Jika bunda jadi saya, apa yang bunda lakukan?

Bagaimana hubungan bunda dengan mertua bunda? Apakah baik-baik saja? Biasa saja? Apakah sangat dekat dan akrab? Apakah bersikap dingin dan tidak akur? Saya mau cerita bund. Saya dan suami memasuki usia pernikahan ketiga tahun. Baru ini pertama kali suami bersikap dingin dengan orangtua saya. Kami masih tinggal dan menumpang dengan orangtua saya. Konfliknya memang tidak 100% kesalahan orangtua saya. Sayalah yang menyampaikan unek-unek orang tua saya ke suami. Karena orangtua saya segan dan takut suami tersinggung kalau disampaikan secara langsung. Saya pikir, setelah saya ceritakan, suami akan mengerti, akan terbuka pikirannya, rupanya malah tidak terima. Jadi sekarang mendiamkan orangtua saya. Jelas orangtua saya merasa, didiamkan begitu, karena biasanya suami saya itu orangnya banyak cerita dan ceria. Nah yang saya khawatirkan juga apakah suami bercerita ke orangtuanya perihal itu. Saya mau bertanya tapi melihat suami kegitu udah malas duluan, takut makin ribut. Suami juga bukan tipe orang yang enak diajak ngobrol. Saya kalau sudah selisih pendapat dengan dia, entah kenapa bawaan saya langsung emosi, karena tanggapan dia kadang tidak sesuai. Padahal menikah itu isinya ya ngobrol. Kuncinya komunikasi kalau mau harmonis. Tapi kami masih jauh dari semua itu. Saya yakin suami pasti cerita ke orangtuanya, cuma saya tidak tahu bagaimana cara dia menceritakannya. Saya khawatir ke depannya hubungan yang semula baik-baik saja, akan jadi masalah, dingin, dan tidak akur lagi. Kalau suami saya saja sudah mulai kurang menghargai orangtua saya, saya pun jadi malas dan ingin menjaga jarak saja dengan mertua. Tentu saja saya tidak terima dengan perubahan sikap suami ke orangtua saya. Jatuhnya seperti tidak tahu diri dan tidak tahu terima kasih untuk semuanya selama ini. Sementara kalau kami keluar dari rumah ini, siapa yang menjaga kedua anak saya? Saya tidak percaya dengan pengasuhan orang lain. Saya bekerja full day dan full time. Kalau saya resign, gaji suami tidak mencukupi kalau kami hidup mandiri, misal mengontrak. Bagaimana menurut bunda? Apa yang harus saya lakukan?

14 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Bun, kasian orang tuanya. Kok disetarakan dengan pengasuh. Saya baca rasanya kok nusuk banget gitu. Ttg tempat tinggal juga gitu, seakan2, "untunglah sdh ada rumah ortu, jd saya ngga mikir uang kontrak, ngga mikir pengasuh. Saya dan suami bs kerja dua2nya." . Saya yakin ortu tidak akan mengeluh terang2an atau menolak jika anaknya ingin tinggal bersama mereka, krn kasih sayang ortu itu tanpa batas, Bun. Kita tusuk ortu pun, mereka ngga akan balas. Jadi..ya kita yang harus lebih pengertian. Ortu kita sudah waktunya menikmati hidup setelah berjuang menghidupi diri mereka sendiri serta membesarkan bunda dan saudara bunda secara bersamaan. Butuh bantuan boleh, tp jangan bergantung. Anak adalah tanggung jawab orang tua, bukan nenek kakeknya. Tentang suami bunda, bunda adalah jembatan hubungan mereka. Jadi baik tidaknya hubungan suami dan ortu bunda adalah tanggung jawab bunda. Begitu juga sebaliknya. Kurangi berpikir negatif ttg suami yg cerita ke ortunya, kan itu hanya perkiraan. Bunda blm tahu benar tidaknya. Dan kalau bunda jadi malas dekat dg mertua gara2 suami menolak bicara dg ortu bunda karena omongan yg bunda sampaikan, lalu bunda mau bagaimana. Hubungan suami dan ortu bunda akan memburuk, hubungan bunda dan mertua bunda juga memburuk. Siapa yg rugi? siapa yg susah kalau keempat orang tua menolak membantu karena sama2 tidak dihormati dan dihargai? . Mulailah dg meminta maaf kepada suami bunda, jelaskan dengan lembut dan kalau bisa puji dia. Syukuri segala yg diberikan olehnya dan bunda harus selalu ingat bahwa bunda adalah baju suami dan suami adalah baju bunda. Jadi, baik tidaknya orang memandang suami bunda, itu tergantung bagaimana bunda berperilaku dan berbicara ttgnya. Jika ada orang yg menjelekkan atau tidak suka ttg sesuatu di suami bunda, bunda harus menjadi pelindungnya. Memberi penjelasan kepada org yg menjelekkan itu bahwa suami bunda tidak seperti yg mereka pikirkan. Dan satu lagi Bun, laki2 itu punya pride. Jangan coreng itu, ketika mereka terasa terhina, he won't be the man you've known anymore. So, it's on you. Semangat bunda. jadikan pelajaran dan jangan berkecil hati. Kita semua berumah tangga dan selalu belajar untuk lebih baik kedepannya demi keluarga.

