🍼❌🍼❌🍼❌🍼❌ 🍀 *RELAKTASI* 🍀 by: _Suster Ari Rahayu, Amd.Kep_ @suster_ari _*Koordinator Relawati SALMA Bandung Raya*_ Bismillah.. Relaktasi adalah proses mengembalikan lagi produksi ASI agar kembali sesuai dengan kebutuhan bayi setelah sebelumnya sempat terhenti atau berkurang produksinya karena berbagai sebab. Beberapa contoh kasus produksi ASI menjadi berkurang bahkan terhenti adalah: • penggunaan dot pada bayi yang mengakibatkan bayi mengubah pola isap ke ibu, sehingga pengosongan payudara ibu tidak efektif saat disusui. • ibu bayi sering meninggalkan bayi sehingga bayi lupa bagaimana menetek ke ibu. • ibu bayi ketika meninggalkan bayi tidak menjaga produksi ASI dengan baik dengan pumping 2-3 jam sekali. • kurangnya dukungan dari keluarga dan pengasuh bayi, mereka seringkali mengeluhkan kesulitan menjaga bayi ketika harus memberikan minum menggunakan gelas/sendok/pipet/cup feeder. Mereka seringkali lebih memilih dot. • kurangnya ilmu bagaimana manajemen laktasi yang benar. • terjebak pemberian sufor di awal kehidupan (3hari pertama), karena kurangnya ilmu menganggap ASI tidak keluar. Seluruh contoh kasus diatas dapat menjadi sebab bayi bingung puting bahkan nursing strike (penolakan penyusuan), sehingga produksi ASI merosot tajam karena minimnya rangsangan isapan. Bila ini semua terjadi, dan ibu sadar bahwa menyusui itu adalah bagian dari perintah Alloh yang wajib ditunaikan hingga 2 tahun, apa beberapa hal yang bisa ibu lakukan : • _ambil cuti untuk beberapa hari_ • _segera stop pemberian dot_ • _lakukan kontak kulit ke kulit (metode kangguru, yaitu menggendong tapi ibu dan bayi tidak menggunakan baju, agar kulit bisa bertemu kulit. Ibu bayi bisa menggunakan piyama diluar gendongan) dengan bayi 24 jam non stop sampai bayi mau menetek kembali._ • _ajak keluarga di rumah untuk mendukung ibu sepenuhnya. Karena proses ini tidak mudah, ayah dan ibu perlu bersabar, perlu niat yang kuat dan keteguhan hati._ • _bila proses ini dirasa sulit untuk dijalani, maka segera hubungi konselor laktasi untuk membantu dan membimbing ibu secara langsung._ • _ibu juga tetap harus menjaga mood selalu positif agar oksitosin hormon yg mendukung pengeluaran ASI tetap aktif._ • _nutrisi dan kebutuhan cairan ibu tetap harus terpenuhi dengan baik._ • _penggunaan herbal dan berbagai suplemen untuk booster ASI tetap diperlukan, seperti:_ _bayam, katuk, almond, kurma, madu, fenugreek, daun kelor, DLL._ • _treatment untuk ibu juga diperlukan seperti pijat laktasi, totok laktasi dan akupuntur._ • _pemberian sufor atau ASI donor tetap diperlukan bila indikator kecukupan pada bayi belum tercapai. Pemberian sufor atau donor ASI disarankan menggunakan selang suplementasi agar bayi tetap menghisap puting ibunya. Bila sulit dengan selang suplementasi, maka bisa menggunakan pipet diselingi tiap kali bayi menghisap puting ibu. Pemberian sufor atau ASI donor bertahap dikurangi sampai bayi cukup hanya dari ASI ibunya saja._ • _pumping setiap kali sesi menyusui usai atau minimal 2-3 jam sekali, untuk mengosongkan payudara sesering mungkin agar ASI cepat terproduksi kembali._ • _lakukan power pumping tiap dini hari saat hormon prolaktin sedang aktif bekerja._ • _perbanyak berdoa dan berdzikir agar urusan ibu dipermudah oleh Alloh._ • _perbanyak istighfar, perbaiki ibadah, mungkin Alloh mengingatkan kita melalui sulitnya