19415 merespon
Kedua anak saya homescholling. Lebih banyak di tahfizh qur'an juga pelajaran agamanya. Awalnya ga terpikir, cm ketika dia masuk TK Islam ada pelajaran doa2, hadist, sholat jamaah, hafalan surah2 pendek, dhuha jamaah membuat sy berfikir ulang kalau mau memasukkan anak sy ke sekolah biasa. Sayang banget pelajaran sederhana di TK nya takut luntur, blm lagi di TK diajarkan hidup sehat dgn tidak jajan sembarangan, makan buah, bekal sekolah dll. Jd langsung coba2 cari sekolah SD yg banyak nilai agamanya, ternyata hasil pencarian sy kurang memuaskan blm lagi biaya sekolah yg tinggi dan lingkungan yg membuat sy auto mundur. Akhirnya terpilihlah homescholling grup. 1 kelas siswanya 12 org. Pelajarannya juga bagus, kelas 1 SD baru mulai membaca dan menulis, dan kegiatan parentingnya ga neko2. Biaya sekolah masih bisa terjangkau oleh saya dan suami. Eskul nya ada renang, silat, kerajinan, sebulan sekali pd hari jum'at pagi olahraga keliling sekolah sambil belajar mengenal lingkungan luar sekolah. Dan yg menguntungkan saya, disekolahnya ga ada yg jualan anak dilarang membawa uang jajan, disediakan snack, makan siang bawa bekal lauk sendiri2 (nasi dan sayur disediakan di sekolah). Anak pulang sekolah teratur jam 1 siang kecuali hari jumat.
Baca lagiKebanyakan orang ngira homeschooling itu mengekang anak di dlm rumah dan seharian disuruh belajar. Padahal sebenarnya gak begitu. Saya pernah diskusi dgn suami nanti kalau punya anak mau homeschooling saja. Tp kembali lg ke anaknya, sekiranya dia semangat pergi sekolah saya akan biarkan bersekolah diluar. Tp kalau dia agak susah untuk pergi sekolah (dgn alasan apapun) saya tidak akan memaksa, saya akan berikan homeschooling karena menurut saya pendidikan itu paling penting. Baik pendidikan akhlaq maupun pengetahuan umum. Saya akan tetap support anak utk punya kegiatan di luar rumah seperti bermain, kursus keterampilan, olahraga atau wisata edukasi agar anak tetap bersosialisasi dengan teman2 sebayanya.
Baca lagiKedua anak saya homeschooling, tidak ada masalah dengan sosialisasi, sore biasa main dengan kawan kawan di komplek. Komunitas pun rutin playdate. Masalah mahal dan murah itu relatif, bentuk homeschooling apa yang akan dijalani. Sekarang ramai mulai sekolah yang judulnya homeschooling, lembaga bimbel yang pake label homeschooling, homeschooling komunitas atau pribadi. Alhamdulillah untuk keluarga kami budgeting pendidikan masih dalam jangkauan. Fokus pendidikan kognitif anak anak saya mengacu pada kecerdasan literasi dan numerasi, dengan kurikulum gabungan, tidak sepadat kurikulum yang ada jadi lebih banyak waktu untuk mengasah softskillnya.
Baca lagiPingin bgt, krn tau sendiri jaman sekarang sekolah sudah tidak manusiawi, coba pikirkan belajar mulai dari jam 6.45 sampai jam 14.00, blm lagi pulang masih bawa tugas dan PR yg seabrek, and do you think that your kids are still socialisazing? Dan disekolah tdk diajarkan untuk critical thinking, belajar melalui sebuah proses, yg mereka ajarkan hanya murid harus patuh diam dan dapat nilai bagus, bagi orang tua yg masih berfikir SEKOLAH AGAR ANAK BERSOSIALISASI, think about this twice, sosialisasi tdk harus dilakukan disekolah, contohnya yg sudah menjadi ibu rumah tangga, yg sudah tdk sekolah, apakah kita berhenti bersosialisasi, ENGGAK KAN????
Baca lagianak ku lahir premature di usia kehamilan yg baru pas menginjak 7bln. lahir dgn BB 1,5kg saja dan mengidap KJB. hanya beda 4bulan dari sepupunya. aku gak mau mengecilkan hati anakku tp aku sadar milestones anakku serba terlambat. kdg aku berpikie apakah sebaiknya nnt dia homeschool saja ya.. belum lg menimbang nimbang kondisi jantungnya... tapi itu belum keputusan bulat krn aku masih memantau dan pastinya menunggu jawaban lgs dari si kecil apakah dia mau sekolah di rumah saja atau seperti teman teman lainnya di sekolah.
Baca lagiBagiku sosialisai tidak hanya di dapat dr sekolah aja. Sekarang dunia sudah canggih. Banyak cara yg bisa di lakukan, kalo alasannya sosialisasi. Kalo aku lebih ke fleksibelitas nya si anak belajar, karena menurutku anak belajar itu gak bisa di paksakan. Dan juga, perkembangan hasil belajar nya bisa secara teratur kita pantau, beda dg sekolah normal. Kita bisa konsul langsung ke gurunya. Selain itu, homeschooling lebih mengutamakan bakat si anak. Kalo aku si yes intinya.
Baca lagianak ke 2 sy di MI pas PJJ di masa pandemi gini itu udah berasa bgt kok homeschooling, anak pertama sy di pondok juga ikut dirumahkan, klo pandemi belom tuntas juga, anak ke 3 sy di niat kan homeschooling atau sekolah alam utk wajib belajar 9th/12th nya,ga masalah lah ijazah kejar paket, toh yg penting punya and bisa lanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi
Baca lagiMengingat lingkungan di zaman sekarang banyak mudhorotnya, sy kdg terpikir utk homeschooling, dan pastinya biayanya tdk sedikit, perlu perencanaan lbh matang lg secara finansial. Yang paling penting menanamkan nilai nilai akhlaq, mengenalkan aqidah dan memberi contoh yg baik/ mnjadi tauladan bg anak2. Klo ilmu-ilmu lain sifatnya compliment.
Baca lagiBiar lebih membebaskan anak untuk memilih pelajaran apa yang dia suka aja ,kadang sekolah itu menjadi tempat yang sangatlah tidak aman rawan kasus bullying rawan kasus pelecehan dll , kalo di rumah kan lebih bisa terkontrol untuk kesehatan mental anak nya ,soal bersosialisasi bisa di tempat lain , kan pas ujian dan ulangan ketemu juga ,
Baca lagiHomeschooling supaya ortu lebih bisa banyak bonding ke anak.. Siapa bilang anak HS gak bagus sosialisasinya? Malah mereka ttp bisa main sama tmn2 dengan pengawasan penuh ortu. Lagipula skrg mah ngeri sama pergaulan anak2 di sekolah. Lgbt, pergaulan bebas, narkoba, tawuran, dll. Ortunya ngira anaknya baik2 aja, gak tau dibelakang.
Baca lagi