Ya Allah aku menyerah
Anak pertamaku bingung puting. di usianya yang meningjak 4 hari, dia sudah mengenal dot. Orang di sekelilingku bilang asiku sedikit, asiku seret. Aku stress. Padahal di posisi stress ini asiku bisa dibilang banyak bun (kata bidan), asi saya sering rembes karena penuh tapi anak gamau nen lgsg, sedangkan pumping saya juga harus nunggu waktu yang pas kalau anak tidur atau ada yang pegang anak saya. Aku jauh dari suami. Aku tinggal bersama ibuku dan nenekku. Justru mereka orang yang membuatku trauma. Setiap saat aku hanya disalahkan dalam merawat anakku. Bahkan kini anakku tidak bisa dbf aku yang disalahkan, kata mereka putingku datar, padahal nyatanya tidak. Di rumah ibuku ketika sepi aku diam-diam melatih anakku dbf. Tapi dia menangis, aku juga ikut menangis, perasaan bercampur aduk. Kemudian aku panggil bidan untuk belajar pelekatan. Ketika anakku sudah mulai ketergantungan dengan puting, tapi di awal2 dia akan selalu menangis karena belum terbiasa. Ibuku kemudian bilang “udahlah dikasih dot aja!”. Karena aku merasa tangisan anakku sepertinya menganggu orang2 sekitarku terurama ibuku dan nenekku. Selama aku di rumah ibuku, aku merasa seperti orang asing. Ibuku tidak pernah bertanya apakah keadaanku sehat, bagaimana denga jahitab lahiranku, tidak pernah. Yang dia sebut2 selalu tentang aku yang melawan ketika ibuku menyuruhku untuk memberika anakku sufor, bagaimana anakku tidak mau dbf karena asiku seret. Aku sering menangis, aku sering pukul kepalaku, aku sampai bilang ke suami aku ingin m*ti saja. Suami ingin menyusul dan menjemputku, tapi aku melarangnya karena nanti akan memperkeruh suasana. Sampai akhirnya anakku usia 2 bulan aku sudah tidak tahan dengan perlakuan ibuku, aku menyusul suamiku ke rantau. Sedikit demi sedikit aku ajari anakku dbf, tapi sudah semakin sulit karena usia semakin bertambah. Aku di rantau sendirian selama suamiku bekerja dari pagi hingga sore. Kadang aku masih beluk stabil karena trauma yang aku alami selama di rumah ibuku. Aku takut anakku kena imbas jika emosiku belum terkontrol. Sekarang anakku sudah hampir berusia 4 bulan, dia lebih sering menyusui menggunakan dot. Ingin relaktasi di RS atau konselor di kota ini biayanya sangat mahal. Aku cari2 turorial di youtube dan mencari pengalaman yang sama mengenai bingung puting. Malah aku menemukan ada ibu2 yang uploa di youtube blg “bonding anak DBF dan non DBF dengan ibunya akan beda, perilakunya kelak juga akan berbeda” mentalku malah semakin kena. Tapi kini aku menyerah, aku ikhlas, aku pasrah. Perkara anakku yang tidak dbf dan akan mendapat pengaruh seperti itu atau tidak aku serahkan semua pada Allah. Selama ini aku berusaha memberikan kasih sayang semaksimal yang aku bisa untuk terus mendapat bonding yang kuat dengan anakku. Akan seperti apa anakku kelak yang penting dia tau kalau ibunya menyayangi dia bagaimanapun juga dan semoga anakku juga menyayangiku sebagai ibunya meskipun aku tidak mengASIhinya secara langsung. MasyaaAllah jawaban bunda2 disini menguatkan saya sekali, terimakasih bunda2 semua dan semangat juga untuk bunda2 semua, peluk jauh🤍