proses relaktasi karena sebab dosa yang kita sadari atau tidak kita sadari._ • _perbaiki hubungan dengan orang tua kita, berbaktilah pada mereka (birul walidain) agar Alloh permudah urusan kita._ • _perbanyak sedekah agar Alloh bersihkan dosa-dosa kita._ • _sabarlah dalam jalani proses relaktasi karena proses ini tidak instan. Bayi butuh waktu rata-rata 1-2 minggu untuk bisa mengenal kembali puting ibu. Selama 1-2 minggu mungkin bayi akan rewel luar biasa. Setelah bayi nyaman dan kenal kembali puting ibu, mungkin butuh waktu 1-2 bulan ASI bisa kembali cukup mengalir sesuai kebutuhan bayi._ Demikian uraian singkat mengenai relaktasi, semoga bermanfaat. Yang sudah sukses menyusui jangan coba-coba melakukan hal-hal yang menjadi sebab bayi bingung puting. Yang merasa sukses bisa memberi dot dan bisa meneteki, jangan jadikan apa yang anda lakukan sebagai inspirASI, karena banyak ibu yang sedih dan berurai air mata saat produksi ASI merosot dan bayinya tidak mau menetek karena penggunaan dot. Barokallohu fiikum.. Cimahi, 1 September 2019 @suster_ari •┈┈┈◎❅❀❦🌸❦❀❅◎┈┈┈• Berbagi dalam program Askar Kesehatan melalui Sentra Laktasi Muslimah (SALMA) untuk : pemeriksaan ibu hamil dhuafa gratis, Posyandu LanSia, Bekam dhuafa, Da'wah & Pelayanan Kesehatan dhuafa. Via rekening Yayasan Askar Ramadhan 💳 Bank Mandiri 14200-1453-4217 a.n Askar Ramadhan 💳 Bank Syariah Mandiri 7095126388 a.n Yayasan Askar Ramadhan [Kode transfer 400, misal Infaq Rp.1.000.400,-] ◎❅❀❦🌸❦❀❅◎ @sentralaktasimuslimah salahsatu sayap Da'wah Yayasan @askarramadhan 🏡 Jl. Pagesangan Asri III/21 Surabaya 📱Konseling offline di +62 857-5555-7325, link WA ---> bit.ly/KonselorSalma 📱Konseling online di +62 857-5555-7545, link WA ---> bit.ly/SentraLaktasiMuslimahonline Kegiatan Visit: 🍏 page → https://www.facebook.com/sentralaktasimuslimah/ 🍎 IG →@sentralaktasimuslimah #sentralaktasimuslimah #asi #menyusui #laktasi #konselorlaktasi #konselorasi #surabaya #sidoarjo #konselor #pejuangasi #breastfeedingsupportgroup
Read morenew mom galau asi keluar sedikit mau di ganti degan sufor . yuk di baca 👇👇👇
🍀 *CAIRAN PENGGANTI ASI, PERLUKAH?* 🍀 *Tanya :* Cairan pengganti apa yang sementara bisa menggantikan ASI ketika ASI belum/sangat sedikit keluar? *Jawab :* Tidak ada Jika bunda paham bagaimana tahapan produksi ASI dari awal lahir hingga menjadi ASI matang/mature (materi ini bisa dilihat di postingan kami, bab Kolostrum) maka tidak perlu galau saat asi keluar sedikit karena memang Alloh membuatnya begitu, sangat terukur baik jumlah dan komposisinya. Alloh sebaik-baik pencipta dan pengatur. Terukur di sini artinya sesuai ukuran lambung bayi yang masih sangat kecil dan butuh sedikit, terukur komposisinya sesuai kebutuhan bayi yang butuh zat imun dan membersihkan pencernaan (mengeluarkan mekonium). 🌸🌸🌸 ۞ وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh) -QS. Hud ayat 6- Allah sudah menjamin rejeki kita, termasuk rejeki anak kita. Seperti yang tercantum dalam QS Hud ayat 6 di atas. Jadi tak perlu khawatir. Dalam ilmu #Laktasi sendiri bayi mampu bertahan tanpa asupan apapun selama 72 jam pertama. Namun memang tidak dipungkiri tekanan dari sekitar seringkali membuat ibu yang baru melahirkan menjadi ragu dan tergoda untuk memberi pengganti asi. Jika ini terjadi, maka sebaiknya cari dan masukkan / siapkan nama ibu susuan dalam birthplan kita