Rita Patma Sari profile icon
PlatinumPlatinum

Rita Patma Sari, Indonesia

Kontributor
My Orders
Posts(6)
Replies(134)
Articles(0)

Promil setelah 1 tahun 2 bulan menikah (part3)

Sambungan... Setelah perkataan nenek tersebut, saya baru sadar. Mungkin memang niatnya yang belum lurus. Akhirnya saya bicara dengan suami tentang niat kita ingin punya anak dan tanggung jawab. Saya tanamkan ke diri sendiri, anak tidak menghalangi untuk me time, jalan2 apalagi hangout cuma ada waktunya. Lalu saya tanyakan ke suami, kalau kami nanti punya anak berarti pengasuhan berdua, kerjaan rumah juga saling bantu, tidak ada pembagian kerja. Suami bilang ya jelas. Lalu saya bilang lagi ke suami, mari kita niatkan betul2 di dalam diri kita, bukan hanya sekedar ingin dan kita barengi dengan do'a tentunya. Niat dan do'a sudah, tinggal usaha. Saya langsung baca2 dan cari info promil dengan bahan herbal dulu, sebelum mencoba ke dokter kandungan (lagi). Hal yang direncanakan : 1. Kurma muda 2. Madu promil 3. Beberapa minum herbal yg ditawarin teman yang sebelumnya juga promil dengan itu dan berhasil 4. Terapi jeruk nipis peras 5. Asam folat dan vitamin e . Kurma muda sudah coba, hasilnya suami gak suka. Lalu tidak diteruskan . Asam folat dan vit e juga sudah, karena kesibukan suka lupa minum. Untuk terapi jeniper saya masih ragu, karena jika sudah dimulai tidak boleh berhenti selama 14 hari. Dan saya tidak mau usaha promil sendiri, karena yg ingin anak berdua. Akhirnya suatu saat saya melihat teman yg juga sudah 1 tahun menikah mengupload foto USG nya. Saya penasaran dengan metode promilnya. Dia dan suami rutin olahraga lari setiap sore, lalu mendinginkan perut dengan buah naga (makan setengah buah naga sebagai sarapan), minum air rebusan kacang hijau ( tanpa santan), kurangi makanan pedas dan minum JSR. Yang saya kerjaan tentu saya sesuaiakan dengan kapasitas diri saya, yaitu buah naga, dan lari sore. Suami sebelumnya memang rutin futsal 2 kali seminggu. Bersambung

Read more
undefined profile icon
Write a reply

Promil setelah 1 tahun 2 bulan menikah (part 2)

Dokter memberikan saran untuk membeli alat tes kesuburan (ovutes). Karena anggaran kami pas pasan saya beli ovutes sekali pakai dengan harga 1 strip 5 ribu rupiah (bisa cek shoope) alatnya seperti TP. Digunakan 2 kali sehari pukul 11 siang dan 7 malam, di hari ke 13 dihitung dari hari pertama haid, sampai dihari saat tes menunjukkan garis 2 yang pekat, berarti besoknya adalah masa subur. Tiap hari saya bikin grafik hasil tes berikut keterangannya di selembar kertas, supaya masa subur bisa ke track. Bulan depannya apakah saya hamil? Belum rejekinya ?. Tanya lagi ke teman2 yang baru hamil, banyak yg nyaranin kalau habis HB kakinya ditaro ke dinding 5 menit, sujud 5 menit baru berdiri. Selama masih bisa dimaklumi, kami lakukan ?. Sampailah pada saat 1. suami bilang gini, orang2 dikasih rejeki memang beda2 ya. Ada yang dikasih anak tapi uangnya pas pasan, ada yng uangnya lebih tapi belum dikasih anak. Kami masih tetap bersyukur. 2. Dan nenek saya bilang gini. Kenapa kok belum hamil? Apa gak mau hamil? Dalam hati saya mikir, kok nenek saya bicara seperti orang gak tau kalau anak itu dikasih Allah? Saya tanya balik, maksudnya gimana? Nenek saya bilang, terkadang kita belum dikasih karena memang hanya ingin di mulut saja belum dihati yg benar2 ingin hamil. Deg, langsung kaget saya. Dan benar juga, selama ini saya selalu berpikir kalau nanti saya punya anak gak bisa hangout bareng teman, harus masak buat anak dll kesibukannya. Mungkin ini alasannya Sambung lagi ya, kepanjangan

Read more
undefined profile icon
Write a reply

Promil setelah 1 tahun 2 bulan menikah (part 1)

Akhirnya kuputuskan untuk sharing disini, manatau ada yang membutuhkan. Kami menikah pada 11 Januari 2019, pengennya mengalir begitu saja, tidak ada promil, kalau dikasih alhamdulillah. Bulan 1 sampai ketiga telat haid beberapa hari coba TP hasilnya negativ. Masih gp2. Ternyata beberapa teman yang nikahnya beriringan satu persatu sudah mengabarkan bahwa mereka hamil, baru kepikiran kenapa kami belum ya? Akhirnya tanya tips dan triknya ke mereka, ada yang sebelum nikah pijit dulu, katanya biar rahim gak turun, ada yang baru nikah sudah konsumsi berbagai vitamin herbal, bahkan ada yang sampai operasi ghaib (katanya ada benjolan di rahim) ?. Saya terus cari info mengenai promil, tapi masih belum melakukan apapun selain suami minum multivitamin karena takut kecapean karena kerja. Sedangkan saya sudah resign 2 bulan sebelum menikah. Bulan juli 2019, saya telat haid sampai 14 hari lamanya tapi tetap TP negative, akhirnya beranikan diri periksa ke bidan, dan bidan juga suruh TP lagi, hasil tetap negative. Bidanpun bingung, saat diraba perut dan payudara kata Bidan ciri2 hamil. Akhirnya disuruh tunggu 1 minggu lagi, kalau masih telat akan diberikan obat pelancar haid. Eh besoknya malah datang bulan ?. Bulan Nov 2019 saya memutuskan untuk pergi ke dokter kandungan bersama suami, untuk periksa sekalian minta pendapat dokter, karena sudah hampir setahun menikah. Alhamdulillah hasilnya bagus, rahim sehat, tapi karena haid sering telat, dokter bilang kemungkinan sel telur dan sperma gak tepat ketemu karena masa subur bisa berubah2. Bersambung di postingan selanjutnya

Read more
undefined profile icon
Write a reply