Mohon pendapatnya Bun, tolong jangan bully ya, bingung mau cerita kemana

Assalamualaikum, boleh minta pendapatnya gak? Tolong jangan dibully ya hehe, usiaku belum genap 20 Tahun, berapa tahun yang lalu ibuku "memaksa" aku nikah dengan lelaki pilihannya, aku sudah berapa kali menolak, karena aku merasa belum siap ilmu dan mental,namun itu percuma saja, ibuku melarangku untuk bercerita masalah ini ke orang lain dan bahkan melarangku untuk istikharah, kala itu aku benar2 ragu dan putus asa, akhirnya pernikahan itu terjadi dan aku berusaha untuk menerima dan menjalani takdirku, tapi ternyata lelaki itu seorang yang berlisan kasar, dia selalu saja berkomentar buruk pada setiap bagian tubuhku, sering marah, mengungkit pemberian dan berbuat kasar, tapi aku masih berusaha untuk mencintainya, meski jujur selama menikah aku merasa sangat tertekan, jika ada masalah dia bilang karena aku nggak bisa di ajak komunikasi, gimana komunikasi yang sehat seperti itu jika pembicaraannya hanya menyalahkan satu pihak dan keluar kata yang kasar...hingga berapa bulan kemudian aku hamil dan entah kenapa aku jad malas untuk melayaninya, dia pun mengadu pada keluarganya, hingga musyawarah keluarga,namun keluarga nya memberi kan respon yang tidak enak terhadapku, saat itu aku memutuskan untuk tidak bersamanya lagi, dia langsung memintaku untuk mengembalikan hantaran pernikahan, aku kembalikan, dan keluarganya menyebarkan fakta sebaliknya di masyarakat, aku sempat depresi dikala hamil dan mereka sama sekali tidak peduli, setelah lahiran,aku memberikan kesempatan kedua padanya namun ternyata lisannya lebih tajam, ia memakiku dan mengomentari tubuhku setelah lahiran, aku benar-benar tidak bisa lagi bersamanya, hingga untuk keperluan anaknya sendiri dia sangat perhitungan. Terakhir ini dia memaki ibuku dan tidak ada hormat sama sekali terhadap keluargaku...aku sudah mantap untuk berpisah dengannya tapi Apakah aku orang tua yang egois? 😢 #seriusnanya #bantusharing #ingintahu #pleasehelp #ButuhJawaban

10 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

i feel you.... dulu saya juga dipaksa menikah sama mama saya pas usia 16 tahun, saya berusaha buat nolak karena ya itu merasa nggak srek dan belum siap. tapi mama saya bilang, "mama nggak ridho kamu sama pria selain pilihan mama." saya yang merasa hanya tinggal punya ibu karena bapak udah meninggal, akhirnya saya terpaksa menikah dengan pilihan mama. saya kira nurut sama orang tua terutama ibu akan berakhir bahagia, ternyata saya salah. mental saya dibantai habis2an, saya nggak berani bilang ke mama karena mama nggak pernah percaya. saya pendam bertahun2 sampai punya anak satu dan benar dia nggak peduli sama anaknya, nggak bertanggung jawab, dan nggak ada hormat ke mama sama sekali. di tahun ke 4 akhir, akhirnya saya memutuskan buat menggugat cerai dia, karena selain jadi ibu, saya juga seorang manusia, butuh bahagia. apalagi saat itu usia saya baru 21 tahun, sayang banget dihabiskan sama pria yang nggak tepat. jadi, ayo beranikan diri buat melangkah, insyaa Allah Allah kasih bukakan pintu bahagia setelah ini. jangan merasa menjadi orang tua egois, anak kamu juga butuh lingkungan yang sehat. 💪

Baca lagi
VIP Member

Egois? Gak kok, karena sebagai orang tua kamu berkewajiban memberikan pendidikan dan hidup yang nyaman untuk anakmu, dalam maksud menjauhkan hal2 toxic yang bisa berpengaruh pada kepribadian dan masa depan anakmu. Kalau kamu memaksa bertahan dengan alasan "kasian anak gak punya bapak", disamping perilaku bapaknya kaya gitu. Kira2 anakmu akan berterimakasih sama kamu karena bertahan sehingga dia ada bapak atau malah ikutan depresi? Yang jelas pasti jawaban kedua. Semangat yaaa ❤️

Baca lagi

apakah ibu mba tau masalah ini? udh diskusikan ini dg ortu? jk memang ini kputusan yg tepat maka lakukan lah mba, bersama dg orang perhitungan itu gaenak bgt psti bakal diungkit² trus, nytanya suami mba aja mnta hantaran prnikahan buat d kembalikan, pdhl itu udh hak istri, aplgi dg anak perhitungan, dia jg lisannya buruk, jk ak jd mba ak jg bkl mnta pisah walaupun udh anak, jgn jdikan anak alasan buat bertahan mental ibu pun itu penting, semangat ya bun km pasti bisa kuat

Baca lagi
VIP Member

Egois? Enggak dong, kamu berpisah karena demi kebahagiaan kamu dan anak. Apa kalo kamu bertahan anakmu akan bahagia? Oh jelas tidak, anak tidak akan bahagia jika melihat ibunya setiap hari menangis. Kesehatan mental bunda dan anak juga bakalan terganggu kalo setiap hari bunda selalu di maki dan diperlakukan kasar. Dan yg terpenting laki-laki tsb tidak bisa dijadikan teladan untuk anak bunda. Jadi, semangat ya bun. Semoga dimudahkan rejekinya oleh Allah. Aamiin

Baca lagi

gak egois kok. kamu bersikap wajar. aku jg gak bakal tahan sm laki2 modelan kayak gitu. kayak temenku bun, nikah sama laki2 pilihan ortunya. kayak beli kucing dlm karung. katanya sehari abis nikah itu rasanya dia pengen lgsg cerai. tapi gak enak sm omongan org dan mikirin prasaan ortunya. ditahan2 selama 1,5 thn akhirnya cerai jg. skrg dia bersyukur bgt karena mereka jg blm punya anak. jd janda rasa gadis wkwk bedanya udh gak perawan aja

Baca lagi
VIP Member

ha egois? kamu ga egois. langkah yg km ambil sudah benar. lebih baik berpisah daripada membina rumah tangga dengan seorang yg bisa dikatakan gila kayagtu. mulai skrg tata hidupmu, urus anakmu. berikan pendidikan yg baik untuk anakmu, kehidupan yg baik, dan attitude yg baik. cukup bapak nya aja yg blangsak.

Baca lagi

alasan sampe mikir jd orangtua egois tu apa ya bund? maksudnya, laki2 itu baiknya apakah bnr2 bs jd teladan buat anak bunda? terutama ilmu agama. kalau memang bisa, ya silakan bunda merasa egois sbg ortu

engga bun semua kita yang ngersain, ngejalani kedepannya... apapun itu sudah kita pikirkan sebelum bertindak, semngat bunda besar kan anknya, kelak anknya juga tau knpa sebabnya.

gak egois kok.. menurut ku komunikasi kamu sangat bagus malah.. keliatan dari cara kamu cerita disini.. semangat ya dik.. semoga Allaah mudahkan urusan nya sampai nanti aamiin..

tidak bund , lebih baik kamu berpisah daripada harus menghadapi suami dan keluarganya