sebagai ikhtiar menjamin hak asi anak kita apabila terjadi hal-hal yang tidak direncanakan misal harus penanganan khusus pasca melahirkan atau bahkan meninggal. Dan siapkan donor ASI utk meredam tekanan dari keluarga atau sekitar ibu saat asi dibilang sedikit dan bayi rewel / nangis terus, dibilang lapar. Padahal bayi menangis belum tentu karena lapar, tapi memang ada yang membuatnya tidak nyaman. Ini dikarenakan masa penyesuaian dengan dunia baru dan atau intervensi saat baru lahir seperti suntik vit K atau vaksin. Hal ini akan mudah dihindari jika ibu melakukan penundaan pemotongan tali pusar (sekitar 15 menit, atau jika benar-benar tidak memungkinkan setidaknya minimal 5 menit) dan IMD minimal selama 1 jam. Manfaatnya, bayi akan lebih tenang. Tanda cukup tidaknya ASI juga bukan dari tangisannya, tapi dari jumlah air kencingnya yaitu usia 1-5 hari minimal sama dengan usianya (usia 1 hari pipis 1x sehari, dst s.d. 5 hari) dan usia 6 hari ke atas minimal 6x. Meski keluar sedikit jika sesuai tanda ASI cukup tak perlu galau. Asalkan tidak ada tanda-tanda dehidrasi seperti demam, bayi lemas, tak mau menyusu, pipis warna kuning pekat dan berbau. Jadi ada banyak hal yang perlu dipelajari dan diyakini sebelum benar-benar berpikir untuk memberikan pengganti asi ya bunda. 🤗 Tahnik juga bisa dilakukan setelah IMD karena selain bernilai pahala karena mengikuti sunnah, hal ini juga bisa meningkatkan kadar gula dalam darah bayi. Wallahu a'lam. •┈┈┈◎❅❀❦🌸❦❀❅◎┈┈┈• Berbagi dalam program Askar Kesehatan melalui Sentra Laktasi Muslimah (SALMA) untuk : pemeriksaan ibu hamil dhuafa gratis, Posyandu LanSia, Bekam dhuafa, Da'wah & Pelayanan Kesehatan dhuafa. Via rekening Yayasan Askar Ramadhan 💳 Bank Mandiri 14200-1453-4217 a.n Askar Ramadhan 💳 Bank Syariah Mandiri 7095126388 a.n Yayasan Askar Ramadhan [Kode transfer 400, misal Infaq Rp.1.000.400,-] ◎❅❀❦🌸❦❀❅◎ @sentralaktasimuslimah salahsatu sayap Da'wah Yayasan @askarramadhan 🏡 Jl. Pagesangan Asri III/21 Surabaya 📱Konseling offline di +62 857-5555-7325, link WA ---> bit.ly/KonselorSalma 📱Konseling online di +62 857-5555-7545, link WA ---> bit.ly/SentraLaktasiMuslimahonline Kegiatan Visit: 🍏 page → https://www.facebook.com/sentralaktasimuslimah/ 🍎 IG →@sentralaktasimuslimah #sentralaktasimuslimah #asi #menyusui #laktasi #konselorlaktasi #konselorasi #surabaya #sidoarjo #konselor #pejuangasi #breastfeedingsupportgroup
Read more🌱 *TIPS SUKSES NWP (NURSING WHILE PREGNANT)* 🌱 Menyusui ketika hamil bukan hal mudah. Ada beberapa hal yang diwaspadai karena menimbulkan kekhawatiran, di antaranya seperti memicu terjadinya kontraksi, payudara lebih sensitif, kuantitas asi yang berkurang, dan banyak anak yang menolak untuk disusui atau menyapih sendiri. Kisah dan tips dari Bunda Arit berikut ini semoga menjadi bahan #inspirasi untuk menguatkan para ibu yang sedang mengalami momen NWP. Selama menjalani *NWP* pada beberapa kehamilan putra putrinya, Bunda Arit membuktikan bahwa jika NWP (Nursing While Pregnant) dilakukan berdasarkan *tekad* ingin memenuhi perintah dari Allah yang disertai *ilmu* yang kuat, maka hal-hal yang dikhawatirkan tersebut in syaa Allah dapat dilalui. Inilah pentingnya *edukasi* diri dengan ilmu seputar *laktasi.