Berpisah atau bertahan (?)

Ga tau mau cerita kemana dan siapa jadinya saya cerita di sini ya bunda bunda semua. Mohon maaf kalau tulisan nya blak blakan ataupun vulgar. Saya mau bertanya apakah sebaiknya saya bertahan atau berpisah dari suami ya? Kami menikah hampir 2 tahun. Tahun pertama kami habiskan waktu untuk pacaran dan memulai bisnis. Ulang tahun pertama pernikahan kami, kami diberi kepercayaan dan anak kami telah lahir. Setahun pertama rasanya rumah tangga kami baik baik saja meskipun sesekali memang ada perbedaan pendapat namun masih bisa diselesaikan baik baik. Sejak saya hamil besar sampai saat ini, rasanya pertengkaran selalu menghadang rumah tangga kami. Saya merasa suami sekarang sudah tidak sayang lagi kepada saya. Dia seperti ilfeel dan acuh kepada istrinya sendiri. Dia sering mengatakan saya gendut, pantat nya tepos, dan mengomentari stretch mark maupun bagian tubuh yang kulitnya menggelap serta belum memudar di tubuh saya. Jujur saya menjadi kurang percaya diri. Setelah melahirkan saya dan suami memang belum HB lagi. Pernah akan HB namun dia mengomentari bagian kewanitaan saya yang menggelap, akhirnya tidak jadi (mungkin memang dia ilfeel). Karena pemulihan pasca SC, tubuh saya masih sering ngilu, dan komentar body shamming tersebut membuat saya masih takut dan malu untuk HB. Suami pun tidak memaksa, tidak meminta, dan membiarkan saya benar benar pulih dan siap dulu. Namun beberapa hari lalu saya mendapati suami menonton video biru. Jujur hati saya sakit dan kaki saya lemas sekali. Saya merasa bersalah karena tidak memberi hak suami meskipun dia mengatakan tidak akan memaksa untuk segera HB. Saya pun mendapati kenyataan bahwa suami saya meng hide saya dari SG nya. Saya tidak bisa mengetahui postingan SG nya. Saya iseng melihat akun suami, ternyata saya dapati ada banyak sekali akun wanita karir yang modis dan berdandan cantik di follow nya. Saya sempat menanyakan kenapa dia mengikuti akun wanita seperti itu, apakah dia sebenarnya ingin punya istri seperti itu? Saya memang bukan wanita karir dan pandai berdandan. Dari awal bertemu dan berkenalan saya menampilkan apa ada nya, namun dia sendiri yang yakin untuk menikahi saya. Kemudian dia langsung emosi dan mengira maksud omongan saya itu menuduh dia berselingkuh dan main perempuan dibelakang saya. Padahal saya hanya cemburu karena saya lihat dari sebelum nikah sampai sekarang, akun cewe yang diikutinya sepetinya makin banyak. Sampai dia mengatakan "kalau terus terusan dituduh selingkuh, saya akan benar benar selingkuh. Saya buat kamu mati sambil mengurut dada bisa. Ini uang (sambil melihatkan kumpulan uang hasil jual beli nya kemaren yang ada dalam tas) dan uang di bank (sambil menggoyang hape) bisa saya gunakan. Ntah apa yang bisa saya dapat dengan uang ini kalau memang saya mau selingkuh. Makanya otak pakai sedikit. Chatan sama mereka saya tidak ada. Kan saya cuma scroll lihat lihat saja. Saya pun tidak marah ketika kamu mengganti password hape kamu". Padahal awal nikah saya tau password hape nya, kemudian dia menggantinya dan tiap mau buka hape depan saya selalu pakai sidik jari. Sampai sekarang saya tidak tahu apa password hape baru nya dan tidak dia beri tahu :((( Dia pun sebelum ini sempat kesal dengan keluarga besar saya karena bisnis. Kami memulai bisnis berdua. Modal awal kami pinjam ke bank karena kondisi saat itu orang tua saya sedang sulit dan punya hutang. Setelah bisnis jalan dia ingin mengembangkan bisnis. Dia ingin kelurga besar saya termasuk paman dan om saya mau dan bisa bekerja sama dengan kami. Akan tetapi keluarga saya belum siap dan takut untuk mengambil resiko bisnis tersebut. Karena itu dia kesal dan mengata ngatai keluarga saya. Dia katakan kelurga saya bodoh, tidak pandai berbisnis, penakut, hanya bisa meniru barang jualannya, cuma mengandalkan ketenaran dan warisan kakek saya. Sampai beberapa hari lalu