Sempat stress di usia hamil tua 😟
Dari kehamilan 5 bulan selama pandemi saya akhirnya pindah dr ibukota ke tempat kelahiran suami saya di kota D****k. Karena, sangat sulit sekali bagi suami saya mencari nafkah disana dan ibu mertua saya menyuruh suami berjualan di desanya saja. Dan tanpa fikir panjang saya dan suami pun menyetujuinya. Keluarga saya punya usaha kuliner asal Tegal alias Warteg ini di daerah p*rung p****ng, tapi sistemnya setiap 3 bulan gantian dengan saudara. Dan pas waktu itu belum pulang. Dia sangat pekerja keras. Ooh ibuku 🥰 Sebenarnya ibu dan bapak mertua saya sangat baik sekali tapi entah kenapa saya masih canggung dengan mereka. Saya masih tidak enakan. Mau makan harus diantar suami, mau apapun harus minta diantar suami. Walaupun sudah 2 tahun kami menikah entah masih ada rasa seperti itu. Kehamilanku kini sudah menginjak 8 bulan lebih. Keluarga saya sering menanyakan kabar saya, " kapan kamu pulang dek? Kamu mau lahiran disini kan ?" Seringlah mereka bertanya seperti itu, tapi saya bingung harus jawab apa karena suami tidak menyetujui saya lahiran di asal tempat kelahiran saya. "Kenapa mas ?" Apa penyebab kamu tidak membiarkan saya lahiran disana ? Saya pengen didampingi ibu mas pas lahiran nanti ?" Setiap saya menanyakan itu pasti hati saya sakit dan air mata saya jatuh. Saya benar - benar sedih. Suami saya pun menjawab, "Disana siapa yang mau ngurusin kamu dek? Kemarin pas kamu disana juga gak ada yang perhatian sama kamu kan? Ibu kamu juga emangnya ikhlas ngasih kita makan ? Yang ada dia pasti minta uang sama kamu dek? Inget kita lagi susah dek. Nanti setelah dedek sudah lahir sudah besar insya Allah kita kesana ". Sayapun mengalah. Terkadang saya tidak sengaja memikirkan ibu saya, yaa ibu saya sudah pulang dari tempatnya berjualan. Artinya ibu saya dirumah. Ibu saya sedih, karena saya tidak bisa lahiran dirumahnya. Karena ini cucu pertamanya. Dia selalu khawatir, walaupun ibu saya rada perhitungan tapi dia benar - benar baik sekali. Karena saya anak pertama dan anak perempuan satu satunya. Ooh ibu maafkan saya, saya tidak bisa memenuhi permintaan ibu, sebenarnya saya juga takut stress kalau harus memikirkan lahiran. Saya setiap kali sholat berdoa meminta petunjuk kepada yang Maha Kuasa apa yang harus saya perbuat. Apakah saya harus menuruti suami ataukah ibu kandungku sendiri ?. Saya terus menerus melamun memikirkan ibu saya, saya gak doyan makan, gak mau mandi, gak mau keluar dari kamar. Dari pagi bangun tidur sampai malam mau tidur. Suami saya sangat khawatir, dia bilang " Jangan seperti ini dek? Apa kamu tidak kasihan sama dedek yang kita nanti selama setahun lebih ini, mas ngerti perasaan kamu dek, tapi dari sini ke sana itu jauh sekali dek, baiknya ibu kamu saja yang kesini ya, jangan sampai dedek kita sedih karna kamu sedih. Mas takut kamu sama dedek kenapa2. Emang kamu gak takut?". Dalam hati saya. Ya, saya sangat takut sekali. Tapi hati ini masih gak bisa mereda. Saya masih memikirkan ibu saya, saya tetep kekeh kepengen lahiran di sana. Tapi saya juga berfikir saya gak mau dedek saya kenapa2 akhirnya ya saya lahiran disini saja, tak apa. Walaupun hanya dengan kamu dan ibu kamu mas. Toh nanti juga ibu ku kesini kan ? Bismillah,, saya kuatkan demi dedek sampai lahiran nanti. Saya tidak mau kesehatan mental saya terganggu hanya gara2 memikirkan harus lahiran di sini atau di