Esa Yutrika profile icon
PlatinumPlatinum

Esa Yutrika, Indonesia

Kontributor

About Esa Yutrika

my princess's mom

My Orders
Posts(1)
Replies(97)
Articles(0)

Bagaikan Disambar Petir

Tgl 13 Nov'19 Alhamdulillah aku dinyatakan hamil 4mgg oleh dokter A. Perkembangan janinku baik, detak jantungnyapun sangat baik. sampai pada hari kamis tgl 12 Des'19 UK 8mgg aku mengalami flek kecoklatan, hanya sedikit, tidak ada rasa mulas atau nyeri sedikitpun. Dokter B yang kudatangi di rs dakat kantor menerangkan sangat jelas bahwa ada sedikit perdarahan karena jaringan plasenta ada yang terlepas, namun kondisi janin masih sangat baik, detak jantungnyapun masih sangat baik. Aku disuruh bedrest selama seminggu. Keadaanku sudah membaik. Jumat tgl 20 Des'19 aku kontrol ke dokterku, Dokter A (bukan dokter saat aku flek), dia bilang semua baik, perdarahanpun tidak ada, hanya keputihan. berkali kali aku tanya tentang perdarahanku dia bilang semuanya baik baik saja. jadi aku diberi obat keputihan. tapi hari sabtunya sempat flek lagi tapi ini berwarna merah. hari minggu udah gak keluar flek sama sekali. aku sudah optimis bisa kembali bekerja. namun hari senin jam 10 flek merah keluar lagi, aku agak sedikit panik karna warnanya sudah menjadi merah. aku ingin kembali ke dokter B namun beliau sedang cuti. akhirnya aku memutuskan ke rs tempat dokter A, namun dengan donter C karena dokter A tidak ada jadwal praktek. dokter C menyuruh aku bedrest kembali karena bedrestku kurang lama katanya dan dosis obat penguat dari dokter B ditamah menjadi 2x sehari, cek lab dan keadaan janinku sangat baik. hari rabu flek sudah tidak keluar, tidak ada keluhan yang aku rasakan, namun aku tetap bedrest sesuai anjuran dokter C. sampai seminggu kemudian hari senin tgl 30 Des'19 jadwalku kembali kontrol dengan dokter C dan mengambil hasil lab. aku sudah tidak ada keluhan sama sekali. hanya sedikit keputihan. lalu dokter C membacakan hasil labku yang baik dan tidak ada tanda tanda infeksi ataupun lainnya. namun saat di USG janinku tidak bergerak, denyut jantungnyapun hilang. dokter C mengatakan janinku sudah meninggal. kemungkinan karena kelainan kromosom. bagaikan disambar petir, ditusuk ratusan belati. aku hanya bisa diam, gak percaya. karena semua begitu cepat dengan jenjang waktu hanya selang seminggu. hatiku masih gak percaya, aku harus dengar dari dokter lain sebagai second opinion. hatiku begitu yakin untuk kembali ke dokter B karena bagiku penjelasan dia sangat jelas dan aku butuh penjelasan jika memang janinku meninggal karena apa. akhirnya aku dan suami memutuskan untuk ke dokter B pada hari selasa tgl 31 Des'19. saat dilakukan USG dokter Bpun gak percaya ini bisa terjadi, karena dua minggu yang lalu janinku masih sangat baik saat beliau periksa. aku menjelaskan yang dokter C jelaskan kepadaku. dokter B bilang bahwa ini bukan karena kromosom tapi karena perdarahan yang terjadi, dan gak mungkin dalam waktu seminggu bisa benar benar tidak terlihat bahwa ada yang bahaya dengan janinku. janinku kekurangan asupan oksigen dan darah karena jaringan plasentaku lepas. kenapa aku tidak terjadi perdarahan, karena obat yang aku konsumsi. seharusnya ada tindakan lebih untuk janinku. aku tau dokter B juga kecewa dengan keadaan ini, namun dia menyemangatiku untuk ikhlas, bangkit dan menjadikan ini pelajaran. akhirnya kami memutuskan untuk melakukan kuretase pada tgl 1 Jan'20. Dan hari itu juga aku harus mengikhlaskan janin yang telah aku kandung selama 10mgg meninggalkan rahimku. Aku baru tahu ternyata dokter B adalah seorang doktor dan ahli USG. para bidan dan perawat disana bilang bahwa banyak hasil USG yang tidak dapat terbaca oleh dokter obgyn lainnya, dirujuk ke dokter B untuk membaca dan menguatkan diagnosa. Ternyata feelingku benar, walaupun dokter B cowok (yang kadang para ibu agak risih dengan dokter obgyn cowok), tapi aku sangat nyaman dengan beliau, aku sangan puas dengan penjelasannya dan saat kejadian kemarin aku benar benar ingin balik ke doktor B. Aku tau dibalik ini semua pasti Allah sudah merencanakan dan memberikan yang terbaik dan akan menggantikannya. Aku selalu mencoba untuk menerima kejadian ini dan ikhlas. namun masih sangat terasa berat. Aku berharap dengan berjalannya waktu aku dapat mengikhlaskan, dan Allah segera memeberikanku kembali kepercayaan untuk menjadi orang tua. Maaf kalo panjang. Aku hanya mencoba untuk sharing tentang keadaanku saat ini. Mungkin bisa dijadikan informasi bagi bunda semua bahwa jangan menyepelekan flek walaupun hanya sedikit. Dan bagi bunda yang pernah mengalami seperti aku, mungkin punya saran yang bisa aku lakukan agar cepat ikhlas dan kembali bangkit ??

Read more
 profile icon
Write a reply