Baca lagi

Buat bunda-bunda semua yang sudah berkenan membaca dan menanggapi, terima kasih, saya sendernya. Saya memang tidak menjelaskan detail permasalahannya apa, unek-uneknya apa, tapi intinya itu bukan tentang ketidaksukaan orangtua saya dengan suami saya, bukan itu bund. Mungkin memang saya yang salah dalam kata-kata penyampaian, sehingga suami tersinggung. Saya juga beberapa kali memposisikan diri seandainya itu terjadi sama saya. Pasti saya bersikap seperti suami. Tapi semua sudah terlanjur. Mudah-mudahan akan membaik seiring berjalannya waktu. Karena saya ingin hubungan orangtua saya dengan suami dan besannya, baik-baik saja seperti sedia kala. Oh iya satu lagi perihal saya menitipkan anak kepada orangtua, itu saya memang sadar betul tidak seharusnya membebankan ke orangtua yang sudah tua fisiknya. Tapi saya takut mau pakai pengasuh, saya tipe tidak percaya dengan orang lain, takut terjadi hal-hal buruk seperti di media sosial. Bukan saya tidak ingin keluar dari rumah ini, mengontrak, mau banget mandiri, tapi memang kalau saya resign, gaji suami belum mencukupi bund, bukan tidak bersyukur. Lagipula anak kedua saya masih berusia 1 bulan 9 hari. Orangtua saya juga hanya berdua di rumah ini, belakangan juga kesehatan ayah saya sedang menurun, jadi kamilah yang menemani orangtua saya di rumah ini. Saya dua bersaudara, adik laki-laki saya belum menikah dan kerja tinggal di luar kota, cukup jauh. Masalah ini dan masukan dari bunda semua akan jadi bahan introspeksi diri saya sendiri untuk jauh lebih baik, sabar, dewasa, bijak dan tidak egois.

Baca lagi
11mo ago

Kembalikan lagi dan pasrahkan semuanya sama Allah. Perbaiki ibadahmu, maka Allah akan perbaiki hidupmu.

saya juga masih tinggal di rumah orang tua Bu.tapi kalo orang tua saya ga suka sama suami ya saya lawan Bu orang tuanya.mau jelek gimanapun kan itu suamiku.dia rela ikut aku. apa kamu ga berpikiran seperti itu. sekarang orang tua kamu ga suka sama suamimu knp bilang ke suamimu.ya jelas lah suamimu diemin kamu sama ortumu,selama ini suamimu kurang apa si Bu? apa suamimu ga nafkahin kamu? apa suamimu ga sayang kamu sama anakmu? apa suamimu pilih kasih? selama ini inget aja perjuangan suamimu seperti apa.bukan inget kejelekannya terus tapi perjuangannya kamu sendiri juga tau kan Bu. sekarang kalo seandainya dibalik yaa.. mertuamu ga suka kamu.terus bilang ke suamimu.terus suamimu bilang ke kamu apa kamu ga sakit hati Bu?? suami diemin kamu sama diemin ortu kamu biar kamu mikir Bu. ya sekarang lebih baik kamu minta maaf aja.mau gaji ga seberapa pun ya hargailah suamimu. soal rumah nanti juga punya rumah sendiri.sabar aja.ga bakalan ko kaya gitu terus Bu. makin lama rumah tangga harusnya makin matang Bu.semakin banyak pula rintangan dan halangan ya.masih panjang jalan menuju roma.dan bentuk kedewasaan. saya juga pernah salah,sama bu.tapi didiemin suami saya jadi mikir.apa yg ga suka dari aku,dan keluargaku,dan harus bener2 intropeksi diri biar ga mengulangi semacam itu lagi. suami itu Harga dirinya tinggi Bu. apalagi klo menyangkut orgtuamu ga suka belum kamunya.jangan sampe suamimu pergi dan ga nyaman lagi tinggal disitu. oh iya harus bnyk2 minta maaf sama mertua,dan silaturahmi ke mertua juga.