* Jika paham ilmunya, maka kita bisa mengikhtiarkan solusinya. Misal untuk masalah *kontraksi,* NWP memang menyebabkan kontraksi, tapi insya Alloh tidak menyebabkan keguguran atau kelelahan yang menyebabkan resiko keguguran. Bagaimana tipsnya? Caranya, jika merasakan kontraksi maka hentikan menyusui, *relaksasi* sebentar, dan lanjut menyusui lagi. Bukan menyapih. Kemudian pada saat produksi asi berkurang, maka tipsnya jika anak masih asi eksklusif dan dominan asi maka upayakan mencari _donor asi_ atau _ibu susuan._ Jika udah _MPASI_ bisa dengan menambahkan makanan yang tinggi _karbo_ dan _glukosa alami_ seperti *kurma* karena ASI bumil itu tinggi protein dan zat imun namun rendah karbo dan gula. Alhamdulillah bi idznillah anak-anak Bunda Arit tidak ada yang menyapih diri selama NWP. Mungkin karena beliau berusaha enjoy ketika menyusui mereka meski lebih sensitif di puting. Selingi relaksasi. Jika ibu enjoy, anak ikut enjoy karena sebagian anak ada yg tidak memedulikan rasa ASI yang berubah. Yang diinginkan adalah _*bonding*_ saat menyusu terutama saat ngantuk menjelang tidur. Setelah NWP bunda Arit pun menjalani _*tandem nursing*_, yaitu menyusui dua anak yang berbeda usia secara bersamaan. Melakukan tandem nursing kuncinya ada di tekad, dan motivasi utamanya adalah _*tauhid*_. Ini juga yang bisa membuat 3 wanita teladan dalam Al Qur'an mampu menjalani kondisi terberat membesarkan generasi nabi. Yaitu Maryam - Isa, Hajar - Ismail, dan Asiyah - Musa. Apalah kita dibanding ujian yang mereka hadapi. Maka kuncinya adalah tauhid saja. Sami'na wa atho'na. Berbekal ilmu tauhid, yakinkan diri jika asi tercukupi dan bahkan melimpah, seperti halnya Bunda Arit, meski melakukan tandem nursing, bi idznillah beliau masih bisa mendonorkan ASInya. Masya Allahu la quwwata illa billah.. Saat NWP, asupan dan oksigen energi ibu terbagi 3, untuk : 1. Janin yang dikandung, 2. ASI di payudara, 3. Ibunya. Yang paling butuh banyak asupan dan oksigen adalah #ibu. Secara ilmu kebidanan, menyusui saat hamil hanya diperbolehkan ketika tidak ada riwayat keguguran, tidak ada flek, dan tiap ibu memiliki resiko yang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh kondisi yang multifaktor, yaitu: 1. Asupan dan nutrisi 2. Kondisi organ reproduksi kita sejak perawan 3. Aktifitas kita sehari-hari 4. Psikologi ibu. Jika sudah ikhtiar maksimal namun belum sanggup melanjutkan menyusui ketika hamil, in sya Allah termasuk alasan syar'i untuk tidak melanjutkan menyusui. Namun seharusnya hak ASI anak tetap dipenuhi 2 tahun, yang mana hal ini bisa dipenuhi lewat ibu susuan atau donor asi. Semoga pengalaman Bunda Arit di atas bisa menjadi motivasi bagi para bunda sahabat SALMA dalam melaksanakan perintah Allah untuk menyempurnakan penyusuan hingga 2 tahun. Aamiin Ya Robbal'aalamiin. Barokallohu fiikuna ❤️💕 •┈┈┈◎❅❀❦🌸❦❀❅◎┈┈┈• Berbagi dalam program Askar Kesehatan melalui Sentra Laktasi Muslimah (SALMA) untuk : pemeriksaan ibu hamil dhuafa gratis, Posyandu LanSia, Bekam dhuafa, Da'wah & Pelayanan Kesehatan dhuafa. Via rekening Yayasan Askar Ramadhan 💳 Bank Mandiri 14200-1453-4217 a.n Askar Ramadhan 💳 Bank Syariah Mandiri 7095126388 a.n Yayasan Askar Ramadhan [Kode transfer 400, misal Infaq Rp.1.000.400,-] ◎❅❀❦🌸❦❀❅◎ @sentralaktasimuslimah salahsatu sayap Da'wah Yayasan @askarramadhan 🏡 Jl. Pagesangan Asri III/21 Surabaya 📱Konseling offline di +62 857-5555-7325, link WA ---> bit.ly/KonselorSalma 📱Konseling online di +62 857-5555-7545, link WA ---> bit.ly/SentraLaktasiMuslimahonline Kegiatan Visit: 🍏 page → https://www.facebook.com/sentralaktasimuslimah/ 🍎 IG →@sentralaktasimuslimah #sentralaktasimuslimah #asi #menyusui #laktasi #konselorlaktasi #konselorasi #surabaya #sidoarjo #konselor #pejuangasi #breastfeedingsupportgroup
