelah imunisasi. Gak ada yang perlu dikhawatirkan, karena demam artinya tubuh sedang bekerja membangun kekebalan pasca menerima imunisasi. Tidak semua imunisasi menyebabkan demam. Demam pasca imunisasi juga tidak berakibat fatal. Umumnya akan sembuh sendiri. Jika ada risiko demam, Ibu bisa minta dokter meresepkan penurun panas. Atau, orang tua bisa membayar lebih mahal di dokter untuk vaksin swasta yang risiko demamnya rendah. Penelitian juga menunjukkan tidak ada hubungan antara imunisasi dengan sakit tiba2 yang menyebabkan anak lumpuh, cacat, atau meninggal. Tapi zaman sekarang memang marak HOAX yang menakut2i masyarakat bahwa imunisasi bisa menyebabkan kecacatan atau bahkan meninggal dunia. Tipsnya ya bijaklah menyikapi berbagai berita yang beredar tentang imunisasi. Edukasi yg benar ttg imunisasi bisa didapat di web IDAI. Atau aimi-asi. Atau akun media sosial dr. ARIFIANTO (@dokterapin). Intinya, banyak kok informasi yang mencerahkan dan bisa dipercaya, asal tahu di mana mencarinya. Semoga membantu ya Bu.

VIP Member

Menurutku itu wajib sih bun, masalah demam itu memang vaksinya menyesuaikan dengan tubuh. Ya bunda pernah vaksin TT kan ? Gimana rasanya ? Nyerikan? Itu orang dewasa apalagi balita, jadi ya wajar. Soal banyak berita bayi yg meninggal habis di vaksin, bisa jadi kesalahan orang tua saat menangani pasca vaksin. Ikuti semua arahan dokter bun. Bisa juga karena vaksin yg di masukkan rusak atau oplosan. Karena vaksin bisa rusak di suhu tertentu. Saran saya imunisasikan anak pada tenaga medis yg terpercaya, biar pun sedikit lebih mahal tapi terjamin keamanannya kenapa tidak ? Kesehatan anak terpenting, uang masih bisa di cari, so jangan perhitungan dengan kesehatan anak. Hidup mati allah yg tentukan, setidaknya kita berusaha yg terbaik untuk anak. Budaya kan membaca, jangan males" cari info yg benar untuk anak. Jangan cuma baca hoax

Wajib menurut saya bun, sebagai ikhtiar untuk pertahanan diri si baby terhadap penyakit menular dan mematikan, walaupun semua kuasa Allah, tapi bukankah manusia wajib menjaga dirinya, imunisasi salah satu bentuk menjaga diri si anak. Kenapa setelah imunisasi anak demam, ya karena obat yg disuntikkan berupa virus yg sdh di jinakkan dlm kata lain virus baik, karena benda asing jelas secara alami tubuh akan melawan makanya demam, dan selama demam virus tersebut akan menguatkan antibodi pada anak, jadi anak demam bukan karena jatuh sakit tapi karena sedang melawan virus yg gak baik dlm tubuhnya. Kalau bunda mau imunisasi tanpa demam, imunisasi kedokter, insyaAllah anak gak demam kemungkinan ortunya yg bakal demam karena tau budget imun di dokter setara biaya SC di rumah sakit umum kalau seluruhnya di ambil 😂.

Kalau wajib mungkin gak ya, karena dilakukan atau Tdk dilakukan imunisasi itu tdk ada dosa dan tdk ada yg akan menuntut. Semua kembali pd keyakinan bunda dan suaminya. Kalau merasa yakin dg imunisasi ya imunisasi dan kalau merasa ragu dg imunisasi ya gak imunisasi. Yg pasti yg namanya musibah ( sakit, kematian dll) itu Tdk disebabkan oleh suatu hal seperti imunisasi dll tp karena takdir Allah. Dan bagi yg imunisasi dan tdk imunisasi pun jika sudah waktunya sakit ya pasti sakit tdk ada yg bisa menolaknya sekalipun dg imunisasi karena itu sudah ketentuanNya juga. Berserah saja setiap penyakit yg Allah beri pasti Allah beri juga obatnya.

wajib bun. terutama 5 imunisasi dasar. demam pada anak setelah imunisasi adalah hal yang wajar, karena serum dari imunisasi yang dimasukan ke dalam tubuh anak adalah virus yang dilemahkan (tdk berbahaya) makannya setelah diimunisasi, biasanya bayi suka demam. itu reaksi dari tubuh bayi yang sedang memproduksi sel imunitas (kekebalan tubuh) untuk penyakit tersebut. jadi saat suatu hari nanti ada virus penyakit tersebut yang datang dari luar, tubuh bayi sudah punya benteng untuk menolaknya. meskipun akhirnya kena, tapi tidak akan separah anak yang tdk diimunisasi penyakit tersebut. Jadi insyaAllah aman bunda ☺️

Dlu jaman anakq msih hrus imunisasi sama pemikiranq parno tkut knpa" klo abis di imunisasi.. Krna byak vaksin palsu.. Tpi ttp imunisasiin krna byak penyakit yg aneh" jaman skrg.. Krna asi ga bisa melawan virus jahat/penyakit jahat.. Jdi ttp positif thinking klo imunisasi itu hrus demi manjaga kesehatan anakq.. Dan anakq udah melewati smua imunisasi dan selalu diiberi kesehatan.. Anakq uda imun lengkap udah 4thn skrg.. Tinggal imun tambhan tpi kata dokter ga wajib jdi ga diambil.. Yg diambil cman imun" yg wajib aja..

TapFluencer

alhamdulillaah bayi saya nggak demam bun setelah imunisasi dpt tapi rewel kalo kata dr citra katanya si debay kesel karena habis di 'njus', kalau dari yg saya dapat dari berbagai sumber sih katanya demam atau nggaknya si debay tergantung sama ketahanan tubuhnya masing-masing bun, makanya disarankan setelah pulang imunisasi untuk terus mengasihi si debay biar nggak demam, terus siapkan juga parasetamol di rumah, terus yg bekas di suntiknya disuruh untuk di kompres pakai air hangat biar nggak bengkak

Banyak/maraknya semana? Apakah lbih banyak daripada berita anak2 yg terselamatkan hidupnya berkat imunisasi? Imunisasi aman klo kita serahkan ke tenaga medis yg terpercaya, klo emg takut, coba imunisasi ke rumah sakit besar yg jelas mutunya, karena yg sampe mninggal2 itu biasanya imunisasinya ke bidan yg kurang kompeten di klinik/puskesmas kecil, bukan berarti bidan ga bagus, tapi buat hal2 kyk gini jika ada dananya lbih baik byr mahal dikit tapi jelas hasilnya

Gak smua vaksin pasca imunisasi berefek demam, soalnya sistem imunitas anak itu berbeda.. Tapi buat anak saya sih Alhamdulillah kuat&sehat jg.. ikutan program pmerintah yg 5 imunisasi dasar lengkap tambah DPT ulang sm MR jg ga apa" sih Jadi itu trserah bunda jg gimana baiknya buat anak, mau imunisasi/enggak..soalnya trkadang semuanya balik lg k prinsip masing-masing orangtua

Pertanyaan populer