Upik  Rabaliofficialmua profile icon
PlatinumPlatinum

Upik Rabaliofficialmua, Indonesia

Anggota VIP

About Upik Rabaliofficialmua

ibu 3 anak dan juga MUA

My Orders
Posts(5)
Replies(182)
Articles(0)

Usia kandungan 13 minggu saya dinyatakan positif covid 19

Bissmillahirohmanirohim , saya coba mau sharing sedikit pengalaman saya dibulan desember kemarin tentang pengalamam saya menjadi positif covid tp OTG. Jadi saat usia kandungan 12 minggu, awalnya suami yg terkonfirmasi kena covid 19, saat itu dia gejalannya : 1. Lemes 2. Batuk kering 3. Demam 4. Badan terasa ngilu-ngilu 5. Diare 6. Radang tenggorokan dan tenggorkan terasa kering. Jadi ini gejalaĀ² yg suami rasakan saat beliau terpapar covid kemarin, disaat yg sama saat suami sakit, saya yg sedang hamil itu dimasa peralihan dari trimester pertama ke trimester ke 2 dan itu puncaknya mual dan muntah, dan saya pun kena yang namanya Mual dan muntah berlebihan atau disebut hyperemesis yang mengharuskan saya dirawat dirumah sakit karna tidak adanya asupan makanan dan cairan ke tubuh karna mual muntah yang berlebihan saat itu. Saat mau masuk ke rumah sakit, mau tidak mau harus rapid test antigen, yang alhamdulillah pada tanggal 22 des itu dinyatakan negatif, sedangkan suami itu sakit itu mulai tgl 12 des tp dinyatakan positif covid tgl 23 des. Karna mendapatkan kabar suami yg positif covid dan mendengarkan kabar mama dirumah mendadak sakit jadi memotivasi saya untuk bagaimana cara saya harus segera sehat, karna dipikiran saat ini suami harus menjalankan isolasi mandiri dirumah yg tentunya butuh makan dan keperluan lainnya, yg ga mungkin dia bisa handle sendiri ini , klo ditanya kenapa tidak dirawat di rumah sakit alesannya dokter tidak memberikan recomendasi untuk dirawat di rumah sakit. Atau mungkin salah satunya karna kapasitas rumah sakit saat ini sudah full untuk pasien covid yg bergejala ringan, karna saat itu pas di cek kadar oksigen dalam darah suami sekitar 97 jadi masih dalam kondisi aman, walau sebenarnya suami sudah mulai terasa sesak nafas. Ditambah ibu yg mendadak sakit jadi memotivasi diri sendiri untuk segera sehat. Sepulang dr RS tgl 24 des, saya langsung mengurus segala keperluan untuk isolasi mandiri suami, tentunya pisah lantai dengan suami,Ā  dia di lantai 2 saya di lantai 1. Setiap hari mengurus 2 org sakit bukan lah hal yg mudah ditambah lagi kondisi mual muntah yg masih terus saya rasakan saat itu. Saat diusia kandungan 13 minggu, kondisi suami sudah berangsur baik, tp ini kebalikan dengan ibu saya, jujur gejala covid ini awalnya saya kurang paham hingga akhirnya melihat kondisi ibu jadi memprihatinkan mulai agak sesak nafas jadi saya khawatir lansung saya bawa ke RS swasta yg tempat biasa saya cek kehamilan dan juga untuk berobat, disana dokter curiga klo ibu ini terkena covid, dan saya minta ibu pun di swab, namun karna ini RS Swasta dan alasannya harus di cek lab nya itu ke wisma atlit dijakarta jadi membutuhkan waktu untuk cek itu sekitar 3-5hari. Setelah di cek dan saya jg tanya kemungkinan bagaimana klo ibu saya di rawat di RS tersebut, saat itu dokter hanya menyatakan klo mau isolasi di rumah sakit kita masih ada 30 pasien lagi yg sedang menunggu kamar. Jadi setelah ibu diberikan penanganan medis, diberikan paracetamol dan obat anti nyeri lewat infusan, saya melihat ibu segar kembali jadi saya info ke dokter untuk ibu saya tetap masuk waiting list untuk kamar dan sementara waktu saya bawa pulang dulu sambil melihat perkembangannya. Pas tgl 28 des krn saya tidak di hub pihak RS, dan melihat kondisi ibu sudah mulai sesak nafasnya dan setelah saya diskusi sama suami tentunya lewat telp, jadi ibu saya bawa ke RSUD , saat masuk itu malam hari jam 10 malam ibu langsung swab dan esok hari nya langsung keluar hasil ibu saya juga Positif Covid. Haduh rasanya dosa saya karna saya merasa telat tau