aku malahan maharnya di tukar Bun sama mertua. seharusnya kan mahar itu mas poll tapi sama mertua malah di tuker dengan yg bukan mas poll. disitu suami saya gak tau Bun. dan setelah beberapa bulan menikah kalungku putus dan aku nyuruh suamiku untuk mintain surat mas nya sama mertua tapi gak di kasih Bun katanya mertua aja yg nukerin. sebenarnya dari awal aku udah yakin sih itu memang bukan mas pol cuma aku diem aja nunggu dia ngomong sendiri. dan setelah itu saya kasih lah kalungnya itu ke mertua tapi malah gak dikasih2 Bun selama sebulan. saya tanyain tuh ke suami tapi ternyata malah di jual sama mertua. tapi gak lama diganti lagi Bun dengan mas yg sama bukan mas poll. disitu dia langsung ngasih aku pake surat2nya Bun dan ternyata bener dugaan ku itu bukan mas poll Bun. dan dia minta jangan bilang2 ke suami saya katanya. yaudah saya turutin. tapi dia bilangnya mau diganti waktu lebaran kemarin tapi mana Bun sampai mau lebaran lagi gak di ganti2 Bun. sebenernya saya gak ikhlas Bun. gimana yah
Mahar di peruntuk kan untuk istri, nah di sana KUA menyebutkan satu cincin bukan sepasang, tapi tidak di sebutkan cincin yang mana yg harus di Mahar kan nah di sana bunda boleh menjual salah satu nya tanpa memilih krna di situ tidak ada penyebutan yng mana jdi Mahar,, Dan Mahar boleh di jual asalkan ada izin dari istri dan suami boleh menggunakan nya,, Kecuali kalau istri tidak Ridho mahar ny di pakai atau di pinjam oleh suami maka wajib bagi dia(suami) menggantikan nya.. Mahar pernikahan 100% menjadi hak istri. Siapa pun tidak memiliki hak terhadap mahar tersebut. Suami bunda, orang tua bunda apalagi mertua bunda, sama sekali tdk memiliki wewenang terhadap mahar tersebut. Oleh karena itu, istri memiliki wewenang penuh untuk menggunakan mahar tersebut. Dia bisa menjualnya, menyimpannya, atau memberikannya kepada orang lain dengan ke relaan hati. Dan tidak boleh ada seorang pun yang menghalanginya, karena itu murni hak istri. Allahu a’lam
Mahar pernikahan 100% menjadi hak istri. Siapa pun tidak memiliki hak terhadap mahar tersebut. Suami Anda, orang tua Anda, apalagi mertua Anda, sama sekali tdk memiliki wewenang terhadap mahar tersebut. Allah Ta’ala berfirman, وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا “Berikanlah mahar kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang penuh dengan kerelaan. Namun jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari mahar itu dengan kerelaan, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.” (QS. An Nisa’: 4) Jd gpp bund dijual krn mahar sdh jd hak istri Read more https://konsultasisyariah.com/9713-menjual-mahar.html
Tidak masalah bunda. Punya suami lebih baik di jual, dalam Islam laki laki tidak di perbolehkan memakai cincin emas, bisa lihat di qur'an dan hadits penjelasannya. Lebih baik punya suami di jual. Suami boleh memakai cincin selain bentuk emas, boleh semacam Palladium dan bentuk lain. Dan kalopun punya bunda mau di jual pun juga tidak apa apa, mahar yg telah di sebutkan saat akad nikah sepenuhnya milik istri, istrinya berhak menjualnya apabila di perlukan atau dalam keadaan mendesak atau kekurangan. Yg jadi permasalahan nya bunda ga tau punya bunda yg mana dan suami yg mana? Kan biasanya ada bedanya di gram atau ukuran cincin nya Bun, di belakang cincin kawin biasanya tertulis ukuran diameter lingkar jari bunda, jari laki laki laki biasanya ukuran nya lebih besar daripada wanita.