Read more🍀 *BOOSTER ASI, PERLUKAH?* 🍀 Bila dihadapkan pada pertanyaan seperti di judul tulisan, kebanyakan dari kita masih berpikir bahwa booster ASI itu berupa sesuatu yang harus dikonsumsi atau dimakan. *Makanan* memang bisa menjadi salah satu booster ASI, tapi tidak berlaku pada semua ibu dan semua makanan. Dan pertanyaan sebenarnya adalah perlukah makanan/konsumsi khusus untuk memBooster ASI? *Jawabannya* bisa ya, bisa tidak. Untuk memahaminya, mari simak hasil penjelasan dari *Bunda Arit Widowati* selaku konselor laktasi Sentra Laktasi Muslimah. *Produksi ASI* dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu _faktor utama_ dan _faktor pendukung._ Faktor utamanya adalah *_SINERGI HORMON-HORMON ASI._* Nah, *Hormon* apa sajakah itu? Yaitu hormon _prolaktin_ dan _oksitosin._ Hormon *Prolaktin* dipengaruhi oleh frekuensi menyusui atau memompa ASI di mana makin sering disusukan/dipompa (sampai kempes/kosong) maka hormon ini akan semakin banyak sehingga payudara juga akan semakin cepat berproduksi lagi. Di sini ASI berproduksi sesuai prinsip *_supply by demand_* (persediaan sesuai permintaan). Selanjutnya, Hormon *Oksitosin* adalah hormon yang dipengaruhi kondisi psikologis sang ibu di mana semakin rileks, happy, percaya diri, ikhlas, tenang, lega dan sifat positif lainnya maka hormon oksitosin ini akan semakin banyak, sehingga ASI yang sudah berproduksi tadi juga akan semakin lancar dikeluarkan. Karenanya hormon ini disebut *"hormon cinta".* Dan sumber hormon oksitosin tertinggi adalah perasaan cinta kita pada Alloh sang Pencipta, sumber segala cinta. Menyusuilah sebagai bagian ibadah, cinta dan taat kita pada Alloh dan RasulNya maka niscaya oksitosin kita akan senantiasa distabilkan Allah. Bi idznillah. Setelah mengenal 2 hormon ini, maka yang sering kita lupa dan lalai kemudian adalah kata *SINERGI.* Artinya kedua hormon tersebut tak bisa jalan sendiri-sendiri. Harus terpenuhi keduanya, beriringan, gandengan, saling melengkapi dan tak terpisahkan. Jadi, mau disusukan atau dipompa sesering mungkin jika ibunya stress atau penuh tekanan dan pikiran, maka ASI akan sulit berproduksi dengan lancar. Sebaliknya juga demikian, jika ibu happy dan percaya diri selalu tapi tak pernah atau jarang menyusui/memompa ASI, maka produksi ASI lama-lama akan berkurang bahkan berhenti berproduksi. Jadi mohon diingat makna *SINERGI* ini ya 😊 Yang dimaksud dengan faktor pendukung adalah semua hal yang mendukung sang ibu dapat memenuhi faktor utama tadi. Bentuknya bermacam-macam. Bisa berupa makanan, pijat, relaksasi, peralatan menyusui, suplemen, de el el. Jadi sebelum membahas faktor pendukung ini, maka bertanyalah pada diri kita sendiri, sudahkah terpenuhi faktor utamanya? Karena faktor pendukung tidak akan berfungsi jika faktor utama di atas tak terpenuhi. *Makanan* yang dianggap sebagai *_Booster ASI_* itu hanyalah salah satu bagian dari faktor pendukung ini. Mau makan daun katuk, coklat, kapsul pelancar asi, atau suplemen lainnya sebanyak apapun tak akan berpengaruh jika ibu tidak men-sinergikan hormon