bagaimana ciriĀ² gejala covid ini saat menyerang ibu saya, karna saat suami awal sakit saya tidak terlalu memperhatikan mungkin saat itu saya lebih fokus ke diri sendiri yg luar biasa mual muntah hingga 3 hari saya tidak bisa masuk cairan dan makanan apapun dalam tubuh. Akhirnya ibu saya mendapat penanganan yg tepat di RSUD dan masuk ruang isolasi perawatan RSUD. Nah tinggal saya nih yg kepikiran waktu kemarin saat dirawat saya dinyatakan negatif tp ini setelah saya dirumah dan merawat ibu, lalu ibu dinyatakan positif Covid saya pun merasa degĀ²an dan sedikit ada ketakutan dengan kondisi janin yg saya kandung, ya dengan sedikit ketakutan, panik semua jadi satu, cuma suami bilang sudah ga usah khawatir yg berlebihan lebih baik langsung ke dokter bawa anakĀ² dan minta di swab karna ada kontak langsung dengan pasien covid. Akhirnya tgl 29 saya ke RS dan menceritakan keadaan dan jujur saat itu saya merasakan 1x mencret serta tenggorokan saya itu kering sekali, lalu kalau anak saya yg pertama dia ada kena diare jg serta agak sedikit demam. Tp untuk anak saya yang ke dua itu dia baikĀ² saja. Akhirnya saya dan anakĀ² swab pcr . Saat itu dokter menyatakan apabila hasil lab ternyata ibu itu dinyatakan positif covid tp tanpa gejala yang lain hanya seperti yg ibu ceritakan tadi saya cukup memberi ibu vitamin, vitaminnya itu C,D dan Zink, cukup itu saja dan virus ini hanya bertahan 5 hari ditubuh ibu, ini semisal ibu setelah hari ini tidak ada gejalaĀ² lainnya. Tapi klo semisal ibu ada 3 gejalaĀ² covid ( demam, batuk kering, diare ) itu ibu harus langsung ke rumah sakit kembali. Tanggal 1 jan 2021 hasil lab saya keluar, saya dan anak pertama positif covid sedangkan anak ke 2 itu negatif. Jangan ditanya bagaimana perasaan saya , tp saat itu saya ingat nasihat dokter Covid ini menyerang imun tubuh, jadi klo saya drop dan panik ditambah susah makan pikiran saya sudah macamĀ² termasuk meninggal, cuma yg buat saya bangkit lagi adalah anakĀ² saya begitu jg anak yg saya kandung saat ini. Jadi pikiran saya adalah saat itu klo saya panik dan ketakutan berlebihan ini akan menggangu imun tubuh saya. Jadi saya harus kuat, dan saya harus makan dan minum yg banyak biar virus itu kalah dan sehat. Mulai saat itu setelah swab pcr tgl 29 dan pikiran macamĀ² saya langsung menghibur diri dan langsung pasang stategi perang melawan covid, jadi saya mulai lah pakai masker yg awalnya cuma 1 jadi pakai 2 lapis, lalu saya pakai face shield biar org tidak kena covid dr saya walau saat itu hasil test swab pcr blm ada hasil tp saya jagaĀ² saja klo saya positif covid. Ditanggal 29 des itu saya belanja semua kebutuhan saya selama kurang lebih 12 hari saya stock makanan kloĀ² saya positif jadi sudah tersedia kebutuhan saya dan anakĀ² jg kebutuhan makan suami. Setelah saya tau hasilnya saya positif ya akhirnya saya isolasi mandiri di lantai 1 bareng anakĀ², suami isolasi mandiri di lantai 2 dan ibu isolasi mandiri ke RSUD. Lalu tanggal 4 januari saya menghubungi satgas covid walau sebelumnya suami juga sudah laporan ke RT dan RW tp tidak ada tanggapan yg ada kami ( saya ) seperti menjadi tahanan dlm rumah sendiri tp tidak ada dr tetangga atau dr RT/RW membantu kami ( awalĀ² ada yg kena covid itu saya sangat sering diminta bantuan , tp saat kami sakit tidak ada yg peduli , namun terlepas dari semua itu ya sudah lah saya tidak ambil pusing juga). Ternyata satgas covid lebih kooperatif dan lebih baik menerima berita dr suami dan kami pun dijadwalkan untuk swab pcr gratis di puskesmas, padahal sebelumnya saya sudah 2x pcr itu di RS dan luar biasa biayanyan, apa lagi test swab pcr tidak dicover sm asuransi. Dan alhamdulillah tgl 5 jan 2021 kemarin kami swab pcr lagi dan 3 hari kemudian hasil kami negatif. Selang 3 hari setelah itu suami jg dapet kesempatan swab lagi, walau tgl 30 suami sudah swab pcr hasil negatif