keluarga besar saya pergi sarapan sekaligus jalan di wisata alam. Saya tidak ikut dan tidak diajak karena pergi nya ke daerah hutan. Saya berpikir tidak baik membawa bayi 2 bulan ke tempat seperti itu dan awalnya hanya mau sarapan. Karena sebentar maka saya ditinggal berdua dengan anak saya. Dia pulang bekerja, keluarga saya belum pulang dan dia langsung bersumpah serapah menghina serta mengata ngatai keluarga saya. Dia marah dan kembali mengungkit kekesalannya pada keluarga saya yang belum mau mulai mengembangkan bisnis. Dia juga berkata kotor dan kasar tentang orang tua saya karena meninggalkan saya dan anak saya berdua saja. Dia mencela bahkan menyebutkan isi kebun binatang kepada keluarga dan orang tua saya dihadapan saya yang sedang menyusui anak saya. Kemudian dia juga sampai meninju pintu kamar mandi sampai sampai anak saya kaget. Hati saya sekali lagi hancur karena dia sudah tidak bisa menghargai keluarga saya bahkan orang tua saya. Tidak bisa menjaga ucapannya tentang keluarga saya juga. Saya juga beberapa kali mendapati suami menyindir dan berkata ketus kepada orang tua saya. Setiap ada masalah sedikit atau hati nya sedang tidak enak dan marah, dia selalu mengungkit dan mengata ngatai keluarga saya bodoh, penakut dalam berbisnis. Sampai dia mengatakan "saya cuma uang yang kurang, kalau saya punya uang yang cukup habislah keluarga kamu. Saya buat hancur bisa. Saya mulai sendiri bisnis ini bisa. Keluarga kamu uang ada tapi bodoh dan penakut. Keluarga sampah". Saat itu anak saya terbangun dari tidurnya karena mendengar suara marah suami dan saya gendong tenangkan kemudian susui. Memang anak saya sudah waktu nya menyusu karena sudah tertidur 3 jam-an. Anak saya masih rewel dan menolak menyusu. Kemudian suami yang melihat dengan masih muka jutek mengatakan "lihatlah kan dia tidak mau menyusu kenapa disusui. Bodoh. Sama saja anak dan orang tua bodoh. Otak cuma penyeimbang badan. Memang salah saya memilih keluarga ini". Hati saya sekali lagi sakit. Kata kata terakhirnya seperti mengisyaratkan bahwa dia menyesal menikahi saya dan masuk ke keluarga saya. Setiap dia kesal dan marah, dia selalu mengungkit kesalahan dan mengata ngatai keluarga besar bahkan orang tua saya bodoh dan sebagainya. Selalu dan selalu. Satu hal lagi yang membuat saya sedih dengan kata kata nya. Suami tiap menasehati dan marah pada saya, beberapa kali sempat mengatakan "kalau bukan saya suami kamu, ntahlah gimana kamu. Punya suami alim atau setengah alim mungkin kamu akan gini gini aja, ga berkembang, culun, hidup kamu akan selalu disetir orang tua kamu juga. Ga akan dapat seperti sama saya". Dia juga beberapa kali mengatakan sejak awal menikah punya keinginan untuk membuat saya bahagia dan memberi apa yang selama ini belum pernah saya dapat dari orang tua saya. Tapi ternyata, dia memang membuat saya bahagia dan menangis dalam satu waktu. Singkat nya mungkin seperti itu cerita nya bunda bunda sekalian. Baiknya saya bagaimana ya Bun? Saya akui, kalau dia lagi baik, dia memang akan baik sekali bahkan mau menuruti permintaan saya untuk membelikan makanan ini itu. Tapi kalau sudah badmood, saya tidak tahu masalah atau "kompor" nya siapa, pulang pulang ke rumah dia akan marah dan kembali mengungkit serta mengata ngatai keluarga saya. Hati saya kembali sakit mendengar kata kata kasar dan isi kebun binatang yang dilontarkan nya. Nb : kata ibu dan adik perempuan nya, suami saya memang orang nya emosian. Mertua pun sebenarnya tidak suka dengan lingkungan pertemanan suami tapi tidak dapat menasehatinya karena dia memang dasarnya keras kepala dan selalu mau dinomor satukan. Dia suka mengkritik orang lain tapi lupa memperbaiki diri sendiri. Suami pun sebenarnya memiliki keluarga yang religius, namun dia sering meninggalkan solat dan belum pernah saya lihat dia ngaji sejak kami menikah. #SeriusTanya #bantusharing #Sharing_dong_Bund

