Bismillah, bunda disini ada yang seperti saya nggak ? Disaat usia bayi 4 bulan lebih dan masih dalam tahap memperjuangkan pemberian ASI eksklusif ternyata hamil lagi. Sangat menggalaukan kan bun ? ASI adalah sumber nutrisi terbaik buat bayi kita, makanya tak heran bila bunda termasuk saya berusaha memenuhi kebutuhan ASI si kecil. ASI memiliki banyak keunggulan dibandingkan susu formula. Selain nutrisi dari ASI yang penting untuk tumbuh kembang bayi, ASI juga mampu memberikan ikatan batin yang kuat antara bunda dan si kecil. Momen mengASI momen yang intim dengan si kecil. Namun, apa yang terjadi ketika tiba-tiba ASI seret, anak mulai rewel karena merasa tidak puas. Pasti bunda khawatir kan ? Itu yang sempat saya rasakan bun, disaat memasuki usia si kecil 4 bulan lebih tiba-tiba ASI mulai seret, cek percek ternyata saya hamil lagi bun. Saya sungguh khawatir, saya kemudian google seputar mengASIhi saat hamil dan ternyata tidak sedikit yang seperti saya. Karena mengetahui pentingnya memberikan ASI eksklusif pada si kecil, saya kemudian melakukan berbagai cara agar produksi ASI kembali lancar. Saya mengonsumsi segala macam makanan yang dapat merangsang produksi ASI, saya bahkan tidak peduli seberapa kilo kah berat badan saya akan naik demi memberi nutrisi terbaik buat si kecil. Selain itu, saya juga takut kalau nutrisi janin dalam kandungan saya akan kurang tapi ternyata bunda, Allah itu Maha Adil dan Maha Kuasa. Allah telah mengatur tubuh kita buat tempat ternyaman untuk janin kita sekaligus sumber nutrisi terbaik buat si bayi kita. Yuup...bunda tau kenapa ? Karena apa yang kita makan, pertama-tama akan memenuhi nutrisi janin, kemudian digunakan buat produksi ASI dan terakhir untuk si ibu. Makanya, selagi si ibu kuat makan yang sehat dan bergizi janin kita akan sehat. Bunda semangat ya.. Jangan sampai kehamilan bunda menjadi halangan untuk berhenti mengASIhi Usia sejak dari janin sampai 2 tahun kelahiran adalah golden period buat anak kita. Disitulah pemberian nutrisi terbaik agar menghasilkan anak yang berkualitas #PentingnyaMengASIhiTAP
Read moreDulu sewaktu kecil saya bercita-cita ingin menjadi dokter, yup cita-cita sejuta anak. Untuk meraih cita-cita saya, saya belajar dengan sungguh-sungguh. Mama dan papa juga sangat mendukung. Untuk meningkatkan minat belajar saya, mama dan papa selalu memberikan hadiah tiap kali saya meraih prestasi. Hadiah berupa uang kala itu. Saya gigih dalam belajar dan Alhamdulillah Allah Maha Kuasa dan dengan izinNYA saya bisa meraih cita-cita saya. Saya menikmati pekerjaan saya, bertemu banyak macam karakter. Saya senang saya bisa menjadi tempat mereka berkeluh kesah tentang kehidupannya bukan hanya sekedar memberi terapi buat mereka. Dan banyak diantara mereka ternyata justru hanya membutuhkan tempat curhat dibandingkan terapi obat. Kebanyakan mereka menderita penyakit karena kecemasannya dan karena masalah yang mereka hadapi. Sudah sekitar 2 tahun ini saya menjalani profesi saya. Saya bahagia tapi ada yang mengganjal di hati saya. Sekarang saya memiliki seorang anak cantik berusia 4 bulan yang masih sangat membutuhkan keberadaan seorang ibu, lantas saya tidak selalu ada untuknya karena saya harus mengorbankan sebagian waktu saya untuk menjalankan profesi saya sebagai seorang dokter. Tiap kali berpraktek, saya sudah tidak seantusias dulu karena saya selalu membayangkan wajah si kecil. Kadang saya merasa ingin gantung jas (berhenti sejenak menjalani profesi saya) tapi lagi-lagi saya merasa banyak yang juga membutuhkan saya. Sungguh dilema, meninggalkan seorang anak selama berjam-jam walaupun dijaga oleh neneknya sendiri. Tapi bagi saya, kasih sayang dan pengasuhan nenek dan ibu tetaplah berbeda. Saya ingin menjadi madrasah utama buat anak saya, saya ingin menjadi supermom buat nya. Agar kelak ia bisa menjadi wanita kuat dan berakhlak mulia. Cita-cita ku menjadi dokter mungkin sudah tercapai, tapi menjadi super mom saya masih harus terus belajar. #Cita-citaTAP
Read more