Tidak ada teman curhat

Ada cerita yang sama saudara jauhku. Dia udah umuran 48an. Suami ga kerja, punya anak 1 udah gadis sekarang umur 25an. Tanteku ini jualan pop ice, nasi uduk, gorengan dsb untuk jajan anaknya. Kalau biaya sekolah alhamdulillah ada santunan keluarga kurang mampu. Anaknya rajin, sudah mulai kerja cari tambahan sejak smp, dari kerja di toko atk, toko aksesoris, dll sampai terakhir toko celana jeans di itc. Yg jadi masalah suaminya, selalu minta uang rokok untuk beli ketengan aja padahal, tapi uang 2rb / 5rb itu cukup besar bagi istri dan anaknya. Kalau ga dikasih, tanteku siap pasang badan daripada jotosannya kena badan anak gadisnya. Akhirnya karena si om ini keenakan, tante dan anaknya udah ga mau kerja lagi. Supaya tenteram ga dipalakin si om. Tapi jadinya, tanteku minta uang diem2 ke saudara2nya termasuk aku. Pernah suatu kali minta uang 50rb untuk ongkos pulang ke rumahnya (dia habis menginap dirumahku seminggu) tapi ga dikasih sama suamiku karena curiga uang itu untuk suaminya yg gila itu. Akibatnya, setelah dia pulang kerumahnya, 3 minggu ga ada kabar. Begitu akhirnya berkabar melalui anaknya, beritanya tanteku ini dirawat di rs karena kepalanya terbentur. Saat jenguk kami langsung berpikir kepalanya bukan terbentur, tapi habis ditonjok suaminya karena lebam di tulang pipi dan pelipis. Keluarga kami berpikir keras, bagaimana cara membantu mereka. Suami yang tidak dewasa, istri juga kurang cakap dalam kelola uang, anak juga betul2 (maaf) kelewatan bodohnya karena selalu salah kasih kembalian ke pembeli (dari pekerjaannya selalu dipecat karena uang kasir selalu kurang). Akhirnya kami legowo, mau diapain lagi, disuruh cerai tanteku ga mau. Mau coba dikasih pandangan lain tentang rumah tangga, tapi usia mereka jauh diatas aku, rasanya sungkan kalau 'ngajarin' orang yang lebih tua. Anaknya yang paling dekat dengan aku juga suka ga mudheng kalau dikasih tau. Pasrah. Sekarang ga tau gimana kabarnya, yang pasti kalau ada keluarga yg kurang beruntung di keluarga kita, tempatkan diri dulu di posisi mereka. Bagaimana rasanya kalau kita yang mengalami kejadian serupa, semoga anda bisa lebih memahami lagi. Tks.