sana. Toh sama saja, sama sama melahirkan. Dan saya sekarang sudah sedikit tenang, saya akan menjaga dedek dengan baik. Ya Allah permudahkan lah saya melahirkan nanti. Semoga tidak ada kendala suatupun. Dan semoga kesehatan kami selalu di lindungi oleh-Mu ya Allah. Dan terima kasih bagi bunda bunda yang sudah membacanya, ini kisah cerita nyata saya, mohon maaf apabila saya tidak jelas dalan menulis kata kata karena saya bukan penulis semoga yang sudah membaca bisa memahaminya. Saya sempat mau setress hanya karena beda pendapat kedua keluarga. Tapi akhirnya keluarga saya mengalah. Alhamdulillah ada jalan. Semoga dilancarkan semuanya ya bunda bunda yang akan melahirkan seperti saya sekarang ini. Mari kita berjuang bunda. 🥰🤗❤️❤️❤️ #KesehatanMentalTAP
Read moreAlhamdulillah dapet ilmu Pentingnya mengASIhi dari Bunda Ghazza
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan,” (QS al-Baqarah [2]: 233) Dari pengalaman yang saya dapat selama 5 bulan menyusui, akhirnya saya memahami bagaimana mau meningkatkan produksi ASI. Berikut tipsnya untuk ibu direct breastfeeding ya : SUSUI TERUS SAMPE KOSONG Prinsip utama melimpahnya produksi ASI adalah SUPPLY = DEMAND ya. Saya udah berulang kali baca cerita atau pengalaman atau ilmu dari internet dan dokter bahwa prinsip ASI itu supply by demand. Ada yang saking seringnya mompa, per 2 jam udah dapet total 2 PD bisa sampai 400ml dong, padahal kapasitas lambung bayi 4-12 bulan paling maksimal hanya mampu menampung 240 sekali minum. “Udah disusui tapi kok masih sedikit terus?”. Nahhh ini penting ya buat ibu-ibu punya BREASTPUMP! Atau minimal sewa kayak saya wkwk Atau perah juga bsa ya.. Pakai tangaaan.. Bagi yang lebih suka pakai tangan juga boleh 🙂 “Ngapain pumping sih padahal kan menyusui langsung aja”. Kembali lagi ke prinsip SUPPLY BY DEMAND tadi. Kadang bayi kita udah ga mau nyusu, trus PD didiemin aja, begitu lagi begitu lagi, ASI pun nggak cepat produksinya. Nah makanya ketahuilah jumlah supply PD kamu kalau didiemin per 3 jam, apakah sudah mencukupi untuk sekali minum si bayi? Ini saya kasih chart kebutuhan minum bayi berdasarkan usianya ya.. kalau dari saran dokter-dokter yang saya datangi, bayi diatas 1 bulan HARUS 100ml-100ml sekali minum. Tapi kalau takaran bayinya nggak mau sampe 100ml, misalnya 80ml pun masih cukup karena ada teman saya yang takaran bayinya 80-90ml sekali minum. Nah, cara ini saya dapat juga ketika Ghazza masuk RS kemarin dan butuh banyak asupan. Alhamdulillah Allah izinkan tubuh ini bisa produksi banyak ASI sampai ASI saya muncrat-muncrat lagi kalau ditekan. Saya nggak tau pasti produksi ASI berapa tiap 3 jam, tapi waktu di RS itu per 2 jam pun sudah penuh dan kencang. Ghazza saya susui terus, KANAN-KIRI KOSONG. Ngga tau lagi deh itu hampir tiap 10-20 menit sekali saya susui. Saya susui sekali menyusui HARUS kanan kiri. Kenapa? Pada awal saya pompa PD kanan per 3 jam, saya hanya dapat sekitar 60 ml. Ini nggak cukup buat bayi usia 4.5bulan. Jadi saya harus susui PD kanan sampai kosong banget nget, baru susui PD kiri sampai kosong banget. Dulu saya sering lalai terhadap nyusuin kanan-kiri ini. Misalnya Ghazza ketiduran disusui 1 PD, saya diemin aja. Padahal itu ngga cukup buat dia. Kalau udah begini, kata dokter harus PAKSA bangunin. Nah, saya ikuti saran itu deh.. Susui kanan-kiri sampai kosong. Alhamdulillah bisa.. Makan & Minum yang Cukup