Support system, Pengaruh sifat Partner kerja saat hamil
Hai bunda. Sedikit sharing. Dulu saat saya hamil baby altha posisi masih bekerja disalah satu perusahaan swasta di Jogja. Jelas, macam-macam teman kerjapun saya temui. Dari yang baik di depan tapi dibelakang bermuka dua. Ada juga yang benar-benar baik seperti keluarga. Stres kerjapun tentu saya alami selama masa kehamilan saya. Yang bikin saya stres adalah selalu mendengar omongan yang jelek-jelek tentang saya oleh salah satu teman kerja saya. Pernah saya berfikir, "ni orang gak nyadar apa ya kalo dia jg lagi hamil". Ya, orang yang selalu membicarakan saya jg sedang hamil. Ingin sekali rasanya menyumpahi janin yg ada didalam perutnya saat itu. Tapi saya pikir kasian juga bayinya, nanti doanya jg takut malah balik ke bayi saya. Sungguh saat itu rasanya lelah. Untung saya masih memiliki partner kerja walaupun tidak satu kantor, tp selalu menguatkan saya, mendukung saya dan menenangkan saya. Mereka selalu mengungatkan saya, bahwa ketika seorang teman hanya mendekatimu saat ia butuh. Maka kamu adalah "solusi" , dan mereka adalah "masalah" . Mereka, adalah teman yang mengiangatkan saya betapa tidak berharganya omongan yg berani diucapkan dibelakang, bukan di depan. Kenapa harus memikirkan orang lain, ketika seharusnya prioritas kita adalah bayi di dalem perut. Buat bunda, mommy, mama maupun ibu diluar sana yg mungkin memiliki pengalaman yg hampir sama dengan saya. Saran saya, gak perlu mikirin orang yang hanya bisa nyinyir. Prioritas utama kita adalah calon debay didalem perut. Gak perlu mikirin "masalah", karena yg harus kita pikir adalah "anugrah" yang bentar lagi lahir sehat, sempurna, ganteng/cantik, sholeh/sholehah. ???? #KarenaBundaBerharga