Rosita profile icon
SilverSilver

Rosita, Indonesia

Kontributor

About Rosita

Dreaming of becoming a parent

My Orders
Posts(3)
Replies(64)
Articles(0)

Pengorbanan mu tak sia-sia anakku

Bulan maret 2020 adalah bulan yang paling membahagiakan buat saya, dimana saya mendapatkan 2 kebahagiaan sekaligus yaitu bahagia karena masuk bulan romadhon dan bahagia karena allah menitipkan calon baby didalam rahim saya. Tapi disisi lain saya sedih karena kehamilan saya mungkin tidak membahagiakan untuk mertua saya dan suami saya, mengapa saya beranggapan seperti itu?, mungkin itu adalah anggapan yang buruk tapi yah begitulah apa yang saya rasakan ketika saya memberi tahu suami kalo saya sedang hamil suami hanya bilang yaudah dan ketika saya minta untuk diantarkan ke bidan untuk benar benar memastikan suami bilang nanti aja yah setelah lebaran, apalah daya istri harus nurut sama suami jadi saya jawab iya, dan ketika saya beri tahu me mertua, jawaban beliau benar benar membuat mata saya berlinang, beliau bilang kenapa kamu duluan yang hamil kenapa enggak imah( adik kandung dari suami) duluan, ya allah hati saya sakit mendengar ucapan beliau seperti itu andai kedua orang tua kandung saya masih ada pasti mereka akan selalu suport dan buat saya tetap tersenyum, sayang takdir berkata lain, mereka sudah tiada mungkin allah lebih sayang dengan mereka. Hari demi hari dilalui waktu demi waktu meninggalkan saya, dan hingga pada suatu waktu dimana saya dan suami mempunyai masalah yang mungkin cukup rumit, masalahnya yaitu saya yang menangis sejadi jadinya sampai-sampai suami membentak saya, dia bilang ke saya kali dia malu punya istri yang cengeng dikit dikit nangis ,ngamuk dan lain-lain. Saya juga merasa kalo saya aneh kenapa saya menangis?, dipagi harinya suami saya pergi kerja tanpa pamit , saya bingung mau bicara 4 mata sama suami saya tapi dia menjauhi saya. Saya berpikir nanti saya akan minta maaf kalo dia pulang kerja. Waktu yang ditunggu tiba, suami saya pulang dari proyeknya, tapi sayang beribu sayang suami saya langsung pergi begitu aja, sampai malampun dia belum kembali, yaallah ampuni saya yang sudah membuat kesal suami saya 😞. Hingga larut malam tiba tepatnya pukul 23.00 saya tidak bisa tidur kepikiran suami dan dari sahur itu belum ada nasi yang masuk diperut saya. Saya berbaring ditempat tidur, saya merasakan sakit dibagian perut dan sakitnya bertambah sakit sekali, ya allah kenapa dengan perut saya, ya allah jagalah calon anak saya, namun sayang beribu sayang diCD saya ada sedikit bercak darah, saya bingung saya harus apa. Saya memutuskan untuk berbaring di tempat tidur. Keesokan pagi hari nya saya meminta maaf kepada suami tapi dia masih bungkam tak mau bicara, saya hanya bisa menangis dan menangis, dan mulai bicara ke suami "aby( panggilan ke suami) ada bercak darah di CD saya, saya takut kenapa napa sama calon bayinya anterin saya ke bidan by" rengeknya saya ke suami. Namun dia tetap diam, saya pergi kekamar bingung harus apa lagi, apa saya harus meminta tolong dengan orang lain/ bagaimana?. Akhirnya saya memberanikan diri untuk meminta tolong kepada sepupu saya yang rumahnya 15 menit dari rumah mertua saya ( saya tinggal dirumah mertua) namun sayang dia menolak karena dia tidak mau jadi orang yang ikut campur didalam keluarga saya. Malampun tiba setelah solat isya saya menangis memohon kepada allah ahar dikuatkan janin saya. Setelah saya solat suami saya mulai bicara dengan saya " mau ke bidan enggak, yuk cepetan !" dengan