ngemut jari

🌻FASE ORAL PADA BAYI🌻 Ayah Bunda mungkin sering merasa gemas dengan perilaku ananda yang kerap memasukkan benda apa pun ke dalam mulutnya? Khawatir dan secara reflek melarang anak menggigit mainan atau benda yang dipegangnya. Tapi, ternyata hal ini tidak disarankan, lho. Inilah yang disebut fase oral. Fase oral akan membantu perkembangan keterampilan anak di masa yang akan datang. Nah, supaya Ayah Bunda tidak terus-menerus gemas dan ingin melarang, yuk, cari tahu seputar fase oral ini! Apa Itu Fase Oral? Berdasarkan perkembangan anak, fase oral adalah tahap perkembangan area oromotor (otot daerah mulut dan pencernaan) yang berpengaruh pada perkembangan lainnya seperti berbicara dan makan. Pada fase ini bayi memusatkan stimulus pada daerah mulut dan bibir. Ia akan berusaha memasukkan semua benda yang dipegangnya ke dalam mulut karena menganggap mulut adalah tempat pemuasan kebutuhannya (oral gratification). Dalam dunia psikologi, fase oral merupakan tahap pertama perkembangan psikoseksual yang pasti dilalui setiap orang. Sejak dalam kandungan sebenarnya anak telah memasuki fase oral, yaitu dengan memasukkan jempolnya ke dalam mulut (tak heran banyak janin terekam sedang mengisap jempol saat USG 4 dimensi!). Namun, umumnya, fase oral dimulai sejak anak lahir hingga usia sekitar 18 bulan. Pada beberapa kasus, fase oral berlanjut hingga usia balita, misalnya dengan mengisap jempol atau thumb sucking hingga usia 5 tahun. Pentingnya Fase Oral Lalu, apakah semua bayi pasti akan mengalami fase oral? Ya, karena fase ini merupakan dasar perkembangan selanjutnya. Fase oral memengaruhi kematangan otot di daerah rongga mulut. Jika otot telah terbentuk matang, anak akan terbantu dalam mengembangkan kemampuan makan dan berbicara. Pada anak yang sering dilarang atau dimarahi orang tuanya ketika memasukkan jari maupun mainan ke dalam mulut, fase oralnya menjadi tidak maksimal. Artinya, hal ini dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan dan kematangan daerah rongga mulut sehingga mengganggu kemampuan berbicara dan makan. Contohnya, ada anak usia 2 tahun yang belum mampu mengunyah nasi dan harus terus makan bubur. Dari sisi psikoseksual, anak yang banyak dilarang saat fase oral akan merasa cemas dan tegang. Akibatnya, ia tumbuh menjadi pribadi yang tidak matang. Agar Anak Tetap Aman Saat Melalui Fase Oral Tentu ada resikonya saat anak sedang belajar dalam fase oralnya. Selain dari segi higienis, juga bahaya bila yang dimasukkan ke mulut tergolong bahan kimiawi, atau barang yang dapat mencederai. Maka perlu mewaspadai anak dari kemungkinan terancam dari sumber bahaya itu. Tips Agar Anak Tetap Aman Saat Melalui Fase Oral : 1. Perhatikan apa yang anak gigit dan periksa apakah jari-jemarinya bersih saat digigit olehnya. 2. Pastikan lantai tempat anak bermain bersih, dalam pengertian bebas kuman. 3. Selain tangan, perlakukan sama pada semua mainan. Selalu bersih, serta membasuh dan mengeringkannya setiap kali habis dipakai bermain. Menempatkannya di dalam wadah bersih dan kering sehingga terbebas dari kemungkinan tercemar kuman. 4. Ayah Bunda perlu selalu siap sedia mainan yang bersih untuk diberikan secara khusus pada ananda. Jadi, saat tiba-tiba ananda menggigit benda yang “aneh” alias tidak bersih, jangan marahi dia. Tapi pelan-pelan ambillah benda tersebut dari mulutnya dan ganti dengan mainan bersih yang memang spesial kita siapkan untuk dia gigit. Misalnya kita bisa siapkan teether. Sekarang banyak sekali macam-macam teether yang menarik dan memang diciptakan khusus untuk mengisi fase oral anak. 5. Jaga pula agar mainan tersebut tidak tertelan olehnya, tidak memakai jenis cat yang bersifat racun dan tidak tajam karena bisa melukai mulut ananda. Dari semua tips di atas, intinya, peran Ayah Bunda sebagai orangtua sangat penting untuk mengontrol dan menjaga agar anak bisa melewati fase oralnya dengan baik. Tak perlulah kita menghambatnya, melainkan melindungi dan menjaganya agar anak terbebas dari ancaman yang bisa membahayakan kesehatan serta proses tumbuh-kembangnya. Ayah Bunda senang, ananda juga riang. 🌍 Disadur dari : 📚 parenting.co.id 📚

Meskipun fasenya oral tp tetep di benerin tangannya. Saya juga gitu kok. Anak saya sering ngemutin tangan. Karena saya sering benerin tangannya lagi. Sekarang jadi jarang ngemutin tangan. Usia nya udh 6 bulan. Karena kalau dibiasakan gitu bisa sampai gede. Kayak ibunya temenku. Udh jadi orang tua masih suka ngemut tangan. Kebiasaannya gk hilang.

Setau ku itu normal dilakukan bayi usia segitu bun, klwpun mau di copot tangan nya pasti diemut lagii.. Diemin aja bun, yg terpenting tangan dede nya dipastikan bersih yaa, klw udah diemutin langsung di bilas aja pake air anget, sering di elapin aja tangannya pake air biar bersih

Itu namanya fase oral bun gpp gak bakal jadi kebiasaan juga Aku baca di internet kalo dilarang malah gak bagus bun ke psikis anaknya bisa" gedenya jadi gampang penasaran dan gak mau dengerin ortunya Rajin" dibersihkan bun bisa pake tisu basah atau dibasuh pake waslap basah

Gakpapa bun. Biarin aja lagi fase oral. Nanti berhenti dengan sendirinya kalau udah mulai MPASI. Dari artikel yang pernah aku baca, kalau ngelarang anak ngemut jari saat fase oral nanti besarnya dia jadi mudah gelisah, jadi suka kayak gigit kuku kayak gitu.

Gapapa bunda tapi kalo bs abis pegang benda atau apa gt di lap tangannya jd kalo emut2 ga kotor. Apalagi kalo abis dr luar rumah bun biasakan di lap pake aer kalo ga ada pake tissue basah yg khusus bayi bs langsung buat makan ntu. Mencegah virus masuk

Usia segitu memang lagi suka ngemut2 jari, ntar tambah usia malah seneng ngemut mainan ato benda apapun yg ada dijangkauan dia bun. Jangan dilarang, itu melatih oral anak bun. Hanya pastikan aja apapun yg dia pegang itu bersih

Biarkan aja lagi fase oral. Anak saya juga gitu lagi mengenal anggota tubuh dan belajar makan dg masukin ke mulut. Nanti kl dilarang jadi Gtm. Jaga kebersihan tangannya aja dan rajin potong kuku.

gpp bun,ga akan jadi kebiasaan ko bun,karna anak kita setiap hari pasti selau ada saja tingkah nya...itu bisa menjadi momen dimana sang anak bisa menghisap jempol nya dll

Anakku jg gitu usia dia 2 bulan juga. Kalo liat keterangan aplikasi ini wajar ko seusia dia emg lg kaya gt. Makanya bun aplikasi ini dipake sering baca2 biar kita paham