31 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Suami mu NPD kah? Kok sepertinya demikian. Sulit buat mental bunda nanti. Lalu kalau aku pribadi, aku ga akan terima kalau ada orang yg hina keluargaku terutama orang tua ku. Bunda tumbuh besar itu karena cinta kasih keluarga bunda. Mantan suami ada, tapi mantan ayah ibu kakak adik anak itu ga ada bund. Mereka yang akan selalu ada buat bunda ketika bunda membutuhkan support. Jangan biarkan mereka di hina ya, bunda harus berani speak up. Ayo bund, mental mu diperbaiki. Menghadapi orang kaya suamimu, mental psikologi kamu jg harus kuat. Ga bisa hanya sedih kecewa sakit hati terus dipendam. Lawan dgn elegan dan cerdas. Soal penampilan, betul adanya pria adalah makhluk visual. Anggap aja ucapan suami mu adalah cara semesta menyadarkan bunda utk lebih perhatian dgn penampilan. Bukankah kalau bunda cantik yang hepi jg bunda sendiri? 😊 Balas dendam terbaik buat suami kaya bunda itu cuma dengan bunda mempercantik diri, merawat diri dan bunda bisa menunjukkan sikap tegas sama dia seolah2 berkata “Aku tanpa kamu juga bisa hidup, malah hidupku jauh lebih baik. Kamu bukanlah siapa2 kalau bukan karena bantuanku” Ayo bund semangat. Jangan mau ditindas. Lawan dengan berkelas dan tunjukkan value mu! 🔥

Baca lagi

Mental adalah salah satu hal penting yang harus disiapkan dalam pernikahan. Jadi biar ga dikit dikit pisah, gini pisah, gitu pisah. Ada anak yg akan jadi korban akibat perceraian ortunya. Jadi ketika ada konflik dalam rumah tangga sebaiknya benar benar diupayakan untuk menyelesaikannya. Pas lagi santai berdua, coba dibicarakan baik baik apa yang sebenarnya diinginkan suami dan apa yg Bunda keluhkan. Jangan diskusi saat lagi emosi emosinya. Ya memang sih di awal suami ga langsung berubah tapi mungkin seiring berjalannya waktu, suami akan berubah. Selalu berdo'a agar suami segera berubah. Untuk masalah penampilan, faktanya laki laki makhluk visual bun. Mau digimanain, laki laki suka dg wanita cantik. Coba bunda diet, belajar merawat diri dan belajar make up. Faktanya lagi, kalau ada laki laki bilang aku cinta kamu apa adanya mau gendut, item atau gimana itu cuma hoax. Itu ucapan laki laki pelit yg ga mau keluar modal buat ngrawat istrinya. Fakta! Dibicarakan juga Bun sama suami buat beli skincare dan make up. Nanti kamu bakal seneng banget lihat perubahanmu yg jadi langsing dan cantik. Percantik diri yuk bun... semangat!

Baca lagi

sabar ya bunda... utk yg masalah body shaming suami sy pun suka gt tapi bercandaan gt nadanya,paling saya balas "lah emang siapa yg bikin begini? kan papah yg bikin jd jelek gini. klo mau mami cantik seksi ky olla ramlan modalin dooong" udah paling sebatas itu aja saling ceng cengan tp ga pernah yg serius ngejek gitu. dan utk yg masalah ngata2i bunda dan keluarga bodoh dll,kalau sy ya bun udah saya jawab balik "ya kalo otakmu pintar,udah banyak duit kao. udah miskin,ngata2in, main ngancem2 mau ngancurin pula. ga waras!" dan mhn maaf ya bun kalau sy di posisi bunda udah saya buang itu laki,suruh hidup sendiri aja udah,sana berbisnis sendiri klo emang bisa,masih bergantung sm bunda dan keluarga bunda aja belagu. biar dia ngerasain bun bahwa bunda dan keluarga itu penting,bukan sesuatu yg pantas diperlakukan bgitu. ga tau diri bgt ya lakinya. emosi sih sy bacanya,laki ga tau diri 😡 bunda dan keluarga kynya punya power lebih kan,jangan mau diinjak sm orang ky gitu bun,itu dia udh bilang "klo sy punya uang udah sy hancurin kalian" ya kalo gitu jangan kasih kesempatan dia sukses bun,bunda sukses sendiri aja,bahaya loh orang ky gt