Ibu-ibu menyusui pada tahu kan ya kalau kita tuh laperan bangattts hahaa. Jadi, penting bagi busui untuk cukup makan & minum ya walaupun sebenarnya tubuh kita nggak perlu namanya ASI Booster gitu karena nggak ada yang bekerja signifikan terhadap jumlah supply ASI. Nih saya akan bahas mengenai ASI Booster juga insyaAllah ya.. Tapi ada saran dari seorang dokter juga supaya kandungan ASI lebih kental (banyak hindmilk) itu makan daging merah (sapi/kambing). Nanti saya bahas juga di tulisan ASI booster. Pijat semua area PD saat menyusui Penting untuk memijat ini, karena PD akan melakukan LDR (Let Down Reflex) dan bayi akan lebih mudah mendapatkan susu tanpa harus buang tenaga terlalu banyak. Nanti tentang LDR ini akan saya bahas. Kenapa penting untuk memijat? Nah ini saya baru ngeh saat pake pompa. Waktu pumping, saya coba mijet area PD dekat ketiak karena ternyata suka masih ada ASI yang ada disana. Benar aja waktu saya pijat PD di area tertentu, masih banyak keluarnya. Nah ibu-ibu penting untuk FOKUS memijat PD dan memperhatikan PD apakah sudah ‘kosong’ atau ‘kenyal’ sempurna atau belum. Kalau masih terasa keras di area tertentu, coba pijat. Karena kalau nggak sampai kosong sempurna, kembali lagi ke prinsip SUPPLY BY DEMAND tadi ya. Buat apa tubuh produksi banyak-banyak kalau ASI nggak keluar semua dari tubuh? Gimana cara mijatnya? Kalau saya dipijat aja dari area terluar PD yang masih keras, ke pinggiran areola. Seperti ini kurleb: Powerpumping Powerpumping ini sebenarnya alternatif terakhir jika bayi Ibu nggak bisa disusui terus menerus seperti yang saya ceritakan di poin SUSUI TERUS SAMPE KOSONG. Kalau Ghazza alhamdulillah emang kalau jeda 10 menit aja pun udah kenyang, kadang masih mau nenen… alhamdulillah :”) Nah buat yang bayinya agak susah, tips powerpumping bisa dicoba. Syaratnya Ibu harus pakai breastpump, yang bagus itu yang elektrik karena bisa mengosongkan payudara dan bisa diatur juga seberapa cepat dan kuat daya hisapnya sehingga hampir mirip dengan pola menghisap bayi. Perlu diketahui juga kalau PD nggak kosong karena breastpump, bisa mengakibatkan clogged duct/mastitis ya.. Makanya pumping itu perlu ngilmu dulu.. InsyaAllah akan saya bahas juga di tulisan lain. Biar lebih bagus infonya, ini link tentang powerpumping ya Bu 🙂 disini. Berdoa kepada Allah Ini super penting ya Buibu. Saat Ghazza sakit dan harus minum ASI saya (karena nggak mau sufor dan diusahakan jangan pakai ASI donor), berdoa dan sugesti positif kepada Allah juga tubuh kita ini penting. Harus berdoa supaya Allah limpahkan ASI yang bermanfaat buat anak kita, supaya sehat dan bisa bermanfaat buat orang banyak saat besarnya nanti. Juga sugesti positif bahwa ASI kita bisa banyaaak kok Ibuibu! InsyaAllah tubuh kita tahu. Waktu Ghazza sakit itu pun dalam pikiran saya hanyalah doa ke Allah dan bilang begini “Ayo dong terus keluar, buat Ghazza nih, butuh banget-banget, Yuk Tubuh, bantu Ghazza..” Begitu ya hehehe.. Terakhir, Kurangi hal hal yang bikin capek hati, pikiran, stres dan kelelahan Ini beneran ngaruh banget, ketika saya stres saat mengurus anak dan suami sakit, PD saya kempes banget :”) pas malam nggak penuh penuh.. Padahal udah didiemin lama.. Jadi busui memang harus cepat cepat cari akal gimana supaya nggak stres dsb yang pengaruh ASI. #PentingnyaMengASIhiTAP
Read moreKisah pengalaman bunda Widya memberikan ASI saat pertama kalinya
