Uri Eonni profile icon
PlatinumPlatinum

Uri Eonni, Indonesia

Kontributor
My Orders
Posts(144)
Replies(240)
Articles(0)

PINDAH DARI RUMAH MERTUA, ATAU TETAP?

Bun saya lagi galau sekarang mau pindah atay stay di rumah mertua. Jadi gini bun, saya sudah 4 tahun menikah dan masih tinggal di rumah mertua dengan suami, alasannya? 1. Suami saya kerja di lokasi, 2 bulan sekali baru pulang, jujur saya gak suka tinggal sendiri, jadi setiap suami di lokasi, saya pulang ke rumah orang tua saya. Kalau suami pulang, kami di rumah mertua. 2. Selama setahun ini, dari setelah melahirkan anak kami. Suami stay bersama kami di rumah mertua. Anak saya masih kecil, jadi rasanya perlu bantuan mertua/org tua untuk mengurus anak kami. 3. Mertua saya baik banget, ipar saya juga orangnya kalem, gak ada konflik menantu mertua atau ipar, jadi saya betah2 aja. 4. Rumah orang tua saya dekat, jadi tiap minggu pasti saya ada waktu nginap di rumah ortu, jadi gak benar2 full di rumah mertua. 5. Suami punya rumah sendiri, tapi karena gak kami tempatin, rumah itu jadi disewakan, uang sewa diambil mertua dan itu cukup buat kami makan dan segala persabunan ikut mertua, uang wifi, listrik dan air juga dibayarin suami. Jadi itu sudah sangat membantu mertua, sekaligus kami karena kami sharing. Itu yang paling memberatkan suami kalau kami pindah, karena itu artinya kalau kami nempatin rumag itu, uang sewa runah jelas gak ada, suami jg pasti berhenti bayarin wifi, air dan listrik karena bakal fokus untuk kebutuhan kami sendiri, mau tetap dibayarin, gaji suami cuma UMR, 3,2JT+1jt uang makan, kami tinggal di kalimantan yang biaya hidupnya mahal. Nah, sudah saya pikirkan dari jauh2 hari, saya mau berumah tangga sendiri, saya pengen mandiri, berekspresi dengan bebas, mendidik anak saya dengan cara saya sendiri, awalnya suami gak mau tapi setelah kami bicarakan dia setuju, dengan catatan uang bulanan saya masih dipotong buat bayarin air listrik mertua. Tapi kemudian kegalauan menghampiri saya karena suami saya ternyata masih ada kemungkinan ditugaskan ke lokasi 😭 dia juga gak tau kapan, tapi bisa sewaktu2 dan dia gak bisa ngatur sendiri. Saya jadi galau bun, takutnya sudah pindah, mengorbankan banyak hal, tau2 suami saya malah ke lokasi lagi. Menurut bunda2 sekalian, saya tetap pindah atau stay anteng di rumah mertua??

Read more
undefined profile icon
Write a reply

ANAK 14 BULAN GAK MAU MAKAN SAMA SEKALI

Ya Allah bun, aku capek banget sama per MPASI an ini, mau nyerah tapi ini anak sendiri gak mungkin dibiarin.😭 Anakku dari awal emang sudah susah makan, ada kalanya mau makan tapi nasi tok, tahu tok, atau kerupuk, gak suka telur, gak suka ayam, gak suka protein apapun selain tahu, buahnya suka buah naga, anggur dan alpukat, itupun ada kalanya gak mau makan sama sekali. Giliran dirutinkan makan, jadi bosan malau gak mau makan sama sekali, terkadang kalo sudah gak sabar saya paksa suapin malah jadi trauma, nangis liat makanan. saya pake metode makan sendiri, makanannya cuma dihambur2, yang dimasukin mulut cuma butiran2 kecil yang menempel di jari, makan bareng juga cuma mau nasinya doang. Anak saya maunya minum ASI doang, itu mungkin makanya dia kenyang terus, kadang saya coba tega2in gak kasi dia ASI, saya kasi lapar, malah tetap gak mau makan, malah tahan gak makan, mending lapar daripada harus makan, akhirnya rewel minta nen, ujung2nya saya kasi daripada gak makan sama sekali. sudah saya bawa ke 2 DSA. DSA yang pertama bilang, gapapa, nanti mau sendiri, yang penting tetap rutin ngasinya, padahal sampek sekarang tetap gak mau, DSA ke 2 gak ngomong apa2, cuma iya2 aja dan malah dikasi suplemen makanan, tapi gak ngefek apa2. Stress aku bun 😭 kadang kalo sudah capek, aku bisa berhari2 gak ngasi dia makan cuma nen doang, soalnya ada kalanya keseringan dikasi makan dia kayak trauma. Gimana dong bun solusinya? DSA gak ngasi saya solusi yang berarti. #seriusnanya #bantusharing