Baca lagi
2w ago

dia ngata ngatain keluarga saya pas sama saya aja Bun. di depan keluarga saya dia pandai bermanis mulut (kalau ada yang mau diomongin) atau diam ga peduli

Kesimpulannya suaminya salah karena - g jaga mata, lihat yg cantik² di Hp. - bicara kasar, suka mencela. - g respect ke keluarga istri, karena diajak bisnis bareng ditolak (?) Jawabannya; Ingat, orang lain boleh menentukan mau atau tidak. G bisa donk maksa². Mungkin suamimu sukses di bidang itu, blm tentu orang lain juga sukses. Sekarang gini, klo keluarga istri ikut bisnis yg sama / tanam modal misal ada kerugian suamimu bakal tanggungjawab kah? jangan² playing victim lagi!? lihat dari wataknya yg acak adut itu (maaf) - salah pergaulan Solusinya : cabut akar masalahnya. Hpnya jangan diisi foto cewek² cantik, isi yg lain aja. Bicara kasarnya di stop, klo lagi bicara kasar / mencela skak mat aja bund. Contoh : "Situ okee? segala ngatain orang" "Hebat gitu.. klo bisa mencela orang" "perbuatan rendahan kok dilakukan, tobaat!" Klo dia g respect ke keluargamu, coba sebutin buruknya keluarganya. Klo dia menerima berarti fair, klo marah berarti cuma nyari² musuh aja. Biar g gaul sama orang buruk mending suruh jagain anak, sdh punya anak jangan cuma tau main aja.

Baca lagi
VIP Member

Bund jujur ini pilihan yang sulit. Kalau bunda ada rejeki lebih, bisa lebih baik kalau Bunda pergi ke konselor pernikahan. Jadi nanti orang yg expert dibidangnya yang akan memberikan bunda pertimbangan² dan masukan dalam mengambil keputusan. Ibu mertua saja yang merupakan Ibu kandungnya suami, sulit menasehatinya.. Apalagi kita Bun, yang orang baru dalam kehidupannya. Untuk sekarang ini, bunda fokus sama diri Bunda sendiri dan si kecil ya Bund. You and your baby deserve happy. Sembari menunggu, perbanyak ibadah dan sholat istikharah, semoga Allah permudah dalam setiap urusan Bunda dan memberikan keputusan yang tepat dan terbaik untuk semua pihak. Btw, saya kalau jadi Bunda, ketika keluarga besar saya dihina hina, dikucilkan, saya mungkin akan berpikir 2x utk pertahankan pernikahan Bun. Tapi kalau sudah menyangkut orangtua saya, mohon maaf saya lebih baik mundur. Dia aja gak punya adab dan etika sama orang tua, padahal dia sekarang sudah jadi orang tua. Hukum tabur tuai, sedang dia tanam untuk dirinya sendiri.

Baca lagi

saya ga bisa kasih saran sih bun, krna dari awal mertua dan adik ipar bunda sudah memberitahukan pada bunda kalau suami bunda org yg emosian dan keras kepala, kalau ibunya aja sulit menasehati anakny apalagi kita yg bukan siapa2 bun. mnjadi seorang istri ga akan bisa membuat seorang laki2 berubah mnjadi lebih baik, mgkn butuh proses yg lama dan panjang. bunda kan baru menikah 2 tahun, mgkn masih waktu yg singkat tapi kalau kelakuan suaminy udh terlihat begitu agak menyeramkan juga yah. saya pun sbgai bubda ga akan tahan mendengar kata2 kasar dari suami sndri.. mgkn skrg pilihannya ada di bunda, tgal bunda tanya sama diri sndri, apakah mau brthan dan sabar menghadapi sifat suami yg sprti itu dan berharap Allah bisa melembutkan hati dan pikirannya atau berpisah dengan resiko mnjadi seorang single parent, krna saya yakin mnjadi single parent pun tidak mudah. semangat yaaa