ASInya, jarang menyusui plus ibu galau dan stress. Bahkan tanpa faktor pendukung pun InsyaAlloh ASI akan tetap berproduksi dengan lancar seperti yang sudah berhasil dipraktikkan banyak klien offline Sentra Laktasi Muslimah. *ALLOH* Ta'ala Maha Adil. Semua ibu di dunia bisa menyusui. Kuncinya satu, yakin saja. Ingat surat Huud ayat 6 bahwa Alloh menjamin rizki tiap mahkluk. Meski di kutub utara yang tidak ada daun katuk, meski busui tak bisa beli coklat sekalipun, dengan ijin Alloh pasti bisa menyusui. Jaga asupan cukup dengan makanan yang halal, thoyyib dan gizi berimbang. Nah, para ayah, tugas kalian juga loh ini, memastikan istri terpenuhi asupan nutrisi halal thoyyib, memastikan istri bisa men-sinergikan dua hormon utama menyusui. Dampingi istri kalian dalam melaksanakan tugas penyusunan mereka. Para ibu mendapat pahala, para ayah juga, kan? Salam cinta ASI Barokallohu fiikum •┈┈┈◎❅❀❦🌸❦❀❅◎┈┈┈• Berbagi dalam program Askar Kesehatan melalui Sentra Laktasi Muslimah (SALMA) untuk : pemeriksaan ibu hamil dhuafa gratis, Posyandu LanSia, Bekam dhuafa, Da'wah & Pelayanan Kesehatan dhuafa. Via rekening Yayasan Askar Ramadhan 💳 Bank Mandiri 14200-1453-4217 a.n Askar Ramadhan 💳 Bank Syariah Mandiri 7095126388 a.n Yayasan Askar Ramadhan [Kode transfer 400, misal Infaq Rp.1.000.400,-] ◎❅❀❦🌸❦❀❅◎ @sentralaktasimuslimah salahsatu sayap Da'wah Yayasan @askarramadhan 🏡 Jl. Pagesangan Asri III/21 Surabaya 📱Konseling offline di +62 857-5555-7325, link WA ---> bit.ly/KonselorSalma 📱Konseling online di +62 857-5555-7545, link WA ---> bit.ly/SentraLaktasiMuslimahonline Kegiatan Visit: 🍏 page → https://www.facebook.com/sentralaktasimuslimah/ 🍎 IG →@sentralaktasimuslimah #sentralaktasimuslimah #asi #menyusui #laktasi #konselorlaktasi #konselorasi #surabaya #sidoarjo #konselor #pejuangasi #breastfeedingsupportgroup
Read more🍀 BAYI KUNING, PERLUKAH DONOR ASI? 🍀 By bunda Arit Widowati (Konselor Laktasi) Sedih, makin banyak bayi #Newborn kuning disinar. Banyak ibu muda galau, minta donor ASI. Padahal harusnya tidak semudah itu mengganti ke donor asi, tapi kalau tidak dicarikan donor ASI atau tidak ada yang mendonorkan ASInya, pasti kena SuFor. Dan ini bisa jadi awal kegagalan seorang ibu lancar menyusui apalagi jika pemberiannya menggunakan dot. Para ibu muda belum cukup percaya diri bahwa tak semua bayi kuning harus disinar. Namun ketika yang menyarankan adalah nakes kepercayaannya, berbagai resiko negatif jika tidak disinar terus menghantuinya. Mau diyakinkan seperti apapun kalau sudah down ya sulit. Akhirnya sebagai konselor saya ikuti saja dulu, dampingi, dan fokus ke manajemen laktasi setelahnya. Oh ya, tulisan ini sebenarnya khusus untuk kasus bayi newborn kuning fisiologis yang tidak ada tanda-tanda dehidrasi, yang sebenarnya tak perlu disinar foto terapi, dan ada banyak artikel pembahasannya. Sebagai seorang ibu yang baru melahirkan memang harusnya kita waspada pada tanda-tanda bayi kuning yang perlu penanganan khusus atau biasa disebut kuning patologis. Pembahasan tentang inipun juga sudah banyak bersliweran dan detil sekali tanda-tandanya. Kesedihan saya sebenarnya justru tentang bagaimana penanganan kuning yang seharusnya fisiologis tapi makin kesini makin mudah sekali divonis harus disinar dengan fototerapi di RS tanpa pendampingan bagi si Ibu agar tetap bisa menyusui dan atau memberikan ASI