Bunda Ghani, Indonesia

Saring siram di shopee tanam yuk bundaa. Aku kasih link shopee tanamku, ntar aku bantu balik. Oke? https://games.shopee.co.id/universal-link/farm/share.html?skey=9ac4a3885a78b0ff582220a0abf88cf1&schannel=copyLink

Bun usia berapa ya anak boleh digendong pake gendongan depan yang gak support M-Shape? Usia 5½ bulan udah boleh belum ya? Soalnya rencana lebaran nanti mudik pake motor biar gak capek gitu kalau pakai gendongan samping.

Baru 2 bulan tapi udah banyak banget tingkahnya. Baru juga dibenerin, ditinggal ke kamar mandi bentar. Ehh udah turun dari bantal ? Apalagi kalau malem tidur bertiga, ayahnya sampe rela tidur di bawah gara2 kasur dikuasain bos kecil ini ?

Padahal aku cowok tapi diajak bunda foto pake biuti kamera terus oaakkkk oaaakkkk ???

Halo aunty, perkenalkan Nama aku Muhammad Afghani Adhitama. Terserah aunty mau manggil aku siapa tapi ayah sama bunda biasanya panggil aku Adek hehe. Hari ini usiaku udah genap satu bulan loh, keren kan aku. Oh iya bunda aku mau sedikit cerita nih tentang proses kelahiran aku dulu. Baca ya aunty, gak baca juga gakpapa sih hehe. Tepat 9 Desember 2019 lalu telah lahir putra pertama kami, laki-laki yang sangat kuat dan tampan. Jam 05.15 keluar darah segar tapi belum ada kontraksi, saya ke puskesmas karena khawatir yang keluar darah segar bukan flek darah. Sampai di puskesmas bidan juga belum berani cek VT karena takut placentanya di bawah. Akhirnya bidan telfon salah satu Dokter SpOG buat cek hasil USG saya karena dulu USG terakhir saya gak tanya gimana letak placentanya. Saya cuma tanya kecukupan air ketuban saja (buat para bunda kalau USG jangan lupa tanya sebanyak-banyaknya ke Obgyn ya karena biasanya kebabyak dokter SpOG itu gak jelasin secara detail kalau kita gak tanya). Setelah itu sekitar jam 06.15 bidan baru berani cek VT dan ternyata masih pembukaan satu. Saya disuruh pulang, dirumah disuruh makan dan minum, disuruh istirahat dan gak boleh jalan-jalan biar gak capek. Sampai dzuhur saya baru ngerasain kontraksi intens setiap 10 menit sekali. Masih bisa ditahan. Sampai maghrib kontraksi semakin sering jadi 10 menit 2 kali. Jam 20.00 saya baru telfon suami suruh pulang karena mulesnya udah semakin intens. Jam 21.00 saya berangkat ke puskesmas lagi karena kontraksi udah 10 menit 3 kali. Jam 22.00 cek VT udah pembukaan 4 dan gak boleh pulang. Selama itu saya nahan kontraksi yang luar biasa nikmatnya, mengejan sebelum waktunya karena gak bisa nahan. Kalau ada bidan doang saya berusaha mati-matian buat nahan mengejan biar gak dimarahi hehe. Saat itu saya dalam kondisi perut kosong, cuma makan pagi aja. Siang makan malah muntah, sebelum melahirkan saya udah muntah-muntah sampai 5 kali. Setiap dimasukin makanan pasti keluar lagi. Sampai jam 00.00 udah bener-bener gak kuat buat nahan kontraksi yang seakan gak ada jedanya. Saya suruh suami panggil bidan siapa tau mau di cek udah pembukaan berapa tapi ternyata gak di cek. Cuma dibilangin "mungkin subuh nanti baru lahiran soalnya kalau anak pertama agak lama biasanya. Satu jam itu baru meningkat 1 pembukaan." Ya saya tahan-tahan lagi. Sampai jam 01.00 saya merasakan ketuban pecah. Suami saya suruh panggil bidan lagi. Jam 01.05 bidan baru cek saya dan menyiapkan segala keperluan buat proses setelah melahirkan. Jam 01.10 baru disuruh mengejan, jam 01.15 anak saya lahir dengan berat 3100 gram dan panjang 52 cm. Alhamdulillah bisa melahirkan pervaginam dengan nyaman dan minim trauma. Hanya sedikit saja robekan perineum. Setelah lahiran bidan tanya, waktu hamil minum jamu ya kok ketubannya keruh warna hijau. Saya bilang enggak karena seinget saya emang nggak pernah. Setelah itu baru inget kalau emang pernah minum jamu kunir cuma dikiiit banget, paling cuma 10 ml dan ternyata itu berdampak juga pada air ketuban. (Jadi buat bunda-bunda jangan pernah sedikitpun minum jamu pas hamil, jangan ada fikiran "ahh cuma dikit gak mungkin ngefek lah." Saya juga dulu berfikiran seperti itu tapi ternyata tetap ada efeknya, syukurlah bayi saya gak kenapa-kenapa." Ya itulah dia sedikit sharing dari bunda aku buat aunty semua. Semoga bisa ada pelajaran yang diambil ya aunty. Buat aunty yang masih menunggu bayinya lahir, semangat ya semoga dilancarkan semuanya. Bye bye salam sayang dari aku, Lelaki yang paling imut dan tampan di dunia hahaha.

