Berkah dibalik Ujian

Ada suatu pelajaran yang menjadi berkah tersendiri buat aq pribadi Bun terkait Pandemi Covid-19 ini. Jujur Pandemi ini yang membuat aq tersadar pentingnya mengatur keuangan lebih baik, bijak dalam penggunaan uang. Awal tahun 2020 lalu kebetulan aq memutuskan berhenti bekerja karena ingin menghindari stress dan kelelahan pikiran berlebih biar bisa segera hamil Bun. Beberapa bulan sejak aq berhenti kerja, Pak suami ikutan ga bisa usaha, karena PSBB yg membuat usaha Barbershop sepi parah dan himbauan untuk tidak beroperasi dulu dari pemerintah (ga boleh buka dulu 😭). Waktu kita sama-sama ga ada penghasilan suami sempet khawatir gimana dong yah ini biaya kebutuhan hidup sehari-hari. Menghindari stress berlebih aq bilang ke suami untuk lebih tenang, kita pake tabungan untuk keperluan RT. Tiga bulan kami hidup mengandalkan tabungan, sempet khawatir sampai kapan suami ga bisa usaha, dan sampai kapan kita mampu bertahan dengan uang tabungan ini, berapa bulan lg uang tabungan ini bisa diandalkan sebelum akhirnya habis. Sejak saat itu aq mulai sadar selama ini aq belum benar dalam pengaturan keuangan rumah tangga, bahkan saat kami berdua sama-sama bekerja pun kadang sisa uang hanya 800rb yg bisa ditabung, sehingga ya itu tabungan kita ga banyak. Cuma punya tabungan belum punya dana darurat yg minimal 6 x jumlah penghasilan per bulan. Rasa khawatir kapan Pandemi ini berakhir membuat aq bertekad untuk kedepannya membenahi pengaturan keuangan keluarga. Alhamdulillah sekarang aq sedang hamil, tetep tidak bekerja tapi ada usaha kecil-kecilan di rumah yang aku upayakan, hasilnya alhamdulilah bisa buat jadi tabungan aq pribadi, dana darurat. Suami juga setelah lebaran bisa kerja lagi, dari nafkah yg suami berikan setiap hari aq masukan pos-pos tabungan dulu, tabungan lebaran, tabungan hasil usahaku, tabungan momen tertentu, tabungan resiko, tabungan aqiqah (aq sengaja bedain pos-pos tabungan sesuai fungsinya kedepan) sisanya baru aq gunakan untuk kebutuhan RT sehari-hari. Pak suami juga setiap harinya aq ingetin buat nabung di tabungan dia sendiri. Alhamdulillah suami nampak bahagia melihat perubahan aq yang signifikan dalam mengatur keuangan, tiap malam suami kasih resiko langsung kita masuk-masukan ke pos-pos tabungan. Seneng liat uangnya nambah tiap harinya (keliatan karena nabungnya di botol plastik, uangnya digulung pake sedotan biar rapih). Itu salah satu berkah yang aku alami dari Pandemi ini, berkah tersembunyi apa yang bunda-bunda rasakan sejak Pandemi ini Bun? Oiya buat bunda-bunda yang agak bingung dengan istilah "resiko" disini maksudnya nafkah yang berikan suami.

1 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

sama bu, saya jg bagi2 pakai dompet disiplin khusus sisa jajan anak masuk celengan ayam , jatah hatian saya sndri msk Reksadana , LM wajib 0,5g sebulan, sisanya saham bun... sikit2 gpp asal konsisten it perlu

3y ago

aamiin bu ... πŸ™πŸ™