Berbagi gaji suami dengan keluarga
Beberapa waktu kemaren saya juga menulis mengenai kondisi hubungan keuangan rumah tangga kami dengan mertua.... Akhirnya saya mengalami sedikit kelegaan ๐ฅฐ๐ฅฐ Setelah bulan" panjang bumer tetap tidak berubah pasca meninggalnya papa, tetap Hedon dan selalu menghabiskan uang, berapapun yang diterima (sebulan bahkan sampai 12jt, tidak memiliki tabungan untuk anak" yg masih SD, SMP dan SMA). Akhirnya saya dan suami memutuskan untuk benar" memisahkan keuangan kami. Sebelumnya kami memberikan uang bulanan kepada bumer walaupun beliau masih menerima %an dari bisnis papa dengan harapan uang itu ditabung untuk sekolah adik", disamping itu kami juga membayar tagihan rutin rumah beliau (air, listrik, WiFi), dan biaya kuliah orang-orang yg sebelumnya sudah alm. Papa kuliahin, jadi uang bulanan bumer full untuk beliau. Dan saya akan memanage sisanya untuk rumah tangga saya... Namun, kekecewaan datang silih berganti. Kebiasaan berfoya-foya dan beli barang mahal terus terulang hingga saya dan suami makan hati ๐คฃ๐ kita aja hemat bukan main, Nyambi nabung buat lahiran dan kebutuhan baby, nabung buat masa depan, nabung buat bayar kuliah orang, belum lagi kalo ada kejadian tak terduga atau efek perbuatan beliau dan adek ipar tetap kami yg cover.. ehh beliau kok gitu Dan kami memutuskan untuk win win solution aja, gaji suami kami bagi 2 sama rata. 50-50, tapi bumer sudah harus membayar semua tagihannya sendiri, dan menabung buat orang-orang yg disekolahkan alm. Karena itu harusnya tanggung bersama, keluarga besar bukan hanya kami. Dan saya mengatur keuangan rumah tangga saya saja, ga perlu mikir tagihan rutin beliau, tabungan sekolah orang. Pokoknya untuk lahiran, anak dan masa depan kami aja... Percaya bahwa Tuhan mencukupkan dengan 50% itu ๐ฅฐ๐ฅฐ๐ฅฐ Lega banget rasanya, bisa tutup mata dan telinga. sekarang tanggung jawab masing-masing untuk uang masing-masing. Semangatttt !!!!! #Semangat_Calon_Ibu_ #semagatparabumil #segeramerdekafinansial #mertuaboros #lega