Baca yuk sampai selesai ? Kita bahas ya tentang gumohnya bayi ASI. Gumoh atau dalam istilah medisnya disebut gastroesophageal reflux (GER) atau biasa disingkat reflux. Oiya, untuk catatan bagi mereka yang suka menggunakan mesin pencari Google. GER BERBEDA dengan Gastroesophageal reflux disease (GERD). Jadi, jangan buru2 menyimpulkan kalau bayi gumoh itu sudah pasti mengalami GERD. [Seberapa umum sih bayi ASI mengalami gumoh?] Sangat umum. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Prof. Badriul Hegar, dkk (Acta Paediatrica, “Natural Evolution of Regurgitation in Healthy Infants, 2009), 73% bayi mengalami hal ini dan angkanya menurun menjadi 50% ketika bayi memasuki bulan ke-5. Ada sebuah pernyataan yang menyebutkan, gumoh umumnya bukanlah masalah kesehatan yang mesti diwaspadai, tetapi lebih ke masalah “banyaknya cucian ibu” ? [Gumoh secara umum punya manfaat lho untuk bayi. Apa manfaatnya?] Berikut penjelasnan dr Jack Newman, seorang pakar laktasi dalam bukunya dr Jack Newman’s Guide to Breastfeeding (2015), hal. 124: "Breastmilk is full of immune factors (not just antibodies, but dozens of factors that interact with each other) that protect the baby from invasion by bacteria and other microorganisms (fungi, viruses, etc.) by forming a protective layer on his mucous membranes (the linings of the gut, respiratory tract and other areas). This protective layer prevents micro-organisms from invading the body through these mucous membranes. A baby who spits up gets extra protection, first when the milk goes down to the stomach, and again when he spits it up." (Terjemahan: ASI itu mengandung elemen imunitas yang melindungi bayi dari jamur, bakteri dan berbagai mikro organisme dengan cara membentuk lapisan pelindung di “mucous membrane” di area pernapasan, pencernaan, dan sebagainya. Bayi yang gumoh itu sebetulnya mendapatkan perlindungan ekstra lebih dari sekali. Pertama saat ASI turun dari mulut ke kerongkongan lalu ke lambung, lalu kedua saat ASI kembali naik ke atas) [Kenapa bayi sering gumoh?] Banyak teori yang menjelaskan hal ini. Pertama, salah satu penjelasan yang sering digunakan adalah karena masih belum sempurnanya “sphincter muscle”. Apa sih ini? Ini adalah lingkaran otot yang menghubungkan lambung dengan kerongkongan yang gunanya mencegah keluarnya isi lambung. Otot ini akan semakin kuat seiring dengan bertambahnya usia bayi dalam tahun pertama. Ketika otot ini belum sempurna, maka saat bayi dalam kondisi kenyang, ASI yang dia minum akan mudah keluar kembali. Kedua, posisi dan pelekatan menyusui yang belum baik biasanya membuat gumoh jadi lebih sering terjadi. Ketika pelekatan belum baik, ada lebih banyak udara masuk dan ini bisa memicu gumoh pada bayi. [Bagaimana ciri umum gumoh yang normal?] Umumnya selama bayi tetap happy dan kecukupan ASI baik, gumoh bukanlah masalah. Gumoh masih dianggap normal apabila: 1. Saat dan sesudah gumoh bayi dalam kondisi tenang. Buat bayi, gumoh itu tidak mengganggu walau buat kita yang melihatnya kadang terlihat “heboh”. Jika gumoh ini normal, bayi tidak akan rewel saat dan setelah gumoh. Bayi akan terlihat tenang, seperti tidak terjadi apa apa. Bahkan ada bayi yang setelah gumoh langsung minta menyusu lagi. 2. Secara umum kondisi bayi baik dan happy. Proses menyusui tetap normal. 3. Walau bayi gumoh beberapa kali dalam sehari, proses menyusui tidak terganggu dan frekuensi BAK harian tetap baik. Frekuensi BAK yang baik menandakan bayi tidak dehidrasi 4. Kenaikan berat bayi setiap bulan tetap baik dan kurvanya sesuai KMS 5. Kadang jika aliran ASI kencang, ASi suka keluar dari hidung. Itu juga normal karena saluran mulut dan hidung masih terhubung. [Adakah yang dapat dilakukan untuk mengurangi frekuensi gumoh yang cukup sering pada bayi di bulan-bulan pertama?] 1. Susui bayi dengan pelekatan yang benar. Kalau kesulitan mencapai pelekatan yang baik SEGERA bertemu konselor menyusui. 2. Menyendawakan bayi kadang bisa membantu mengurangi gumoh karena membantu mengeluarkan udara yang masuk saat menyusu. Tapi jangan salah, banyak bayi sudah disendawakan juga tetap gumoh. Sering juga bayi coba disendawakan tetapi tidak sendawa atau tidak terdengar sendawa. Ya nggak apa-apa. Nggak selalu mesti bisa sendawa kok. Dan sendawa juga nggak selalu terdengar oleh kita. Justru pada bayi yang mudah gumoh, jangan terburu-buru diangkat untuk sendawa setelah menyusu ya. Gerakan tiba-tiba yang kita lakukan justru sering memicu dia untuk gumoh. Beri jeda sebentar, baru sendawakan. Semakin besar bayi, sendawa seringkali tidak lagi diperlukan , terutama jika bayi sudah pintar menyusu. Lihat link video berikut utk berbagai teknik sendawa: https://www.youtube.com/watch?v=m50PTFmmlxw 3. Susui sebentar, beri jeda dengan disendawakan, lalu susui kembali. 4. Gumoh kadang terjadi saat aliran ASI kencang. Jika ini terjadi, lakukan hal hal berikut ini: susui bayi dengan posisi semi rebahan (dengan diganjal bantal) atau posisi IMD. Kedua posisi ini membantu melawan gravitasi aliran ASI. Bisa juga dengan perah ASI dengan tangan selama beberapa menit sebelum disusukan untuk mengurangi aliran. Atau jepit payudara di dekat areola dengan jari menyerupai bentuk gunting untuk mengurangi aliran [Kapan Anda mesti mewaspadai gumoh pada bayi?] 1. Bayi tidak nyaman saat dan setelah gumoh dan sangat gelisah diantara fase menyusui 2. Bayi menolak menyusu 3. Bayi terlihat pucat, lemah, lesu setelah gumoh 4. Gumoh berwarna hijau atau berdarah (yang bukan karena puting ibu yang lecet) 5. Gumoh diikuti dengan adanya darah di BAB/feses 6. Kenaikan berat tidak optimal atau malah menurun Jika hal2 di atas terjadi, evaluasi asupan ibu karena gumoh yang diikuti dengan hal-hal di atas bisa menandakan bayi alergi, misalnya alergi produk susu sapi. Dan segera berkonsultasi ke dokter anak. Sc : Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Facebook group.