Baca lagi

yang masih buat mau bertahan apa Bun? walau udah nikah kita masih punya harga diri mau suami kaya atau miskin kalo modelan kekgitu gausah babibu lagi saya pasti yg ninggalin duluan apa2 an kaya gitu laki2 bentukan kek IYES banget ga bakal mikir 2x saya Bun asli kalo diposisi itu, body shaming setelah melahirkan bukan hal yg diwajarkan apalagi pelakunya emang suami sendiri, gegara ngwe Ama dia Ampe hamil makanya badan kita berubah gradakan kekgitu malah dikata2 i saya bakal kata2 i balik dia abis2 an tanpa Mandang itu suami lagi, orang gila doang yg kekgitu kelakuannya emosi bacanya yaallah 😤😤😤😤 apalagi bawa2 orang tua yg di kata2 i keluarga kita pulak dikata2 i keknya pas dia lagi tidur saya tebas lehernya biar kelar 🤦🏻

Baca lagi

kalo saya liat sepertinya garis besar nya adalah "SUAMI MU PENGEN DUIT ! PENGEN PEGANG DUIT YG BANYAK ! PENGEN DAPET SUNTIKAN DANA DARI KELUARGA BUNDA, BERKHAYAL BISA SEPERTI PARA PENGUSAHA SUKSES YG BISNIS NYA BESAR, PUNYA ISTRI MODIS BAK WANITA² KARIR, SUAMI MU SEDANG DI FASE FRUSTASI KARNA MIMPINYA SEPERTI CEO YG PUNYA KEHIDUPAN SEMPURNA LAYAK NYA DI DRAMA² GA TERWUJUD ! SUAMI MU MARAH SAMA KELUARGA MU KARNA KELUARGA MU GA BISA DIA KENDALIKAN, DIA GAGAL UNTUK BISA DAPETIN UANG DARI KELUARGA MU. itu hanya penilaian saya aja, selebihnya ya saya ga tau apa yg sebenernya terjadi. mohon maaf ya sebelum nya

Baca lagi
2w ago

dia nikah ma bunda ts krn pengen mapan gitu ya, tp kenyataan nya gk semudah itu

diskusi tegas dgn suami. kita pny masalah, saya keberatan dgn sikap kasar kamu, dan mgkn kamu jg ada keberatan dgn sikap saya. mari perbaiki. jika mmg sulit utk terbuka langsung dgn saya, kita bisa pergi ke konselor pernikahan, mereka profesional tidak akan membocorkan kemanapun krn ada kode etik profesionalitasnya. tegaskan kl bunda mau rumah tangga ttp berjalan dulu. cari jalan keluar dan solusinya. krn menurut saya, mgkn beliau merasa bunda selama ini tdk masalah dgn sikapnya yg demikian. skg sdh waktunya menyelesaikan.. sblm runyam dan bunda makin menumpuk kekesalan.. semoga dimudahkan ya bun..

Baca lagi
2w ago

saya setuju dengan ini bun mulai dari HB sama suami,pembullyan sampai sikap sikap sikapnya

bunda memang ujian pernikahan itu nyata sekali bun, sepertinya suami bunda sedang ada di fase jenuh ,jgn cepat ambil keputusan dengan perceraian Bun , mungkin bunda bisa izin ke suami untuk tinggal beberapa waktu di rumah ortu bunda?untuk memperbaiki mental dan memperbaiki keadaan suami bunda juga biar dia pisah rumah sama bunda dulu ,mungkin bunda juga bisa ikhtiar dgn dandan make up gitu sehari" saat bersama suami,lebih manjakan dia ,gpp istri yg ikhtiar duluan Bun,walaupun cape banget TPI pahala ada di situ . saran ku sih bunda pulang dulu aja ke rumah orang tua sampe keadaan membaik

Baca lagi
2w ago

bener bunn apalagi usia pernikahan segitu lagi banyak prmasalahan lagi bermunculan sifatsifat asli. aku juga kalo gamikir anak aku lepas tu suamiku tapi seiring berjalannya waktu ya sbetulnya kita samasama lg diperlihatkan aja sama watak asli satu sama lain. stelah makin paham yauda kaya yaudah aja bisa lewatin lagi