Gak melayani suami karena banyak dibuat kecewa
Aku mau cerita sedikit kesedihan aku selama ini. Setiap hari selalu dibuat sedih hati dengan ucapan paksu maupun tingkah lakunya. Dari awal kenal aku udah tau bahwa ia orangnya gimana namun aku mencoba menerimanya karena aku benar" sayang terhadapnya. Singkat cerita aku berhasil memperjuangkan paksu sampai pada akhirnya bisa menikah aku kira setelah menikah aku akan lebih dianggap dan lebih disayang namun niat awal aku memperjuangkan karena sayangku yg tulus ingin merubah dan menghentikan segala tingkahnya yg buruk aku ingin ia menjadi lebih baik dan niatku ingin menjadi seorang istri yg seutuhnya istri yg soleh berbakti pada suami namun ternyata aku gagal untuk melakukanya, batinku tidak kuat menahan nya sering kali aku dibuat sedih dan kecewa karena merasa tidak dianggap sebagai seorang istri banyak hal aku seringkali tidak dihargainya namun anehnya ia sering tidak sadar akan kesalahan nya. Meskipun diberitahu kesalahan nya ia hanya meminta maaf namun terus diulangi kesalahan nya lagi. Rasanya lelah hingga aku seringkali tidak mau melayaninya. Aku ingin didengar, aku ingin dianggap, aku ingin dihargai, aku ingin diperlakukan sebagaimana mustinya tapi aku tidak mendapatkan nya. Rasanya setiap hari batinku rersiksa akan hal itu meskipun ribuan kali diceritakan ia tetap tidak mengerti. Titik terlelahku aku meminta pisah yg mungkin sudah tidak terhitung aku menyatakan ingin pisah tapi ia tetap ingin bersamaku ia tidak ingin pisah terlebih ada anak. Ibarat setiap hari aku bertahan hanya demi anak aku hadir hanya untuk anak. Aku seperti ini karena lahir batinku sering diabaikan nya. Tidak ada harmonisnya dalam rumah tangga karena ia selalu tidak mengerti dengan perasaanku padahal bukan seperti ini yg aku harapkan. Nafkah lahir batinku sering tidak terpenuhi mangkanya aku berani memperlakukan ia seperti perlakuan ia terhadap ku meski sakit hati dan sedih rasanya memperlakukan nya seperti itu tapi aku ingin ia sadar bahwa apa yg aku rasakan samaskali tidak enak. Aku sadar akan hal ini adalah perbuatan yg dibenci oleh allah swt aku sadar bahwa ini adalah dosa namun aku tidak bisa untuk lebih bersabar aku tidak bisa menjadi sosok yg aku harapkan sebelumnya. Aku tidak ingin seperti ini tapi seringkali aku tidak tahan dengan keadaan dimana puncaknya aku merasa tidak dihargai saat itupun aku tidak ingin menghargainya