tp dia tetap ambil kesempatan untuk swab pcr lagi. Lalu tgl 8 suami swab, 3 hari kemudian hasil keluar dan alhamdulillah dia juga hasilnya yg ini jg negatif. Dan ibu saya pun setelah 9 hari dirawat sudah dinyatakan negatif dan saat ini sedang isolasi mandiri dirumah kk sambil menjalani masa recovery after terkena virus covid. Lalu tanggal 9 saya jg sudah cek ke dokter kandungan dan hasilnya alhamdulillah bayi dalam kandunga sehat dan saya nya pun berangsurĀ² membaik untuk pola makannya dan kini usia kandungan ke 16 minggu , sudah hampir balik ke normal untuk pola makan saya dan alhamdulillah kami semua kembali ke normal. Tapi dirumah walau sudah dinyatakan negatif kami masih pakai masker dan tetap seringĀ² cuci tangan, pokoknya ikutin prokes layaknya di luar rumah. Ada beberapa hal yg bisa saya garis bawahi kalau penyakit covid ini tidak boleh di sepelekan, karna gejalaĀ²nya pun rancu dengan gejala penyakit ispa, namun semakin cepat diketahui klo kita terpapar virus ini, penyembuhannya juga semakin cepat. Jangan takut di swab pcr, karna ini adalah pendeteksi kita terpapar virus ini atau tidak, setelah tau status klo positif pun dibagi 3, positif dengan gejala ringan, positif dengan gejala yg komplit ditambah ada penyakit penyerta dan sudah masuk ke paruĀ² ( sesak nafas ) ini yg berakibat fatal dan recovery jauh jauh lebih susah dan lama dan bisa berdampak ke kematian, lalu positif dengan tanpa gejala ( OTG ), org otg yg harus di waspadai karna selama 5 hari kedepan klo dia bersentuhan dengan orangĀ² yg imunnya sedang lemah virus covid akan pindah dan menyerang. Setelah ada keluarga yg terpapar virus covid langsung hubungi petugas satgas setempat atau langsung lapor ke puskesmas jangan spt saya lapor ke pak RT dan RW bukan dibantu malah jadi tempat gibah orgĀ² sekitar rumah, dan tiap kali saya keluar rumah buang sampah jadi di judesin ( eh maaf curhat ga penting klo yg ini šŸ™šŸ˜…). Ini aja sih sharing tentang saya dan keluarga yg saat kehamilan masuk usia kandungan 13 minggu dilanda sakit covid sekeluarga. Padahal suami itu orangnya taat sekali dengan Prokesnya dan saya jarang sekali keluar rumah , suami pun demikian, klo keluar rumah pun hanya saat ada keperluan khusus, dan juga pergi badminton klo suami untuk olahraga, tp nyatanya virus itu datangnya dr teman badminton suami yg bandel sudah dinyatakan positif covid OTG tp tetap berkeliaran sana sini seakan dia itu negatif, alhasil ada 6 keluarga di tempat gor suami biasa main badminton yg kena covid karn org itu šŸ¤¦ā€ā™€ļø. Semoga sharing saya bermanfaat bagi temanĀ² dan jangan takut klo temanĀ² ada yg merasakan gejalaĀ² yg saya jabarkan diawal cerita saya ttg gejala covid. Segera hubungi tenaga medis setempat ( saya menyarankan ke puskesmas atau RSUD selain hasil swab nya cepat dan gratisssss itu yg dicari saat sekarang, karna kemarin saya swab itu 1 org dikenakan biaya 900rb tinggal di kali 3 aja dan kita sudah 2x swab berbayar šŸ˜…šŸ¤¦ā€ā™€ļø dan swab pcr mandiri ke RS itu tidak diganti oleh pihak asuransi karna tak ada gejala , tp saat dinyatakan positif covid asuransi lebih kejam yaitu tidak di cover untuk penyakit pandemi covid 19 alias bayar sendiri. Yang pasti jgm terlambat saat bawa pasien covid ke rumah sakit, Karna klo terlambat beneran bisa merenggut jiwa seseorang. Semoga bermanfaat sharing saya ini, mohon maaf klo ada kataĀ² yang salah dan tidak berkenan, mohon dimaafkan. Dan tetap lah berpikira positif agar imun kita tetap terjaga dengan baik. Ini vitamin selama saya dinyatakan positif terpapar covid 19 #bantusharing #positifcovid *disaat usia kandungan 13 minggu Tidak bermaksud untuk iklan ya bunda, tp ini adalah vitamin yg saya minum selama saya dinyatakan positif covid 19 yg tanpa gejala ( OTG )

Read more
Usia kandungan 13 minggu saya dinyatakan positif covid 19
 profile icon
Write a reply