pasca bayi disinar. Padahal keputusan penyinaran di RS ini artinya memisahkan ibu dan bayi yang beresiko awal kegagalan menyusui seorang Ibu, terutama jika RS nya tidak pro ASI. Dan kalaupun pro ASI, ibu tidak diperkenankan menyusui langsung, sementara jika dipompa belum bisa banyak. Bagaimana mau banyak? Lha wong emang baru lahir ASI emang belum banyak sedangkan pihak RS menargetkan jumlah tertentu ASIP yang harus tersedia karena memang penyinaran membuat bayi lebih cepat haus dan butuh banyak minum. Akhirnya bingung cari donor ASI. Jika tidak, sufor menanti. Hal ini mudah sekali membuat seorang new busui makin down dan galau dengan kondisi bayinya. Memang tidak semua terjadi seperti itu, tapi saya hanya menyampaikan fakta yang terjadi dari sekian banyak ibu baru yang konsultasi dengan saya ataupun yang kontak admin Human Milk for Human Babies untuk mendapatkan donor ASI. Jadi sebenarnya bagaimanakah cara untuk mengetahui bahwa seorang bayi newborn itu mengalami kuning yang fisiologis dan bagaimana agar para ibu muda tidak galau dan bisa bersabar untuk tetap menyusui bayinya? Dari yang saya baca dan pengalaman diri pribadi serta beberapa klien, beberapa tanda kuning fisiologis itu : • kuning lebih dr 24 jam pasca lahir (kalau patologis kurang dari 24 jam) • bayi masih mau menyusu dan aktif • tidak ada tanda2 dehidrasi berupa demam, pipis sedikit dan warna pekat, pup berwarna pucat ( abu2/putih) • kuning tidak sampai telapak tangan dan kaki. Jika tanda-tanda tersebut ada, maka yang harus dilakukan adalah tenang, susui terus, jemur sinar matahari jika memungkinkan dan saaabaaarrr karena bayi yang mendapatkan asi eksklusif memang akan lebih lama kuningnya, yang disebut breastfeeding jaundice, bahkan ada yg sampe 2-3 bulan baru hilang kuningnya. Hal ini penjelasannya panjang, bisa kok googling sendiri. Tapi gampangnya dalam bahasa kasih ibu itu begini: Bayi baru lahir organ tubuhnya bernama hati/lever yang bertugas mengeluarkan birilubin ke usus (yang selanjutnya akan dikeluarkan berupa tinja/pup) masih belum matang /belum berfungsi dengan sempurna sehingga birilubinnya tinggi dan terjadi kuning. Dalam asi terdapat #ZatLaktasif yang dapat membantu pengeluaran kotoran tersebut lebih bersih. Namun dalam ASI juga mengandung zat yang dapat mengurangi kemampuan lever bayi untuk mengatasi kadar Bilirubin dalam tubuhnya. Meski begitu bayi tetap harus mendapatkan ASI dan tidak perlu dihentikan karena hanya ASI yang dapat membantu kerja usus mengeluarkan sisa kotoran dengan cepat dan sempurna. Makanya harus S A B A R. Dan sebenarnya kalau mau mantep, yakini bahwa semua itu adalah sunatullah. #Alloh sudah membuatnya seperti itu, proses tumbuh kembang bertahap dan sangat indah sebenarnya. Jangan galau dan yakinkan diri bahwa Alloh menjamin rizki tiap makhluk, salah satunya tentu bayi lengkap dengan ASI dalam payudara ibunya. Makanya ayo bolak-balik baca dan resapi makna Al Quran Surat Huud ayat 6 : ۞ وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). Selain itu, cara lain yg cukup ampuh adalah sharing atau curhat! Bisa dengan konselor ASI terdekat atau ke para ibu komunitas ASI yang mungkin punya pengalaman yang sama, karena dukungan dari sekitar kita juga ampuh untuk mengusir kegalauan. Jadi, jika menurut bunda tanda tanda kuning fisiologis di atas memang tidak sesuai dan