muka yang tidak mau menatap saya, saya jawab iya dengan nada yang rendah. Ketika sampai dirumah bidan saya ceritakan apa yang terjadi dengan saya " ibu saya mau periksa kandungan tapi saya belum punya buku KIA nya". Ibu bidan bilang" iya tidak apa nanti ibu tespek dulu ya " . Saya " tapi saya udah tespek dirumah dan sekarang kandungan saya sudah masuk 8 minggu tapi saya mengalami flek dari kemarin, saya harus bagaimana ?" tanya saya dengan bu bidan. Beliau kaget " kok udah flek bawanya ke sini, saya tidak bisa periksa, ibu harus di USG dulu biar ketahuan janinnya bagaimana didalam rahimnya, lebih baik ibu cepat ke RS terdekat aja biar cepat di tangani" kata bu bidan dengan muka yang kaget. Saya dan suami akhirnya pergi dari rumah bidan, suami bilang " kita cari le kelinik yang ada USGnya aja ya, kalo di RS repot nantinya" , saya hanya bisa mengangguk , ketika sampai dikelinik saya menghampiri meja pendaftaran dan ibu penjaga pendaftaran bilang kalo mau periksa kandungan harus buat janji terlebih dahulu dwngan dokternya kalo belum buat janji tidak bisa. Ya allah saya tambah takut, harus bagaimana lagi . Akhirnya suami menyarankan USG besok pagi. Dan lagi lagi saya mengangguk, keesokan paginya saya membangunkan suami " aby bangun udah jam 7 yuk katanya mau USG " pinta saya ke suami. " nanti siang aja jam 10an masih ngantuk saya, jangan ganggu " jawab suami saya. Jam 10 pun tiba saya berusaha membangunkan suami saya yang kesekian kalinya, akhirnya dia bangun. Saya dan suami mencari bidan/ kelinik yang bisa USG dan alhamdulillah ketemu, saya dan suami menemui bidannya tapi sayang sekali ibu bidan bilang sudah tutup buka dari jam 7-9 pagi. Ya allah cobaan apa lagi ini, saya sampai meneteskan air mata dan tetap saja suami cuek, "yaudah yuk ke rumah sakit " kata suami saya , ketika tiba dirumah sakit saya dan suami langsung ke tempat pendaftaran dan alhamdulillah dokter kandungannya masih ada, saya dan suami mengambil nomor antrian yang diberi oleh penjaga pendaftaran. Akhirnya nomor antrian saya tiba, saya masuk ke ruangan USG tapi suami tidak ikut menemani, mungkin dia masih kesel kali ya sama saya, saya bertemu dengan dokter kandungan dan langsung di USG. Alhamdulillah hasilnya baik janin saya masih bertahan, saya bersyukur sekali. Setelah USG saya langsung ke tempat penebusan obat saya menebus obat yang disarankan oleh dokter kandungan dan langsung pulang ke rumah. Sesampainya dirumah saya langsung makan dan minum obatnya. Menjelang sorenya ketika saya mau BAK saya melihat diCD bercak darah yang tambah banyak seperti orang haid. Saya berharap semoga tidak terjadi apa apa dengan janin saya , saya kembali kekamar, setibanya saya dikamar saya merasakan ada yang mengalir di kaki saya dan tambah deras lagi, saya melihat kaki saya yang bersimbah darah, ya allah ada apa ini, perut saya merasa nyeri dan sakit sekali saya meminta tolong suami untuk mengantarkan saya ke kamar mandi, dan begitu saya BAK lagi saya merasakan ada gumpalan besar yang keluar dari miss V, saya melihatnya dan saya memegangnya, saya menangis sejadi jadinya, " nak maafin ibu belum bisa ngejaga kamu, maafin ibu" tangis saya. Suami dan mertua menghampiri dan langsung bawa saya ke RS sesampainya saya di RS saya disarankan untuk menginap dan suami saya pun kena marah dari seoeang dokter yang menangani saya " bapak ini udah tau istrinya ngeflek enggak langsung dibawa ke RS, pas udah kaya gini aja di bawa , terus kita harus ngapain pak, nolong calon bayinya juga