Siapa yang tidak ingin memiliki anak yang tumbuh sehat, pintar dan bahagia? Kita semua pasti menginginkannya. Salah satu jawaban mujarab agar anak bisa berkembang seperti itu adalah "memberikan ASI Eksklusif". Apakah kita bekerja di luar rumah, atau hanya Ibu Rumah Tangga, memberikan ASI Eksklusif memberikan tantangan tersendiri. Berikut pengalaman saya. Widyanti Yuliandri. Blogger Bulan Juli 2005 lahir putra pertama kami, Alhamdulillah dengan proses persalinan normal (meski sangat melelahkan, menyakitkan dan berdarah-darah, namun juga teramat indah). Arundaya sairendra (Asa, begitu kami memanggilnya), Matahari kami, lahir dengan berat 3,3 kg normal, sehat, tak kurang suatu apa. Setelah Asa Lahir bidan segera memberinya beberapa sendok air madu. Saya sangat berkeberatan karena saya sangat yakin anak saya akan baik-baik saja justru hanya dengan ASI Bundanya. Namun Bidan Bersikeras tetap memberikan air madu (yang telah disiapkan sejak sebelum jabang bayi lahir). Beberapa saat kemudian, Bidan menyuruh suami saya untuk membeli dot dan susu formula yang diresepkannya di Apotek. Saya dan suami makin gusar, Bidan memaksa. Akhirnya kami mengalah, pupus sudah harapan memberikan Makanan terbaik bagi ASA. Beberapa saat kemudian, Bidan menyuruh suami saya untuk membeli dot dan susu formula yang diresepkannya di Apotek. Saya dan suami makin gusar, Bidan memaksa. Akhirnya kami mengalah, pupus sudah harapan memberikan Makanan terbaik bagi ASA. Pengalaman membuktikan bahwa ASI eksklusif sangat-sangat berarti tidak saja untuk tumbuh-kembang anak, tetapi juga buat ibunya. Dua anak saya tumbuh dengan ASI, keduanya secara fisik memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari rata-rata anak seusianya (tinggi besar dan bukan gemuk), kecerdasannya juga sangat membanggakan misalnya saja Asa, Umur 13 bulan sudah pintar bicara, 18 bulan mulai menyanyi dan usia 2 tahunan menciptakan irama sendiri, usia 3 tahun Asa sudah bisa merangkai leggo menjadi bangunan bertingkat hingga lebih dari 10 tingkat. Begitu pula Rani 20 bulan sudah pintar bernyanyi, juga mulai meniru sang Kakak bermain leggo hingga bisa membuat sebuah kubus kecil sederhana. Buat saya, memberikan ASI sangat berguna untuk mengembalikan bobot tubuh pasca melahirkan. Saat Hamil Asa BB saya mencapai 68 kg, dan turun menjadi 60 kg sesaat setelah melahirkan. Tidak lama kemudian, berat badan saya menjadi 56 kg, lalu turun lagi dan stabil di angka 54 kg. Setelah melahirkan Rani, BB makin cepat turun, mungkin ini karena saya juga melakukan senam nifas secara teratur. Hanya beberapa bulan setelah melahirkan Rani BB saya kembali pada angka 50 kg ( Berat badan yang sama dengan masa saya SMU hingga sebelum hamil!!). Hebat kan? #PentingnyaMengASIhiTAP
Read moreResep Menu MPASI Terbaik untuk 6 Bulan Pertama Bayi
Menginjak usia 6 bulan, bayi sudah bisa dikenalkan dengan makanan padat. Tanpa mengurangi asupan ASI, makanan padat sengaja diberikan untuk menambah nutrisi harian si kecil. Lagipula di usia 6 bulan, bayi umumnya sudah memiliki kemampuan koordinasi gerak mata dan tangan yang cukup matang. Selain itu, bayi juga sudah mampu menegakkan kepala dan leher untuk makan sehingga ini adalah waktu yang tepat untuk ia diberikan makanan pendamping ASI atau MPASI. Dengan MPASI diharapkan bisa membantu melatih bayi menelan dengan baik. Setelah ASI ekslusif selama 6 bulan, kini