mengkhawatirkan, lakukan tes birilubin utk memastikan dan menegakkan diagnosa. Jika memang tinggi (diatas 15mg/dL yang saya yakini, karena ada yang meyakini ga boleh diatas 12-14mg/dL), sinar fototerapi bisa dilakukan. Selanjutnya bagaimana jika memang harus disinar dengan fototerapi dan harus berpisah dengan bayi? Sebenarnya di sinilah pentingnya pendampingan dari nakes atau konselor ASI agar ibu tetap bisa menyusui atau memberikan ASIP terutama pasca disinar. Entah bayi mendapatkan donor ASI ataupun terpaksa sufor saat disinar, maka usahakan si Ibu tetap diperkenankan menyusui langsung dan tinggal bersama bayi di RS. Meski jarang sekali tapi ada kok RS yang bersedia meski pastinya lebih repot karena keluar masukkan bayi dari box sinar saat jam menyusui. Jika ibu tak bisa menyusui langsung, maka yakinkan diri bahwa dia harus tetap merangsang produksi ASI yang mungkin jumlahnya memang belum banyak karena memang baru beberapa hari paska melahirkan produksi ASI didominasi kolostrum dan tubuh masih penyesuaian dgn hormon kehamilan yg mulai meluruh dan digantikan hormon asi secara bertahap. (Tentang berapa lama durasi kolostrum diproduksi, sudah pernah dibahas di page ini.Silakan scroll ke bawah untuk lebih lengkapnya). Cara merangsangnya dengan diperah memakai tangan atau dengan pompa asi yang rekomended, lebih baik lagi jika dilakukan massage pada payudara terlebih dahulu tiap 2-3 jam selama 10-15 menit masing2 payudara. Pastikan pula pemberian ASIP ketika di RS tidak menggunakan dot agar tidak bingung puting. Terus lakukan hal ini hingga bayi selesai disinar dan diijinkan pulang. Selanjutnya ketika dirumah fokuslah untuk menyusui langsung bayi sambil perbanyak skin to skin agar moment perpisahan sementara dengan bayi selama disinar beserta efek tambahannya akan berlalu dan tergantikan oleh moment baru indahnya menyusui seiring peningkatan produksi asi. Semoga makin banyak ibu muda yg gak gampang galau lagi ya, dan apresiasi saya teruntuk para nakes yang dengan sabarnya mendampingi dan mengedukasi mereka untuk tenang, sabar dan tetap sukses menyusui dalam menghadapi kuning pada bayinya. Dan buat setiap orang yang baca ini, mari niatkan diri untuk menjadi salah satu pendamping dan pendukung para ibu muda menghadapi kegalauannya, karena dukungan Anda akan berperan penting dlm kesuksesan seorang ibu menyusui sang penerus generasi yg menjadi tanggung jawab kita bersama. •┈┈┈◎❅❀❦🌸❦❀❅◎┈┈┈• Berbagi dalam program Askar Kesehatan melalui Sentra Laktasi Muslimah (SALMA) untuk : pemeriksaan ibu hamil dhuafa gratis, Posyandu LanSia, Bekam dhuafa, Da'wah & Pelayanan Kesehatan dhuafa. Via rekening Yayasan Askar Ramadhan 💳 Bank Mandiri 14200-1453-4217 a.n Askar Ramadhan 💳 Bank Syariah Mandiri 7095126388 a.n Yayasan Askar Ramadhan [Kode transfer 400, misal Infaq Rp.1.000.400,-] ◎❅❀❦🌸❦❀❅◎ @sentralaktasimuslimah salahsatu sayap Da'wah Yayasan @askarramadhan 🏡 Jl. Pagesangan Asri III/21 Surabaya 📱Konseling offline di +62 857-5555-7325, link WA ---> bit.ly/KonselorSalma 📱Konseling online di +62 857-5555-7545, link WA ---> bit.ly/SentraLaktasiMuslimahonline Kegiatan Visit: 🍏 page → https://www.facebook.com/sentralaktasimuslimah/ 🍎 IG →@sentralaktasimuslimah #sentralaktasimuslimah #asi #menyusui #laktasi #konselorlaktasi #konselorasi #surabaya #sidoarjo #konselor #pejuangasi #breastfeedingsupportgroup
Read more