Pengalaman ke puskesmas

bukan di puskesmas sih tapi rumah sakit negeri. di akhir tahun 2018 suami saya diperlakukan buruk saat menggunakan BPJS. mertua saya nggak sadarkan diri jadi dilarikan ke IGD di rumah sakit negeri, lalu menggunakan BPJS saat di sana. nakes bilang dokternya nggak ada inilah itulah, saya paham SOP RS saat ada pasien di IGD butuh dr spesialis, mereka pasti nelfon atau WA dokternya. lah ini nakes cuman "dokternya nggak ada" terus ditanya lagi "dokternya mana?" dan jawaban sama. masalahnya misalnya dokter nggak ada minimal infus atau tindakan apapun sama mertua saya yang udah nggak sadarkan diri. akhirnya suami saya nelfon semua RS negeri untuk pasien BPJS jawaban pihak RS "maaf kamarnya penuh" suami nekat bawa ibunya ke RS swasta langsung ditanganin masuk ICU. sat itu suami cuman pegang uang 8 juta dan sisanya dia pinjam uang sana sini. mertua cuman bertahan di ruang ICU sekitar 3 hari dan meninggal dunia. suami saya sakit hati, terpukul, nangis sekenceng-kencengnya. karna suami saya cuman punya ibunya, ayahnya meninggal udah lama. suami saya pikir kalau ditanganin cepat kemungkinan ibunya tertolong. jadi sampai sekarang suami saya nggak pernah pakai BPJS lagi. dia nggak percaya asuransi dari pemerintah. baginya mau berobat malah dipersulit.