Read more
undefined profile icon
Write a reply

BULLYING TERHADAP ANAK KARENA KEEGOISAN ORANG TUANYA

Mau ngeluarin uneg2 soal yang terjadi sama anak2 para artis dan juga para aktivis sosmed. Jujur saya ikut sedih dan ikut marah melihat ada aja orang2 yg tega bisa2nya ngatain seorang anak kecil yang gak berdosa, kok bisa ada yang punya jiwa kebencian melihat wajah polos dan lucu seorang anak?? Tapi kalau kita melihat dari 2 sisi, tidakkah orang tua si anak memiliki andil besar atas penghinaan anaknya? Misalnya anak artis, setiap saat, di semua tingkahnya selalu saja menjadi bahan konten dan postingan orang tuanya, atau para org2 awam di aplikasi tiktok yg memposting kegiatan anak dan memuji2 fisik anaknya, lalu dia akan marah2 saat membaca komentar sinis dari netijen. Saya tau terkadang melihat anak kita lagi lucu2nya emang suka sulit untuk tidak membagikan dan mengabadikan kelucuan itu, menurut saya posting sesekali gak menjadi masalah, tapi kalau benar2 dijadikan konten? Tiap hari wajah anak diposting? Dilihat jutaan mata dengan isi hati dan kepala yang berbeda2? Bisakah kita mengendalikan ucapan dan pikiran orang2? Saya tau, bagi semua orang tua, anaknya yang paling lucu, anaknya lah yang paling cantik/ganteng, tapi apa perlu memuji si anak di sosmed di depan ribuan bahkan jutaan orang yang melihat? Saat kita memuji anak kita, pasti ada saja yang gak setuju kan? Ada saja yang pasti merasa anaknya lebih lucu atau anak lain lebih cantik. Bisakah para orang tua menyingkirkan keegoisan mereka untuk berhenti mengekspos wajah anaknya? Efeknya apa? Saat anak dihina yang sakit hati jelas bukan anaknya yang belum mengerti, yang sakit hati sudah pasti orang tuanya, tapi jika kena ain, nauzubillah min zalik, yang tersakiti jelas anaknya. Yuk, para orang tua, sadarkan diri kita untuk tidak menghina anak orang lain dan mengendalikan diri kita untuk tidak mengekspos anak2 kita demi melindungin privasi dan keselamatannya, kita kan mayoritas muslim yang ngerti ain, kok malah yang menerapkan kebanyakn artis2 bule yang kemana2 nutupin wajah anak2 mereka demi privasi dan keselamatan anak2 mereka. barusan saya nemu postingan lagi, sepasang influencer amerika dikritik karena gak jadi mengadopsi anak di Thailand karena syarat mengadopsi anak di Thailand adalah gak boleh posting wajah anaknya di sosmed. see, pemerintah Thailand sangat aware masalah anak, mereka tau ada aja orang2 yang manfaatin anak sbg ladang konten, pemerintah aja aware, kenapa kita sbg org tua enggak? Ini bukan berlaku cuma buat artis, tapi kita semua. Karena perkembangan sosmed sangat memudahkan kita untuk mengekspos wajah anak di khalayak ramai.

Read more
undefined profile icon
Write a reply

SUAMI GAK SHOLAT 5 WAKTU

Bun, mau tanya, khusus yang muslim, apakah suami bunda2 tipe suami yang religius yang sholat 5 waktu di masjid gak pernah ditinggalkan? Kalo iya, jujur saya iri. Jujur saja 3 tahun menikah saya ada penyesalan memilih suami saya, bukan karena dia memperlakukan saya tidak baik, tapi karena dia tidak taat kepada Tuhan nya 😭 Saya dari jaman kuliah aktif pengajian, dan sudah sempat ta'aruf dengan orang pengajian juga, entah mungkin karena jodoh, di saat yang sama, teman SMP yang dari dulu diam2 saya sukai karena sikap baik dia di kalangan teman2 datang mengajak saya menikah. Saya lebih memilih suami saya dibandingkan teman pengajian itu, karena saya ada rasa dari dulu, saya sudah kenal baik sama dia dan saya tidak terlalu mempermasalahkan dia kalau tidak mau ikut pengajian, yang saya tau dia sholat 5 waktu dan ahlaknya baik sudah cukup bagi saya. Karena saat itu saya berfikir, manusia tidak ada yg sempurna, yang penting ahlaknya baik, orang yang ngaji, paham agama, banyak juga yang ahlaknya kurang baik. Tapi setelah menikah, saya merasa menyesal dan diliputi keresahan dan rasa bersalah dan berdosa. Suami saya jangankan sholat 5 waktu di masjid, sholat 5 waktu gak bolong2 dan tepat waktu aja saya sudah sangat bahagia sekali. Tapi, saya capek harus ngingatin dia terus klo waktu sholat sudah tiba, mau saya kasi tau hukum sholat, dia juga sudah tau, padahal bapaknya Masya Allah, sholat 5 waktu di masjid walaupun sibuk kerja, sholat tahajud juga gak pernah bolong, saya gak ngerti kenapa dia tidak meneladani bapaknya? Sementara sebaliknya, bapak saya tipe sholatnya bolong2 kayak suami saya, pantas saja dulu ibu saya sering mengeluh ayah saya jarang sholat, padahal imam keluarga, ternyata begini rasanya, enggak nyangka nasib saya seperti ibu saya. Adakah yang punya suami kayak suami saya? Cara ngingatin nya gimana? Saya kadang pengen banget komplain panjang lebar, tapi saya paling menghindari perdebatan soal agama dan soal keuangan karena itu bisa menjadi masalah besar kalau sampai saya "meledak". Pernah nnton sebuah ceramah, katanya suami yang gak sholat boleh diceraikan, tapi itu terlalu ekstrim buat saya, gimana ya Bun nyikapinya selain ngingatin dan dido'akan? Saya takut berdosa karena sudah salah milih suami 😭

Read more
undefined profile icon
Write a reply
undefined profile icon
Write a reply