udah enggak mungkin kan, tega banget sih" ucap dokter itu. Saya hanya bisa menangis dan menangis dokter mencoba menenangkan saya " sabar ya bu, nanti insya allah, allah akan ganti dengan dedek yang kuat lagi ya, jangan nangis berdo'a aja semoga dedeknya jadi bidadari syurga disana dan insya allah akan jadi kunci untuk kedua orang tuanya di syurga". Saya berusaha untuk ikhlas tapi lagi lagi saya merasa bersalah, andai aja saya bisa pergi sendiri, andai aja sepupu mau menolong mungkin saya enggak akan kehilangan calon anak saya. Keesokan pagi harinya saya diUSG kembali oleh dokter kandungan, dan dokter memberi saya 2 pilihan yaitu dikuret/minum pil penggugur agar rahimnya bersih total. Saya memilih pil setelah itu selang beberapa jam saya sudah boleh pulang tapi karena saya pilih pil jadi minggu depannya saya harus datang lagi ke RS untuk di USG lagi. Waktu yang ditunggupun tiba saya dan suami pergi ke RS lagi , alhamdulillah hasilnya bagus, rahim saya sudah bersih namun dokter menyarankan agar saya dan suami jangan terburu buru untuk mendapatkan momongan ,dokter menyarankan agar diberi jarak hingga 3 bulan, saya mengiyakan saran dari dokter. 4 bulan pun berlalu dan saya tetap belum merasakan tanda tanda ada calon bayi dirahim saya. Saya mencoba berbagai macam obat herbal penyubur rahim , alhamdulillah bulan ke-5 saya telat, saya bahagia sekali, namun saat ditespek hasilnya garis 1. Saya sedih,saya takut, saya ingin sekali punya momongan, alhamdulillah allah mengabulkan do'a saya setelah 5 bulan 1 minggu saya mencoba tespek kembali dan hasilnya garis 2 , saya bahagia sekali tapi saya tidak menceritakan kepada suami dan mertua saya. Suatu malam suami saya tanya kepada saya " nong, udah telat tah ?" , saya bingung mau kasih taunya saya takut hal yang dulu terulang lagi tapi saya juga tidak tega suami saya juga sudah pingin saya hamil lagi . Saya mengambil hasil tespek nya dan Saya memberanikan diri memberi tahu ke suami, saya deg degan. Ketika suami melihat hasilnya dia langsung peluk saya dia bilang kalo dia akan jaga calon anaknya sebaik mungkin. Saya menangis karena bahagia saya berharap semoga suami saya benar benar akan berusaha menjaga calon anaknya . Keesokan paginya suami mengajak saya ke bidan dan dirumah bidan saya ditespek kembali untuk membenarkan hasilnya dan alhamdulillah hasilnya sama garis 2, saya diberi buku KIA oleh bidan dan beberapa vitamin dan penambah darah. " selamat ya buat ibu semoga anaknya sehat sampai nanti melahirkan, jangan stres dan jangan samapai kejadian yang dulu terulang lagi selalu rutin untuk kontrol ya bu karna di trimester 1 calon bayi membutuhkan banyak vitamin dan nutrisi" penjelasan bidan kepada saya. " bapak jangan lupa ya untuk menjaga kesehatan istri agar tidak stres dan pastikan gizinya tercukupi dan jadi bapak yang siap siaga ya " pinta bidan ke suami. Alhamdulillah sampai saat ini suami saya selau menjaga saya dan jika saya menangis tanpa sebab suami saya memaklumi, dia berpikir mungkin karena bawaan bayinya. Suami saya selalu menjaga saya dan caalon bayinya , jika saya mual dia langsung mengambilkan obat dan menyuruh saya untuk beristirahat dan dia juga selalu mengecek tentang keadaan saya. Saya berharap semoga allah selalu menjadikan dia menjadi imam yang soleh buat sya dan anak anaknya kelak dan semoga kejadian yang dulu menjadi pelajaran sekaligus patokan agar tidak terulang lagi. #KesehatanMentalTAP

Read more
Pengorbanan mu tak sia-sia anakku
 profile icon
Write a reply