waktunya bayi mungilmu diberikan tambahan asupan nutrisi berupa makanan pendamping ASI (MPASI). Berdasarkan anjuran WHO dan IDAI, menu MPASI harus kaya gizi dan mengandung 4 unsur zat gizi, yaitu karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayuran. Selain itu, menu MPASI juga tidak boleh hambar karena ini ada fase di mana bayi belajar mengenal rasa. Namun, jangan lantas menambahkan garam dan bumbu lainnya. Tipsnya, padukan makanan yang bervariasi agar menghasilkan rasa yang enak. Dibawah ini adalah contoh resep MPASI yang bernutrisi Bun. Bubur Hati Ayam, Brokoli, dan Edamame Bahan-bahan yang dibutuhkan: 3 sdm nasi putih 1 potong hati ayam kukus 15 gram brokoli 10 gram edamame 1 siung bawang putih Cara membuatnya: Campur 3 sdm nasi putih dan air secukupnya. Masak hingga teksturnya menjadi bubur dan pisahkan Kukus edamame dan brokoli sampai empuk Tumis bawang putih dan masukkan potongan hati ayam hingga matang Blender semua bahan kecuali bubur nasi hingga lembut dan saring Sajikan lengkap bubur nasi yang sudah disaring dengan hati dan sayuran #RekomendasiMPASITAP
Read moreKisah Para Perempuan Mulia yang Memberi ASI untuk Nabi Muhammad
Tercatat, ada lima perempuan yang memberikan ASI kepada Nabi Muhammad saw. Mereka adalah Siti Aminah (ibu kandungnya), Tsuwaibah (budak perempuan paman Nabi, Abu Lahab), Ummu Aiman, Barakah Al-Habsyiyah dan Halimah bin Abu Zaid (perempuan dari dusun bani Sa'ad). Untuk nama yang terakhir tersebut adalah perempuan yang paling lama menyusui dan mengasuh Nabi Muhammad saw hingga selama empat tahun. Tradisi seorang anak yang disusukan kepada perempuan selain ibunya tentu bukan tanpa sebab dan tujuan. Asal-usul Halimah menjadi salah satu perempuan yang menyusui Nabi saw bermula dari perjalanan Halimah yang keluar bersama perempuan bani Sa’ad lainnya untuk mencari anak untuk disusui sebagai pekerjaan. Singkat cerita, bertemulah para perempuan bani Sa'ad itu dengan Rasulullah saw. Mengetahui Rasulullah saw dalam keadaan yatim, mereka para perempuan itu tidak bersedia menyusui Nabi Muhammad dengan alasan gaji yang mungkin didapat tidak seberapa. Saat itulah hanya satu perempuan yang bersedia menyusui Nabi saw yaitu Halimatus Sa'diyah. Halimah memang perempuan yang tepat untuk menyusui Nabi Muhammad saw. Sebab, beliau merupakan perempuan yang sarat akan kasih sayang dan juga perempuan tangguh penuh perjuangan. Hal itu terbukti ketika Rasulullah saw berusia dua tahun dan seharusnya segera dikembalikan ke ibu kandungnya, Halimah tak rela untuk berpisah dan menginginkan agar Rasulullah tetap bersamanya. Adapun perjuangannya yang tidak mengenal lelah membuahkan hasil yakni susu dari hewan ternaknya yang melimpah hingga mampu dibagikan pada para tetangganya. Memberi ASI bagi sang buah hati membawa pahala bagi sang ibu. Rasulullah SAW bersabda, "Ketika seorang wanita menyusui anaknya, Allah membalas setiap isapan air susu yang diisap anak dengan pahala memerdekakan seorang budak dari keturunan Nabi Ismail, dan manakala wanita itu selesai menyusui anaknya malaikat pun meletakkan tangannya ke atas sisi wanita itu seraya berkata, 'Mulailah hidup dari baru, karena Allah telah mengampuni semua dosa-dosamu'." Sementara itu, Ali bin Abi Thalib pernah berkata, "Tidak ada satu pun susu yang lebih bermanfaat dan lebih sesuai bagi anak dari air susu ibu." #PentingnyaMengASIhiTAP
Read more