Baca lagi

Kamu udh salah dari awal mbak. Kamu itu posisinya sebagai istri dan anak harusnya bisa menjadi penengah antara orangtua dan suamimu. Di belahan dunia manapun ga ada yg namanya hubungan tanpa uneg2. Apalagi antara mertua dan menantu. Tapi ga sepatutnya kamu sampaikan uneg2 orangtuamu ke suamimu. Kalau orangtuamu ada uneg2 ke suamimu, kamu harus membela suamimu didepan orangtuamu dgn cara yg halus tanpa harus menjelekkan suami atau menyakiti orantuamu. Begitu juga kalo suamimu ada uneg2 tentang orangtuamu, kamu bela orangtuamu. Misal nih uneg2 orangtuamu tentang suami yg suka ngabisin makanan. Ya kamu bilang ke orangtuamu, “maaf ya ma/pa, suamiku habis kerja kelaperan tadi sibuk bgt ga sempet makan”. Nah ke suamimu kamu ga perlu menyampaikan uneg2 orangtuamu. Kamu cuma perlu bilang “aku tadi mau makan tapi kok habis ya? Kamu habisin ya yang? Besok lagi sisain dong. Aku kan juga laper. Atau kalau kurang bilang aku dulu biar aku buatin lagi.” Win win solution tanpa harus menyakiti hati siapapun. Dan kunci rumahtangga harmonis itu bukan cuma komunikasi bu. Yg lebih penting adalah respect. Komunikasi bagus tanpa disertai respect juga percuma.

Baca lagi
11mo ago

Setuju bun, jd seenggaknya harus menutupi semua kelebihan dan kekurangan masing". Coba klo d balik, bunda tinggal dgn mertua dan mertua tidak suka dgn salah satu sifat bunda trus mertua ngomong dgn suami bunda dan suami menyampaikan k bunda, apa bunda gak sakit hati. Jelas seenggaknya suami bunda dikit banyak meluruskan n membela bunda agar tak jd salah paham antara bunda dan mertua. Knpa saya bsa bilang begini, saya udah pengalaman ikut mertua dan ketika ada problem saya dan mertua. Suami saya cuma bsa jd penengah antara saya dan mertua. Saya tetap sakit hati, meskipun maksud hati suami sebenarnya baik agar tak saling menyakiti saya dan mertua. Tapi, tetap saja suasana nya pasti gaenak. Dan saya dan suami akhir nya memutuskan untuk ngekos. Ya memang semua ada yg d korbankan. Namanya juga rumah tangga gabisa kita terus" an bergantung dgn orang tua or mertua. Mau gak mau suka gasuka nantinya kalian tetep harus bsa belajar mandiri tanpa ortu dan mertua.

