Wanita Karir menjadi IRT
Aku bersama 3 orang rekanku adalah perintis kantor cabang tempatku bekerja dahulu. Di saat kantor sedang merangkak naik daun, aku justru mengajukan surat pengunduran diri karena ingin menikah. Sempat dinaikkan salary dan dijanjikan naik jabatan agar tidak resign, tapi aku lebih memilih menjadi IRT yang bisa mengurus suami dan anak dari bangun tidur hingga tidur kembali. Kadang terbesit rasa iri melihat staff kantor yang sekarang. Bukan iri dengan keberhasilan mereka, tapi iri karena tidak sempat ikut menikmati keberhasilan kantor cabang tersebut. Sulit memang, sedih apalagi. Jujur aku rindu dengan suasana kantorku? Tapi aku harus ikhlas menjalani apa yang sudah aku pilih. Mudah-mudahan ada berkah yang didapat dari pilihanku ini. *** Bunda-bunda yang dulunya wanita karir dan sekarang menjadi IRT, mana suaranyaaaa??
Ibu Menyusui