BERBAGI PENGALAMAN MELAHIRKAN
bismillah..
Sebenarnya sudah lama saya ingin membagikan pengalaman ini, tapi tak kunjung sempat karena kesibukan menjadi seorang ibu baru.
Ya, pengalaman melahirkan yang menurut saya sangat Allah mudahkan. MaasyaaAllah, Allah maha baik.
Seperti ibu-ibu baru pada umumnya, tentunya ada kecemasan didalam diri. Menerka nerka seperti apa nantinya yg dirasakan saat melahirkan. Ternyata rasanya MaasyaaAllah hanya ibu yang pernah mengalami yg paham. Terimakasih kepada mama hebat, mama terbaik yang telah melahirkan saya kedunia ini.
Singkatnya, saya melahirkan tanggal 15-01-2020, hpl saya lewat 3 hari dari perkiraan. saya tidak pernah mengalami yang namanya kontraksi palsu seperti yang sering ibu-ibu hamil ceritakan di aplikasi ini. Sama sekali tidak ada. Saya cari tahu seperti apa ciri-ciri kontraksi palsu dan memang saya tidak pernah rasakan. Tentunya muncul pikiran-pikiran negatif tapi saya berusaha tenang.
Hari itu, Selasa 14-01-2020 saya mulai gelisah, kapan malaikat kecil ini akan lahir sedangkan saya belum pernah merasakan tanda-tanda mau lahiran. Malamnya, saya iseng jalan jongkok keliling2 kamar dengan harapan semoga besok dedek sdh mau keluar. Besoknya, tanggal 15-01-2020 pagi2 sekali saya masih melakukan kegiatan rutin dengan jalan pagi. hari ini ditemani mama. sengaja memilih jarak lebih jauh dari hari-hari sebelumnya dengan harapan yang sama yaitu semoga dedek lahir hari ini. Pulang jalan sekitar pukul 08.00, masih santai nonton tv. Sekitar pukul 08.30 rencana mau sarapan tiba2 perut bawah terasa sakit seperti nyeri haid tapi lebih sakit lg. Sakit kemudian berhenti. Saya berpikir mungkin ini yang namanya kontraksi palsu seperti yang ibu-ibu sering rasakan. Beberapa menit kemudian sakitnya makin intens sudah tidak ada jeda. Sakit sekali, duduk salah, jongkok salah. berbaring apa lagi. Sakit. Mama panik, hanya berdua dirumah. Tidak ada kenderaan untuk ke puskesmas. Tetapi belum ada tanda2 lendir campur darah yang keluar. Dipanggillah tetangga dan lihat perut saya katanya ini sudah waktu melahirkan ini. Disuruh jalan pelan2, mama suruh ganti baju dan lepas celana dalam. Dan pas lepas celana dalam itu saya lihat sudah ada lendir campur darah keluar. Asma Allah tak luput dari mulut saya. Rasa mengejan otomatis muncul. Saya tidak tahan..
Bidan tidak bisa dihubungi. Nomornya tidak aktif. Mama langsung bergegas cari kenderaan. Naik motorpun saya siap karena sudah tidak tahan. Datang om saya dengan mobilnya, Ketuban pecah saya masih kuat berjalan sendiri ke mobil. Sekitar Pukul 09.30 saya dibawah ke puskesmas. Kebetulan rumah dan puskesmas jaraknya tidak jauh. Sampai di puskesmas. Saya turun sendiri, masih kuat berjalan menuju ruang bersalin. Dalam benak saya, saya ingin cepat bertemu anak saya. Tidak ada suara2 menangis kesakitan, hanya wajah saya saja yang kelihatan menahan sakit. Kata bidan saya kuat. Suamik saya tidak ada saat itu, sedang bekerja dikampungnya. Jadi hanya mama yang temani setiap prosesnya.
Sampai dikamar bersalin, dipersiapkan segala sesuatunya. Diarahkan saya cara mengejan. Dan MaasyaaAllah Saya berjuang dengan hanya 3 kali mengejan. Hari itu hujan. Begitu dramatis. Tepat pukul 11.00 malaikat kecil saya lahir. Namanya Safiyyah Wafa Abqura, dengan berat 3,5 kg ditambah bonus jahitan mentah luar dalam. Suamik saya datang selang beberapa menit setelah lahiran dengan basah kuyup menerobos hujan menuju puskesmas, dia masuk keruang bersalin peluk saya dan kami menangis bahagia. Penantian kurang lebih 9 bulan kini terbayar ?
Read more