ma.. maaf sekali .. bukan suami km ga menghargai org tua km.. kalo dg menyampaikan unek2 ad yg bikin suami tersinggung atau suami km terlihat tidak dihargai ya wajar dong dy marah.. yg nama nya sifat orang tu lain2.. apalagi suami km yg notabene nya bukan keluarga km, org asing yg jd suami km (keluarga) .. soal kebiasaan dll sudah pasti berbeda.. skrg km sudh berburuk sangka gamau dekat2 mertua karna suami gamau menghargai org tua km? ma mending ngontrak dah .. kalo kalian di rumah sendiri, itu bebas ikut aturan yg kalian buat. bukan ikut aturan org tua km atau aturan mertua.. anak di titip siapa? ya sewa art/ baby sitter atau titip ke daycare.. disni posisi suami km sudah ga nyaman karna tinggal di rumah org tua km.. suami km pasti jg gaakan ngediemin ortu km klk gaada sebab nya.. coba posisi dibalik ma.. gimana? mama dikomen macem2 sama mertua? apa yg mama rasain? atau mama liat deh disini banyak yg curhat sikap mertua ke menantu seperti apa..

Baca lagi

Yah g semua hal yang kita tau ttg unek² orang lain harus kita sampaikan ke orangnya langsung. Mertua ku pernah ngungkapin unek²nya ttg aku ke suamiku, g sengaja aku mergokin. Tapi setelah itu aku pura² g tau. Sampai sekarang suamiku g pernah menjelaskan detail apa yang mereka bahas sampai suamiku nangis karena mertuaku menilai aku yg bla bla bla.. Jadi kesimpulannya jangan diulangi lagi ya bund, klo misal mau ngasih tau keluh kesah ortu jangan to the poin ibuku bilang ini itu tentang kamu, kamu harus begini dan begitu. Cukup poinnya aja. Alasan suaminya berubah sikap mungkin, yang pertama - Suami kecewa di ghibahi Yang kedua - Suami kecewa g dibela Kan tau sendiri suami itu egonya tinggi dan tingkat ingin dihargainya juga tinggi. Tapi ini saya cuma nebak kok bund..

Baca lagi

saya pernah ada diposisi suamimu,tp bukan suamiku yg cerita unek2 mertua sama saya,tp saya denger sendiri omongan mertua,saya otomatis benci sama mertua dan rasanya tertekan bgt tinggal serumah sama orang yg saya benci,sekarang saya udah ngontrak walaupun perasaan benci ke mertua udah berkurang tp ttep masih ada trauma kalo ktemu mertua trus saya salfok sama kata2mu "klo km kluar dri rumah ortumu siapa yg menjaga kedua anakmu" mau sampe kpn km membebankan ortumu buat ngurus anak2mu,dan sampe kapan km bakal ngerasa ekonomi klian "cukup" untuk kalian bisa hidup mandiri? coba km rasain gmna rasanya tinggal sama mertua

Baca lagi

Kalo saya jadi bunda : - minta maaf sama suami, minta maaf atas nama orangtua mba & ajak utk hidup mandiri - Saya dan suami ngontrak aja biar manis pahit hidup rumah tangga tanggung sendiri. Mau makan enak, makan nasi garem telen sendiri. - cari kontrakan yg deket dgn rumah ibu, biar bisa titip anak disana. Pulang kerja jemput anak. Jadi suami mba ga akan lg dapet komplain mertua. Mba juga gaperlu jadi penengah mereka klo ada konflik. Karna jadi penengah itu sulittt~

Baca lagi
11mo ago

setuju bund

menurutku kamu ada keliru juga bund , memang kalau masih tinggal bareng orangtuanya / mertua pasti ada gak cocok gitu. sbg istri bunda harus bisa menengahi kalau ada di posisi itu , sampaikan saja ke suami tapi dengan bahasa yang halus sekiranya tidak menyinggung/ merendahkan suami. pun orangtuanya kamu di beri pengertian dan minta maaf juga biar tidak sakit hati. di balik coba bunda di mertua gimana misalnya suami ceritain unek2 ibunya ttg kamu sbg menantu ?

Baca lagi

sama bundd ortuku juga segan kalau mau negur pak su alhasil lewat aku prnh dia gk trima n diamin sodaraku endingnya aku juga kan orngnya timbal balik yaa lu baik ma gua n kluarga gua gua juga bakal lbh baik lg n sebaliknya amp skrng aku biasa aja ma mrtua n ipar gk ngurus suami mau bilang apa toh dia gk bs lumrahnya iparan ma sodara"ku jd yaa gitu ngomong seperlunya aja krn aku kalau diposisi bunda ts juga sakit hati

Baca lagi