shendi risky profile icon
GoldGold

shendi risky, Indonesia

VIP Member

About shendi risky

sedang mengandung

My Orders
Posts(12)
Replies(68)
Articles(0)
 profile icon
Write a reply

apakah aku menjadi ibu yang gagal?

Ini adalah putri kecilku yang saat ini berusia 1bulan 18 hari Berawat pada jum.at malam tanggal 10 april perut kontraksi semalaman, bilang ke suami kata suami tunggu hingga pagi. Setibanya shubuh datang perut masih terasa kencang, berangkatlah kita ke bidan. Sabtu 11 april 05.30 pagi sampai di bidan desa, setelah diperiksa ternyata sudah pembukaan 4. Senang dong sudah pembukaan 4 karna ini hamil anak pertama, berfikir secepat itu pembukaanya. Tunggulah kami di bidan sampai malam jam 20.45 pembukaan sampai 8 aja. Sdh berapa kali diperiksa, di paksa mengejan padahal aku belum kerasakan mules apa2. Dan berakhir dirujuk dengan alasan yang disampaikan ke suami bahwa aku tidak punya tenaga untuk mengejan. Sabtu jam 23.00 setiba di RS langsung dilarikan ke vk untuk diperiksa, suami ngurus administrasi. Datang seorang perawat bilang "ibu tau bgmn kondisi ibu sekarang?" Dengan lemas saya blg "ga tau mbak, memang ada apa?" Dengan suara yang pelan dan menenagkan perawat itu bilang "ibu dibawa kesini dengan kondisi ketuban ibu pecah didalam dan sudah tercampur mekonium. Sekarang ibu saya gantikan baju dan langsung oprasi ya". Belum saya katakan iya, belum saya bicara dg suami , saya sdh di gantikan pakaian 23.30 saya masuk ke ruang oprasi. Ini pertama kalinya saya masuk RS, pertama kali mendapat suntikan infus, mendapat suntikan obat bius, dinginnya ruang oprasi, monitor yang terus menunjukkan tekanan darahku yang semakin turun hingga krn takut yang luar biasa. (Hanya berfikir, ya allah apa yang terjadi sama aku saat ini, aku ada disini, berjuang untuk anakku, selamatkan dia, jika engaku ingin menginginkan kematian, ambilah aku jangan dia karena dia adalah hadiah untuk suamiku.) Minggu 12 april jam 00.20 lahirlah putri kecilku. Terdengar suara tangisnya yang begitu kencang mengisi ruang oprasi. Kemudian seorang dokter dengan samar bilang aku akan dibius lg dan aku tertidur lelap. Setelah selesai semua entah di ruangan apa dan jam berapa, seorang dokter menghampiri dan berkata kondisi bayi jelek, ibu banyak2 berdoa sama allah. Dalam hati hanya bisa berkata selamatkan dia untuk suamiku ya allah, ambilah aku sebagai penggantinya, jangan ambil dia ya allah. Menangis tak henti2nya hingga pukul 06.00 aku dipindahkan di ruang perawatan bertemu suami, sekali lagi hanya bisa menangis dengan tubuh yang masi sulit digerakkana bertanya kepada suami bagaimana keadaan putri kita? Jawabnya semua sehat alhamdulillah td aku sudah ketemu. Tetap ada perasaan ga tenang karna belum lihat putriku dari sejak dia lahir. Sorenya, terdengar kereta bayi di dorong memasuki ruanganku dan akhirnya aku bertemu putri kecilku. Alhamdulillah kita bertemu di dunia. Perjuanganku belum selesei karna ASIku tak kunjung mengalir dengan derasnya hingga usianya 2 minggu dan kami putuskan menggunakan sufor sbg pendamping.

Read more
apakah aku menjadi ibu yang gagal?
 profile icon
Write a reply