Mengambil Pelepah Pisang Berujung Celaka

Kejadian ini mungkin tidak hanya aku saja yang mengingatnya, tapi kakak sepupuku tentunya tidak akan lupa. Teman sebayaku waktu kecil kebanyakan laki-laki. Saat itu tidak ada perbedaan antara kami, laki-laki bermain dengan perempuan. Terkadang kami bermain engklek, kasti, sabut kelapa,kelereng dan masih banyak lagi permainan kala itu. Suatu hari Aku, kakak sepupuku, dan 3 orang teman bermain bersama. Rencananya kami akan membuat mainan dari pelepah pisang. Kebetulan sekali ada pelepah pisang terbengkalai di seberang jalan. Kakak sepupuku memintaku untuk mengambilkan pelepah pisang tersebut. Aku berhasil menyebrang jalan dan kemudian mengambil pelepah itu. Ketika akan menyebrang untuk membawa pelepahp pisang aku lupa menoleh kekanan dan kekiri sehingga aku tidak melihat ada motor yang lewat. Tiba tiba bruk, aku terserempet. Aku ingat kalau aku tergeletak di jalan saat itu. Aku ingat saat teman-temanku berteriak memanggil ibuku. Aku kemudian dibawa ke klinik terdekat. Seingatku orang yang membawaku ke klinik bukanlah orang yang menabrakku. Akan tetapi, semuanya mengatakan kalau orang itulah yang menabrakku. Padahal aku yakin bukan dia. Dia mengendarai motor tepat di belakang orang yang menabrakku. Satu hal yang membuatku menyesal ketika mengingat peristiwa tersebut Kakak sepupuku sudah tidak pernah mengajakku bermain lagi sejak saat itu. Kata ibuku, kakakku mengurung dirinya dikamar saat mengetahui aku terserempet motor. Aku paham. Saat itu kami masih kecil. Mungkin kakakku takut dimarahi dan juga merasa bersalah. Akupun juga merasa bersalah karena hubungan kami sudah tidak seakrab dulu lagi hingga sekarang. Hanya sekedar menyapa basa basi jika bertemu. #MainanFavoritTAP

Mengambil Pelepah Pisang Berujung Celaka
1 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

di sapa saja bun , dan bilangin kecelakaan sewaktu kecil tu sda berlalu ndak usa di ingatยฒ lagi