kuliah TINGGI-TINGGI tapi jadi IRT

Saya bund alhamdulillah pendidikan sampai S1 ilmu pemerintahan setempat menikah hamil cuti saat usia kandungan 36w dan setelah melahirkan menyusui dan saat itu anak say full asih dan akhirnya saya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan saya saya berkerja di pemerintah kota tanggerang saat itu dan suami pun sangat sangat menyetujui saat saya memilih untuk menjadi IRT padahal saat itu saya sudah menjadi PNS dan saya tidak menghiraukan nya apa pun perkataan orang cibiran orang sampai istri abang saya sendiri pun ngomongin saya ke tetangga tetangga karena abang saya dan istrinya tinggal bersama ibu saya dirumah ibu saya sedangkan saya dan suami misah karena alhamdulillah suamipun sudah menjadi pns dan sudah memiliki rumah sendiri dan rumah saya dan ibu saya gak begitu juah jaraknya setiap saya pulang kerumah ibu saya untuk menengoki ibu saya semua tetangga saya membicarakan saya dari yang bilang percumalah sekolah sampai s1 ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga gak kasian apa sama orang tuanya dari kecil sampai besar di sekolahin tinggi-tinggi mahal-mahal bukannya kerja ngebahagiain orang tua malah nikah dan menjadi irt tapi dengan senyum lebar saya tanggapinnya bahkan ada yang bilang orang tua nya mati-matian jadiin sarjana eh ujung-ujungnya ngurusin anak suami tapi alhamdulillah ibu saya pun tidak pernah keberatan dengan keputusan saya dan walaupun saya sudah menjadi irt saya tetap berbakti terhadap ibu saya bahkan saya tetap selalu berusaha untuk membahagiakan ibu saya karena saya pun saya ibu saya mati-matian menyekolahi tinggi saya sampai s1 dan saya hanya berkerja 5 tahun dan memutuskan untuk menikah dan menjadi irt,, semua karena mulut kakak ipar saya yang lemes tapi saya tidak pernah ambil pusing untuk soal ini yang saya pikirkan yang penting saya bahagia dengan keluarga saya dan saya bisa tetap berusaha untuk membahagiakan ibu saya yang membesarkan saya seorang diri