Kalau emang sama segram"annya pun sama,tapi masak iya?jarang sekali kejadian begini kan lingkar jarinya jarang sama plek ketiplek,kalaupun gram"annya sama bisa dilihat dari lingkar jarinya harusnya Tidak ada suratnya kah bun?disitu tertera kalau memang ada perbedaan gram"annya,ntar tinggal dibawa ke toko emasnya,minta timbangin di tokonya,sambil tanya kalau dijual berapa duit,ditempat saya boleh ndak jadi jual kok bun kalau dirasa hargannya gak sesaui yg diharapkan,udah deh bisa dijual keperorangan kan udah tau bedanya Tapi kalau emang gak ada bedanya,ya kuncinya tinggal keikhlasan bunda aja manapun yg kejual buat kebutuhan keluarga,toh yg satu tetep disimpen,jadi kalau emang gak ikhlas berarti tinggal anggep aja yg ndak kejual itu punya bunda
duh bun kalau ada yang mudah kenapa harus di persulit . saya garis bawahin kalimat bunda yang . karna setau saya mahar yang sudah di beri suami tidak boleh diminta kembali ataupun dipakai oleh suami ,kecuali atas izin istrinya dan harus di ganti jika di pakai nah ini bunda tau hukum nya .intinya ikhlas toh itu mahar buat kebutuhan bersama bukan buat kebutuhan suami pribadi .inget bun sedekah yang paling baik ada sedekah seorang istri kepada suaminya .jadi apa yang bunda berika ke suami walapun dimakan bersama akan masuk sedekah .lagi pula balik ke komitmen pertama niat nya kan di jadikan mahar kedua cincin tersebut ya sudh kembali ke niat klw memang gak di sebutin ya gak jadi masalah karna mahar itu memang untuk wanita saja .
yg pernah saya denger sedekah suami keistri,jdi baru denger sedekah istri kesuami,maaf klo saya fakir ilmu🌚
Betul memang dalilnya mahar itu pemberian suami terhdap iastri. Dan itu menjadi hak istri (harta istri) suami ga boleh memintanya atau menggunakannya kecuali atas ridho istri. Nah buat si istri juga ada dalil klo sebaik baiknya sedekah istri itu terhadap suami dan anaknya. Aku ga tau klo meski istri ikhlas tetep harus diganti sama suaminya. Krena aku pake dalil dua2nya. Jadi selama istri ikhlas ga masalah sih bun. Klo bunda berat, wktu beli cincin beratnya sama ga? Klo sama tetep sama aja, toh nilai dan bentuknya sama. Klo beda bunda inget ga yg mana punya bunda dan yg mana punya suami. Spengalaman ku aku kasih kok mahar ku ke suami buat dipakai kebutuhan rumah tgga.
Bunda mahar itu sudah diserahkan ke bunda. Terserah bunda mau diapain. Mau dijual kek mau dipake mau diganti gak ada persoalannya. Emang kalo misal emas kawinnya uang, Bunda bakal simpen uangnya. Trus disendiriin gitu sama uang lain biar gak ketukar? Jadi kalo emang mau jual ta jual aja. Mau itu yang punya Bunda atau punya suami gak ngefek sama pernikahan sah bunda. Yang salah itu kalau mahar diminta sama suami. Karena suami gak punya hak untuk meminta mahar yang sudah diberikan ke istri. Tapi kalo bunda dengan ikhlas mau kasih ke suami gak papa. Saya jg gtu.. Uang mahar saya belikan barang buat suami.
Mahar adalah hak istri sepenuhnya, mau buat d pakai buat apapuan itu terserah istri, Krena sudah tidak ada hak suami sma sekali, namun jika sang istri menyedekahkan untuk di pakai bersama (suami/keluarga) itu lebih baik. Perkara cincin tertukar atau tidak harus d perjelas status cincin tersebut, tnyakan pada suami apakah itu buat tabungan darurat, buat keperluan bersama atau buat apa? Nah jika udah jelas itu buat hadiah bunda misalny, Brati tidak masalah jika menjual salah satu/dua duanya, coba komunikasikan dg suami Bun. Semudah Allah selalu memudahkan urusan bunda ya
boleh boleh aja dijual asal si istri ridho krna itu udh harta milik istri. yg gaboleh itu klo suami diam2 jual kedua cincin itu tanpa sepengetahuan bunda. utk yg mana yg punya bunda dan suami selama dia sama persis إن شاء الله ga msalah si.. catatan bunda harus ridho klo trnyata slag satunya emang ad yg lbh berat dan itu punya bunda misalnya bkan punya suami kurang atau lebihnya diikhlasin gitu. wallahu'alam. intinya mau dijual dua²nya jga bsa juga lah bund gadosa asal bunda yg sbgai pemilik ridho 😁
Anonymous