baby blues

Dear bunda, saya ingin curhat sedikit. Saya baru melahirkan sekitar 7 hari yang lalu, melahirkan di usia 35 week. 2 hari sebelum melahirkan, saya pindah ke rumah mertua hingga sekarang. Saya mengurus baby sendiri karena mertua dan suami saya kerja pagi dan pulang sore. Begitu banyak aturan dan nasehat (komplen) yang saya terima dari mertua tentang cara saya merawat baby dan merawat tubuh saya pasca melahirkan. Saya sadari semua nasehatnya benar dan baik tapi mungkin cara penyampaiannya yang belum bisa diri saya terima. Saya merasa berjuang sendiri selama kehamilan karena suami sibuk kerja, dan saat ini saya merasa depresi dengan keadaan yg saya alami. Kedatangan ibu kandung saya bukan menjadikan keadaan jadi lebih baik tapi justru tekanan demi tekanan semakin saya rasakan. Saya berusaha menyampaikan ke suamu keluh kesah ini tapi suami tak banyak berbuat dan membantu. Saya takut menuju baby blues Saya memang tidak membenci anak saya seperti ibu yang terkena sindrom baby blues, saya tidak ingin menyakiti bayi saya. Tapi saya ingin pergi meninggalkan semuanya, meninggalkan rumah, meninggalkan pernikahan, meninggalkan baby saya. Saya ingin mengakhiri semuanya, menutup mata dan telinga. Help, saya butuh pertolongan untuk tidak melakukan kekonyolan mengakhiri semua hal seperti yg terus terlintas di fikiran saya.

4 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Saran saya hari minggu saat suami atau mertua gak kerja, bunda keluar sebentar titip bayi ke mereka (kasih statement, bukan minta dgn kalimat tanya) ucapkan “saya mohon izin ke salon sebentar. Atau ke toko sebentar. Tolong titip anak ya jagain” 2-3 jam aja udah cukup untuk me time ke salon atau sekedar cuci mata di mal/swalayan. Kalau memang masih asi bisa pumping dulu ya..

Baca lagi