Tadi bangun tidur jam 05.15 ke kamar mandi mau BAK ternyata keluar darah segar tanpa lendir. Langsung pergi ke puskesmas karena khawatir. Sampai di puskesmas cuma di cek tensi, fundus sama DJJ. Mau cek VT belum berani karena yang keluar darah segar gak ada lendir, takut placenta ada dibawah. Setelah nunggu bidan telfon dokter buat cek hasil USG.ku di usia 37w kemarin ternyata gak ada masalah sama placenta jadi langsung di cek VT dan udah pembukaan 1. Pulang dari puskesmas, BAK lagi baru keluar darah campur lendir. Minta doa.nya ya buibu, semoga dilancarkan persalinan nanti dan semoga disegerakan tambah pembukaan karena sampai sekarang jam 09.02 kontraksi masih 10 menit sekali ☺️

Bunda, emang kalau usia kehamilan udah 38w suka mules2 kayak mau BAB yang udah diujung banget gitu tapi pas ke toilet udah jongkok lama poop.nya gak keluar2 gitu ya? Tapi gak ada sakit, nyeri gitu nggak ada. Cuma mules aja, bener2 kayak mau BAB. Apa itu salah satu tanda2 konpal juga? 3 hari terakhir ini aku kayak gitu. Malah kalau BAB gak terlalu mules.

Yang udah 37 minggu udah ngerasain apa aja nih? Sharing yuk! Berbagi pengalaman ☺️ Makin gak sabar ya ketemu sama si kecil ?

See you soon My Prince My Little Hero My Baby Boy. Sehat-sehat di perut bunda ya sayang. Beberapa minggu lagi kamu udah bisa ketemu ayah sama bunda ??? Anak pinter, anak Sholeh, anak kuatnya bunda ????